Tanah Warisan
Tantangan Gurusiana Hari ke 17
Hidup dirumah mertua bagi kebanyakan orang pasti itu tak mengenakkan. Tapi tidak demikian denganku, hal ini bukan karena aku tak punya pilihan atau disebabkan suami yang masih pengangguran. Yang pasti aku ingin menuju surga dengan pilihan pintu mana saja untuk kesana melalui ikhlasku menerima suami yang harus merawat Ibunya karena sakit – sakitan . Sepulang kerja melihat ibu sudah rapi dan cantik, aku tersenyum haru sungguh beruntungnya Ibu memiliki anak seperti suamiku.
Untuk menghidupi kebutuhan sehari - hari terpenuhi lebih dari cukup karena Ibu memiliki rumah sewa yang dikelola dengan baik oleh suamiku. Aku juga bekerja untuk membantu biaya sekolah anakku yang beranjak remaja. Semua kehidupan berjalan sebagaimana yang kami inginkan. Pada suatu hari kami kedatangan adik tiri suami yang telah lama tak kembali, Sehari dua hari masih normal saja. Hari ketiga mulailah ia bersdiskusi dengan suami berlama – lama. Aku memilih didalam kamar menemani Ibu. Ketika malam telah larut barulah suami masuk kekamar ibu. Tak banyak yang kutanya aku pun tak kuasa untuk tahu permasalahannya.
Menyiapkan santapan pagi telah kulakukan dan ternyata Ibu lebih memilih sarapan diteras belakang sambil berbincang. Akupun ikut serta sembari menikmati pemandangan bunga aneka warna koleksi Ayah mertua. Belum lagi selesai menikmati makanan tiba – tiba aku dikejutkan oleh perkataan Ibu “Jam berapa nanti adikmu mengambil harta warisan ayah itu?” ucap Ibu sambil tersenyum kepada suamiku. Tak berapa lama kemudian datanglah beberapa orang bersama adik suami, mereka bergotong royong mengangkat puluhan karung berisi tanah yang tersimpan lama milik almarhum Ayah semasa hidup.
@pku121220_sk
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren Pentigrafnya, mengangkut karung berisi tanah. Mau dibawa kemana tuh tanah
makasih Bu atas apresiasinya.....sepertinya untuk dibawa pulang,,,hehehehehe salam literasi Bunda,,,
pembagian warisan. .. tanah
hehehehe ya Pak ...... terimakasih atas apresiasinya ...salam literasi
Tanah apa tu heheheeee
Tanah hitam pak untuk menanam bunga...heheheheh...terimakasih Pak atas apresiasinya pada tulisan saya