Slamet Yuliono

SLAMET YULIONO, Si Pembelajar yang ingin dan ingin terus belajar kepada siapa saja. Dan berharap dengan bimbingan dan petunjuk-Nya, bisa bermanfaat bag...

Selengkapnya
Navigasi Web
KALAU BISA DIPERSULIT KENAPA DIPERMUDAH
http://www.ayoksinau.com/cara-cepat-mengerjakan-soal-matematika-100-bisa/

KALAU BISA DIPERSULIT KENAPA DIPERMUDAH

Episode Mempersulit Diri

TULISAN ini dibuka dari sejumlah tanggapan warganet, yang berisi ungkapan kekesalan dari para siswa yang telah melaksanakan UNBK SMA sederajat 2018. putrirsdna Soal ujiannya diluar materi yang kita pelajari pak, jadinya otak blank pas ketemu soal yg bener2 gak dipelajari duh @kemendikbud.ri jau.zakita murid pak, buka kelinci percobaan. mau deteksi kemampuan siswa ya dilihat dari kemampuan individual. nggak semua orang kemampuannya sama, pak. 'eksperimen' bapak ini ngasih efeknya nggak kecil, loh. ini terkait dengan sekolah yang akan kita datangi, tempat yang akan menjadi tempat kita belajar. kalau un cuma buat eksperimen, ngga usah sekalian. lollysianipar Untuk apa ada try out UNBK ya kalo ternyata soalnya tingkat kesulitan dan tipenya berbeda dari Try out? Tujuan Try out kan uji coba kemampuan lalu kalo yang diujikan ternyata beda jauh ya sudah gak usah ada try out r.pramuji_putra Mending tahun depan ujian hidup aja pak lebih berfaedah dan soal unbk itu ibarat siksa dunia sebelum siksa kubur fauziahmadar Pak saya sudah 2x ikut UN...saya rasa UN yang ke 3x nya akan biasa saja pak...tpi ternyata kok beda yah pak...UN yang ke 3x nya saya hadapi ternyata ada BK nya...kalau boleh tau UNBK itu apa sih pak?apa jangan2 UNBK itu singkatan dari (Ujian Nasional Bikin Kesel). pak mau tanya dong "kalau sekitar 39.289 siswa yang ikut unbk soal matematika SMA tidak bisa mengerjakan soal,dan 2300 siswa lumayan bisa mengerjakan soal,dari total 41.589 siswa,berapakah peluang siswa yang merasakan pusing dan penat akibat prustasi mengerjakan soal?

(https://nasional.sindonews.com/read/1297889/144/soal-unbk-sulit-akun-instagram-kemendibud-banjir-protes-siswa-1523700143/13)

====

PENGANTAR yang penulis sampaikan di atas hanya sebagian kecil dari betapa kecewanya anak-anak setingkat SMA setelah ujian dilewati dan mereka menganggap tidak sesuai dengan apa yang telah dipelajari.

Salahkah mereka, atau terlalu "baper"-kah mereka menghadapi soal yang "dianggap" tidak sesuai dengan acuan yang telah diterima. Lalu apa yang bisa guru lakukan setelah ungkapan kekesalan itu diunggah di media dan memberikan beragam tulisan atas ketidakpuasan dari siswa-siswa "maaf" yang nyinyir ini.

Selanjutnya, akankah pengalaman buruk yang dialami siswa SMA ini juga akan menimpa siswa SMP yang akan melaksanakan UNBK mulai 23 April 2018 s.d 26 April 2018.

Kekhawatiran-kekhawatiran lain muncul sebagai akibat meningkatnya kesulitan soal tersebut, yakni turunnya nilai UN dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Padahal nilai tersebut sangat dibutuhkan untuk bahan seleksi ke jenjang berikutnya, yakni SMA. Seperti telah diketahui bersama, untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMA dan SMK, meski menerapkan zonasi tetap mempertimbangkan seleksi nilai hasil UN untuk memperebutkan kursi yang tersedia di zona.

Sebetulnya sulit dan tidaknya soal, tidak akan menjadi persoalan serius ketika dalam menjawab soal, siswa mendapat ilmu yang memadai dan mengalami tahapan proses yang matang dan benar.

Siswa dibimbing untuk memasuki tahapan proses dimaksud agar ketika siswa dalam mempelajari landasan ilmu tersebut, tidak semata-mata menghapal atau mengingat-ingat teori atau ilmu yang didapat. Tetapi mengetahui kenapa ilmu atau teori itu muncul. Persoalan apa dibalik munculnya teori dan manfaat apa yang diperoleh dari teori atau ilmu yang ditemukan tersebut.

Dengan metoda mengajak siswa mengetahui proses dimaksud, maka secara tidak langsung siswa akan tertantang untuk menguji kemampuan memecahkan masalah tersebut. Sama halnya ketika siswa diberikan soal-soal yang terkait dengan ilmu penalaran yang dipelajarinya. Maka siswa tidak sulit untuk memecahkan atau menjawab soal tersebut.

Untuk mencapai kemampuan memahami proses, dibutuhkan banyak referensi dan juga diskusi, termasuk belajar bersama. Di sini guru dalam mengaplikasikan proses belajar mengajar tidak lagi dituntut untuk mengajar tentang definisi/pengertian tentang sesuatu, tetapi bagaimana guru mengajarkan kepada siswa untuk memecahkan persoalan yang ada dalam kehidupan dengan mengunakan logika.

Pada tahap ini guru diharapkan dapat menggugah daya kritis dan menajamkan pisau analisis dari siswa dalam memecahkan persoalan, yang pada puncaknya pada diri siswa mempunyai kemampuan meta kognisi yang sangat bagus. Semoga ....

Si Pembelajar - Slamet Yuliono -

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Membaca judulnya , astaghfirullah. Semua memang harus jadi ibrah bagi kita..njih Pak. Baarakallah.

18 Apr
Balas

Ya Bunda, sikap salah kaprah ....

18 Apr



search

New Post