Slamet Widodo

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Manfaat Kegiatan Menggunting Bagi Anak Usia Dini
Anak Usia Dini

Manfaat Kegiatan Menggunting Bagi Anak Usia Dini

Azim, 3 tahu 10 bulan, anak kedua kami, sepulang dari mengaji, siang tadi, tampak ceria. Ia menceritakan kepada saya saat itu duduk di ruang tamu, bahwa ia membaca kitab Tilawati dengan lancar. Sampai pada huruf fa. Oleh ustaznya, ia diberi bintang tiga. Saya pun tersenyum, memberinya apresiasi dengan memujinya: anak pintar. Tak lupa memberinya motivasi agar belajarnya lebih giat lagi.

Tak berselang lama, ia pun mengajak saya, menuju motor ibunya yang diparkir di rumah sebelah. Ia ingin menunjukkan sesuatu kepada saya. Saya pun menurutinya. Setelah ia berusaha membuka jog motor (tentu saya juga membatunya membuka jog), ia mengeluarkan kertas yang berbentuk topi. Bagian depan topi itu ada tulisannya: Chef Azimalagi

“Yah, bagus, kan?” sambil menenteng topi itu dan berusaha memakainya di kepala.

“Wah, iya. Bagus banget. Ini namanya apa, nak?”

“Topi sef, Yah,” celotehnya.

“Oh, ya? Siapa yang membuat?”

“Azim sendiri, lah...”

Ia sibuk berusaha memasangkan topi tersebut di atas kepalanya.

“Bantu, Yah,” pintanya.

Ya, saya pun membantu sekedarnya. Supaya ia berusaha memasangnya sendiri di atas kepalanya. Hal itu bertujuan untuk melatihnya mandiri.

Setelah topi terpakai, ia pun meminta saya untuk memfotonya. Saya pun menurutinya. Mengambil HP lalu memfotonya.

Usai sesi foto bak chef profesional, ia pun mulai “memasak”. Membongkar tempat mainan yang berisi alat-alat dapur mainan. Ia menawari saya, mau makan apa. Dialog ala chef dan pelanggan (warung makan) pun terjadi antara saya dengan Azim. Rupanya ia sedang bermain peran menjadi koki. Bermain peran sering ia lakukan saat di rumah bersama kami. Juga bersama teman-temannya saat main ke rumah. Kadang ia bermain peran jual beli, mobil-mobilan dan lain-lain.

Pada uraian ini, saya tidak membahas tentang Azim dalam bermain peran. Tetapi saya mencoba mengulik tentang manfaat dari kegiatan menggunting.

Topi chef ala Azim itu adalah hasil karya Azim saat mengikuti sesi belajar bersama guru Kelompok Bermainnya (KB), Bu Nela.

Topi itu terbuat dari kertas HVS warna putih yang digunting-gunting sedemikian rupa. Lalu dirangkai dan direkatkan dengan lem kertas.

Memang, Kegiatan itu tampak sepele. Namun manfaatnya sungguh sangat luar biasa bagi anak seusia Azim dan teman sebayanya.

Sebagaimana artikel yang ditulis [email protected] dengan judul “Menggunting Itu Penting Bagi Anak Usia Dini”, yang dirilis di laman https://anggunpaud.kemdikbud.go.id. Kegiatan menggunting itu sangat penting bagi anak usia dini.

Kegiatan menggunting termasuk kegiatan pada lingkup motorik halus anak. Nah, Motorik halus merupakan koordinasi otak terhadap bagian kecil dari tubuh atau anggota tangan, kaki dan sebagainya.

Untuk anak seusia Azim, 3-5 tahun, dilatih untuk menggunting bebas. Pada usia 5-6 tahun, anak usia dini sudah dibiasakan menggunting sesuai pola.

Nah, saat pertama kali Azim dikenalkan gunting oleh ibunya, ia belum bisa memegang gunting. Pertama kali ia memegang gunting dengan dua tangannya. Lalu, seiring berjalannya waktu dan sering berlatih, ia pun bisa memegang gunting hanya dengan satu tangan. Setelah bisa menggunting, benda apa pun ia gunting. Mulai kertas, buku, plastik, taplak meja dan lain-lain.

Tentunya saat Azim menggunakan gunting, tetap kami pantau, agar tidak membahayakan dirinya.

Adapun manfaat lain kegiatan menggunting yaitu: 1) Mengembangkan kekuatan otot jari dan tangan. 2) Mengembangkan sensori motor. 3) Meningkatkan kepercayaan diri anak usia dini. 4) Meningkatkan kemampuan untuk bersabar. 5) Meningkatkan ketelitian dan kreativitas. 6) mengenalkan berbagai macam bentuk seperti bentuk simetris, asimetris, garis lurus dan lengkung kepada anak usia dini.

Istri saya bilang, tak semua anak usia dini bisa menggunting. Hal itu terbukti, ada salah satu muridnya yang tidak bisa menggunting dan takut memegang gunting. Setelah ditanya, ternyata anak tersebut saat di rumah tidak pernah diajari oleh orang tuanya cara memegang gunting dan menggunting. Hal itu bukan tanpa alasan. Banyak orang tua yang khawatir anaknya akan terluka saat memegang gunting.

Simorejo, 15 Februari 2021

Slamet Widodo

Guru Matematika MTs Negeri 3 Bojonegoro

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terimakasih banyak atas apresiasinya,ibu. Dengan senang hati.

17 Feb
Balas

Keren pak, sukses selalu

17 Feb
Balas

Terimakasih banyak atas apresiasinya Ibu

17 Feb

Ulasan yang inspiratif, salam literasi dan izin follow pak

17 Feb
Balas

Terimakasih banyak atas apresiasinya Ibu. Saya juga izin follow

23 Feb



search

New Post