Mengenang Sejarah Sebagai - Ibrah -
Episode: Belajar Sejarah untuk Kehidupan (6)
TIGA Agustus 1492 - bila dihitung mundur kisah ini sudah 526 tahun yang lalu - adalah tonggak sejarah dunia bagi kecemerlangan sosok Christopher Columbus yang atas sponsor Ratu Isabella I (Penguasa Italia) mulai melakukan perjalanan laut dan jelajah samudra internasional.
Keteguhan prinsip terhadap keyakinan mutlak oleh seorang Kristoforus Kolumbus (kadang ditulis Christopher Columbus) menjadi catatan menarik dalam sejarah sebagai seorang pelaut yang handal. Kolumbus yang di masa hidupnya pernah mengungkapkan teori yang dianggap baru pada waktu itu, yaitu bahwa bumi bulat. Teori yang jelas-jelas bertentangan dengan kepercayaan pada di masa itu, bahwa bumi itu datar seperti piring atau seperti papan catur.
Keyakinan dan harapan yang ingin dibuktikan akhirnya mampu diwujudkan. Yaitu saat kapal mereka melepas sauh di Pelabuhan Paulus Spanyol, pada tanggal 3 Agustus 1492. Melabuh pertama di Kepulauan Canary, lepas pantai Afrika. Kemudian dilanjutkan tanggal 6 September dengan berlayar ke arah barat.
Satu perjalanan laut dan berlayarnya kapal yang sangat panjang tanpa memikirkan apakah akan selamat? Tidak berlebihan jika banyak awak kapal yang merasa ngeri dan ingin balik saja. Tapi tidak dengan Kolumbus. Dia kukuh perjalanan mesti diteruskan, sekali layar terkembang pantang digulung. Perjalanan bersama 120 pelaut lainnya, dengan menggunakan tiga kapal, akhirnya setelah berlayar selama 30 hari, bertemu dengan daratan yang mereka perkirakan India.
Ternyata daratan tempat berlabuh Kolumbus beserta rombongannya adalah Kepulauan Salvador yang terletak di Benua Amerika. Dan tanpa disadarinya, Kolumbus telah menemukan benua baru, yaitu Benua Amerika. Walaupun banyak disebut bahwa Kolumbus bukanlah orang pertama yang tiba benua Amerika, karena ada beberapa teori lain, termasuk sudah dijelajahi bangsa Viking jauh sebelumnya.
Kolumbus memimpin perjalanan dalam suatu masa yang penuh misteri dimana konsep berpikir bahwa bumi itu dataran maha luas terjawab. Orang-orang yang semula meyakini bahwa lautan yang maha luas tersebut memiliki ujung batas terbantahkan. Dan dengan temuan ini, sehingga setiap kapal yang mencoba berlayar mengarungi hingga ke tepian ujung laut, kapal itu akan tenggelam hingga jatuh ke dasar samudera yang sangat dalam terbantahkan.
Pelajaran Yang Dapat Dipetik
Indonesia yang menisbahkan diri sebagai Negara Maritim terbesar di dunia dengan jargon poros maritim dunia seharusnya belajar kepada sosok Cristhoper Colombus. Manusia pelaut berkarakter kuat, pemimpi, dan memiliki sikap berani untuk menembus ganasnya laut lepas demi kejayaan diri dan pastinya negaranya. Tidak hanya berani mengarungi samudra dengan taruhan nyawa, mereka mengarungi lautan dan samudra karena mencari jati diri dan materi. Materi demi kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Rangkuman berikut selayaknya menjadi pembelajaran bagi kita bangsa yang besar dan memiliki lebih dari 70 % wilayah kekuasaan berupa laut dan selat. Artinya kita seharusnya makmur dengan kondisi melimpah ini. alasannya:
1. Pelaut Indonesia bukanlah sosok yang ingin mencari benua baru dan mencari kehidupan baru. Melainkan untuk mencari dan berburu ikan sebagai hasil laut yang melimpah di perairan Indonesia.
2. Secara teori, Ikan laut yang seharusnya murah dan dikonsumsi mayoritas bangsa ini ternyata hanya mimpi di siang bolong. Ikan yang banyak dan hanya bisa dinikmati sebagian kecil bangsa karena harga yang tak terjangkau kocek kita.
3. Puncak ketidakmapuan membeli dengan harga yang mustahil bagi mayoritas masyarakat di Indonesia terobati dan terbayar dengan cukup mengkonsumsi 'ikan asin'.
Inilah jawaban dari belajar sejarah sosok pelaut jempolan demi berburu ikan laut segar di wilayah kekuasaan negeri demi kesejahteraan anak bangsa ke depan. Mengingat gizi tinggi dan seharusnya menjadi santapan anak-anak negeri, sehingga generasi emas (2045) sebagai mimpi dan harapan pemimpin negeri ini benar-benar terwujud. Semoga ….
Disarikan dari berbagai sumber ...
--------------------------------
Turen - Malang, 3 Agustus 2018
Si Pembelajar - Slamet Yuliono -
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar