Slamet Yuliono

SLAMET YULIONO, Si Pembelajar yang ingin dan ingin terus belajar kepada siapa saja. Dan berharap dengan bimbingan dan petunjuk-Nya, bisa bermanfaat bag...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tantangan Gurusiana Sejati
http://ariccwi.gurusiana.id/article/andai-kartini-tidak-menulis-1707147

Tantangan Gurusiana Sejati

Menjadi Gurusianer Populer Rileks Sajalah

Oleh : Slamet Yuliono -Si Pembelajar-

Siapa pun yang kini menempati top 6 di Gurusiana penulis ucapkan selamat atas kerja kerasnya dan tetap semangat. Menulis demi perubahan diri diharapkan akan tetap semarak, dan tetap bermunculan orang baru sebagai penulis 'karbitan' maupun 'jempolan'. Keadaban, kesantunan, obsesi, terobosan menuju hal lebih baik dan ingin tetap 'survival' akan terus bergulir dan semakin marak. Menulis ada banyak sisi yang diperebutkan. Bisa untuk menjamin kepastian diri atas ungkapan kekecewaan, atau berpegang teguh pada idealisme diri bahwa dengan menulis bisa menjanjikan perubahan dalam mentalitas dan peradaban. "... So, please be relax. Do as usual. Don’t hope more...”

Pengantar tulisan di atas itu menandakan sedikit rasa pesimistis. Gegap gempita untuk tetap menduduki posisi top 6 diragukan bakal membawa perubahan fundamental keadaan gurusianer sejati dan mengantar mereka untuk berkarya dan menjadi sosok guru yang lebih profesional, yang terampil menulis dan menghasilka karya-karya yang terbaik.

Dari sekian kali penulis coba lihat dan ikuti perkembangannya, 'maaf' memang belum ada yang benar-benar memberikan harapan baru untuk perubahan atau setidaknya membangun fondasi penting untuk semakin punya 'greget'. Sehingga wajar bila muncul pesimisme. Meskipun juga harus diakui ada yang menaruh harapan besar pada keberlangsungan blog terbesar bagi guru di negeri tercinta ini di masa yang akan datang untuk menjadi lebih baik.

Terhadap petahana yang berposisi top 6 hanya satu dua orang yang mengalami perubahan. Dan itu hanya pemanis tanpa terobosan berarti, sehingga publik (gurusianer) bisa melihat rekam jejak mereka. Apakah kinerjanya benar-benar menjanjikan? Apakah tulisan-tulisannya menjadi lebih berbobot dan berkualitas? Apakah janji-janji pengelola (admin) yang belum juga teralisasi segera dilunasi?

*****

Tidak berbeda dengan mereka yang menggebu untuk bisa masuk pada jajaran top 6. Rekam jejaknya juga belum bisa meyakinkan publik. Mereka adalah anak panah baru yang saya yakini belum bisa konsisten dan cenderung layu sebelum berkembang. Mereka selama ini hanya bermain dalam tataran wacana dan berandai-andai. Status sebagai sosok yang menginginkan perubahan tidak bisa dilaksanakan dengan baik sebagai penyeimbang yang bisa menjadi pemicu perubahan.

Peran kekuatan 'oposisi' sangat diperlukan sebagai penyeimbang dan pendamping. Sayang, wacana khas dan 'kegenitan' dari kubu oposisi selama ini belum punya taji. Mereka cenderung asal berbeda dengan penguasa top 6 dalam banyak hal. Saya tetap berharap ada perubahan, meski berat untuk selalu optimistis dalam menyongsong perubahan.

Saya berharap tapi tidak banyak. Sikap ini saya ambil agar saya tidak terlalu kecewa bila top 6 tidak sesuai ekspektasi saya. Dalam istilah pemasaran, kecewa terjadi bila kinerja produk di bawah harapan konsumen. Jadi, kalau Anda tidak ingin kecewa, ya jangan terlalu berharap.

Tidak Mengenakkan

Sikap saya ini berangkat dari pengalaman menjadi pelaku sekaligus hampir selalu terlibat dalam keseharian di komunitas ini. Mungkin saya berharap terlalu banyak pada perubahan dan pergeseran komposisi ideal. Gambaran awal saat penulis bergabung disini adalah banyak terobosan baru dan bermanfaat untuk perkembangan khasanah keilmuan saya.

