Tantangan Gurusiana Hari ke 10

Ini bukan tentang hanya sekedar menghindari fitnah bukan pula hanya untuk mengubah status dari sendiri menjadi berdua, tapi lebih kepada kasih sayang tulus dari seorang Ibu sambung kepada dua anak dari suaminya yang telah kehilangan sosok ibu. Itulah yang menjadi alasan Delis menerima pinangan dari duda beranak dua bernama Triko. Delis juga seorang janda dengan dua anak lelaki yang sudah dewasa, sehingga Ia lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengurus keluarga barunya itu.

Setelah tiga tahun mereka hidup bersama meski terlihat bahagia, pastilah ada gelombangnya tetapi dengan mudah Delis dan Triko merubahnya menjadi riak yang mempermanis perjalanan kehidupan keluarga itu. Tibalah saatnya Gadis anak sulung dari Triko akan melangsungkan perkawinan. Seperti kebanyakan Ibu lainnya Delis segera mempersiapkan segala sesuatu dengan perencanaan yang matang. Begitu juga dengan Bukde Laras kakak almarhum ibunya anak – anak , juga terlihat mempersiapkan keperluan pernikahan sesuai dengan tugas yang telah ditetapkan dalam kepanitaan keluarga.

Menjelang dua hari sebelum pernikahan, Bukde Laras kelihatan sangat marah karena porsi tugas sebagai Ibu suri dirumah ini semua dikerjakan dengan baik dan rapi oleh Delis. Ia merasa telah tidak menjadi amanah karena permintaan terakhir dari almarhum adiknya dulu, Ialah yang harus mengerjakan segala sesuatunya untuk keperluan pernikahan anaknya nanti. Perseteruan keduanya tak terelakan, demi menjaga harga diri dan kenyamanan seisi rumah, Delis lebih memilih berdiam diri di kamar dengan rasa sedih. Tiba – tiba ketukan pintu kamar menyadarkan dari lamunan kesedihannya, segera ia membuka pintu dan menerima pelukan gadis yang terisak pilu “ Bu, jangan hiraukan Bukde, kami hanya mau Ibu untuk tetap mendampingi ayah pada saat pernikahanku!” ucapnya masih tersedu. ‘’Jangan pergi dari kami Bu, kami tak ingin kehilangan lagi!” gadis bermohon sambil berlutut. Delis memeluk erat Gadis sebagai jawaban atas permintaan anak sambungnya itu.

@pku041220_sk