Tantangan Gurusiana Hari ke 7

Begitu berat beban yang dipikul Fitri dalam menjalani kehidupan rumah tangganya. Semenjak anak lelakinya merantau melanjutkan sekolah, suaminya tak lagi perduli. Jangankan untuk menafkahi Fitri membiayai sekolah anaknya di Pulau Jawa saja suaminya tak berkenan. Alhasil Fitri bekerja keras demi anaknya bisa selesai kuliah sesuai harapan. Seperti tak mempunyai tanggungan suaminya malah enggan bekerja dan hidup bermalas – malasan .

Fitri tetap bertahan dalam diam dan kesendirian. Terus bekerja dan tak pernah berputus asa. Bukannya ia tak berusaha mencari jalan keluar atas tingkah suaminya yang sudah menguji kesabaran. Memang suaminya yang tak ingin berubah demi kebaikan. Setiap tanya dari dari sang anak dan orangtuanya selalu saja Fitri mengatakan bahwa semua baik – baik saja. Sungguh mulia hati Fitri untuk menjaga kehormatan suami.

Sampai pada waktunya kabar gembira itu datang juga, bulan depan anak yang diharapkannya telah selesai kuliah. Akan segera diwisuda dan mendapat gelar sarjana, rasanya untuk lelah sudah harus enyah. Begitu haru menyelusup kalbu, perjuanganpun hampir mencapai kemenangan. Untuk menghadiri hari istimewa buah hatinya itu Fitri pergi sendiri tanpa suami. Ketika namanya dipanggil untuk mendampingi anaknya berdiri di depan, ia pun belum sadar dengan apa yang telah terjadi. Terdengar suara lantang dan berkata “ Fitrah Anugrah, lulusan terbaik dari program studi kehutanan Universitas Gajah Mada, dengan IPK 3,93!’’. Subhanallah, Barakallah jeritnya dalam hati.

@pku301120_sk