Terbersit dalam lamunan, betapa banyak dan melimpahnya tulisan berbobot dan mampu mengangkat semangat penulis untuk berkarya dan bersaing dengan mereka yang unggul dan patut dijadikan teladan. Saat membaca dan mengikuti perkembangan kegiatan kepenulisan, situasi kebatinan saya bergejolak: inilah harapan baru bagi perkembangan guru Indonesia yang bisa mengimplementasikan nilai-nilai profesionalisme kinerjanya. Sayangnya, dalam bahasa kaum milenial, saya hanya ketemu PHP (pemberi harapan palsu). Kadung terbawa perasaan (baper), tapi bertepuk sebelah tangan. Seperti saat saya masih jomblo: menaksir seseorang, saya kira dia mau, tapi ternyata tidak. Menyakitkan bukan?

Itulah perasaan sakit saat penulis ketemu PHP, dan para oposan. Saya menyadari menulis adalah dunia realistis. Dunia yang penuh rasa, penuh kepentingan, kadang-kadang penuh manipulasi. Kesan yang ditampilkan dunia kekaryaan tidak selalu mencitrakan realitas yang sebenarnya.

Akhirnya, sebagai gurusianer sejati, saya (kini) lebih suka menonton proses dan sekali-kali memasukkan ide (baru) dan mencoba berbagi dengan sosok gurusianer sejati yang ada disini dan sekaligus sejawat penjaga gawang yang tetap bisa konsisten berkarya dan dijalankan dengan 'istiqomah' sambil 'nyruput' teh hangat buatan istri saya.

Lebih 'nyamleng' mengikuti perhelatan dan perebutan mereka-mereka yang sedang 'nangkring' di top 6 ketimbang ikut melibatkan perasaan subjektif yang akhirnya bikin baper. Seperti saran yang penulis ungkap di atas: " ... Jadi, tolong santai. Lakukan seperti biasa. Jangan berharap lebih...."
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

paling tidak posting 3 samapi 5 kali. Disebar dan akan bisa jadi 6 besar pak. Kalau target itu. Yha tinggal niat kita ingin apa. Nama ? Tenar ? dan yang mana Dakwah ? ....terserahlah...

17 Aug
Balas

Betul 3X .... hehehe ....

17 Aug

Berarti yang membuat Rapor Sisipan yang salah ya Pak SY, saya hanya ,menganalisa saja dari apa yang ada di Gurusiana

17 Aug
Balas

Pak Guru AS ..... tidak ada yang perlu disesali. Ini salah yang kurang paham saja.

17 Aug

Berarti yang salah yang bikin Rapor Sisipan, mohon maaf ya pak SY, sayapun malu gak bisa berbuat apa2 di gurusiana, hanya bisa berbagi dan menginspirasi sesama gurusianer untuk istiqomah menulis, itu saja perkara kualitas tulisan itu bukan keahlian saya, saya malah pemain baru di dunia literasi

17 Aug
Balas

Pak Guru AS tidak salah ..... ini khan hanya curahan hati dalam bentuk koreksi. hehehe ...

17 Aug

Saya suka cara pak SY memandang sesuatu...dan menuliskannya dengan apik..sesuatu yang harus saya pelajari dari bapak

17 Aug
Balas

Terima kasih Bunda, masih belajar bagaimana menjadi Guru Pembelajar ....

17 Aug

Perlu PD Bunda. hehehe .....

17 Aug
Balas

Astaghfirullah...., jauuuuh di lubuk hati, saya pun menyadari bahwa saya bukan " penulis beneran" yang bisa memenuhi harapan pembaca. Sehingga pembaca tidak merasakan PHP. Ibarat penyanyi, saya ini hanya "penyanyi kamar mandi" yang tidak pantas disejajarkan dengan "penyanyi" lain. Jazakumullah khoiron katsiro untuk tulisan yang sangat "menyentuh hati". Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah...pak guru.

17 Aug
Balas

Inilah yang saya harap ..... eh gak nyambung ya ....

17 Aug

Waduh nyali saya menjadi ciut membaca tulisan bapak...karena saya tidak punya kapasitas menulis dengan "genit". Apakah hanya yang bisa membuat terobosan saja yang pantaa untuk disini?....Salam literasi...

17 Aug
Balas

Betul 3X .... hehehe ....

17 Aug



search

New Post