Slamet Yuliono

Belajar menuju jati diri yang dewasa...

Selengkapnya
Navigasi Web
Chapter (5) - Ayo Terus Menulis (1) -
http://kabarbaikonline.com/cara-muhasabah-diri/

Chapter (5) - Ayo Terus Menulis (1) -

Tahun Baru Islam 1440 H - Era Kebangkitan Menulis -

Oleh: Slamet Yuliono *)

SELAMAT Tahun Baru Islam. Selasa, 11 September 2018 atau bertepatan dengan 1 Muharam yang berdasar perhitungan kalender Islam kita memasuki tahun 1440 H. Bergantinya siang dan malam yang datang silih berganti dalam hidup dan kehidupan manusia di dunia ini. Dari detik ke detik, menit, jam, siang hari ke malam, minggu, bulan dan tahun.

Pertanyaan mendasar kepada kita: untuk apa catatan itu semua? Ada banyak argumen bila kita bertanya tentang fungsi silih bergantinya malam dan siang. Dan salah satunya adalah agar kita manusia dapat mengetahui bilangan tahun dan perhitungan umur. Allah berfirman yang artinya, “Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari karunia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas.” (QS Al-Isra 12)

Betapa pentingnya waktu sehingga Allah SWT bersumpah dengan rentetan waktu, yaitu: wal ashr, artinya demi masa. (QS Al-Ashr 1); wal fajri, artinya demi fajar, (QS Al-Fajr 1); wash-shubhi idza tanaffas, artinya dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing. (QS At-Takwir 18); Waddhuaa artinya demi waktu matahari naik. (QS Adh-Dhuha 1); wal laili idzaa yagsyaa, wan-nahaari idzaa jallaahaa, artinya demi malam apabila cahayanya menutupi siang, dan demi siang apabila terang benderang. (QS Al-Lail 1-2)

Betapa sempitnya waktu kita hidup di dunia jika dibandingkan dengan waktu akhirat. ...fii kulli yaumin kaana miqdaaruhu alfa sanatin mimma ta’uddun, artinya, ... dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu. (QS As-Sajdah 55).

Ayat ini menginformasikan kepada kita, bahwa seribu tahun dunia setara dua puluh empat jam akhirat; dengan demikian lima ratus tahun dunia setara dua belas jam akhirat, dua ratus lima puluh tahun dunia setara enam jam akhirat, seratus dua puluh lima tahun dunia setara tiga jam akhirat.

Jika seseorang berumur enam puluh tiga tahun (usia kebanyakan umat Nabi Muhammad SAW) berarti setara sembilan puluh menit akhirat. Alangkah ngerinya, jika kita hidup enam puluh tiga tahun di dunia ini, hanya menutupi sembilan puluh menit waktu akhirat. Bagaimana pula mereka yang hanya berumur tiga puluh satu tahun, berarti setara empat puluh lima menit akhirat, dan yang berumur enam belas tahun hanya setara dua puluh tiga menit akhirat.

Oleh karenanya, sebagai seorang muslim seyogyanya kita harus memprogramkan apa yang harus kita lakukan pada masa yang pendek ini untuk menghadapi hari akhirat yang panjang. Banyak orang yang mengaku muslim, tetapi tidak tahu apa yang harus dia lakukan dalam kesehariannya, sehingga aktivitasnya sehari-hari tidak menggambarkan bahwa dirinya itu seorang muslim.

Imam Al-Gazali berpesan, aktivitas muslim dalam kehidupan sehari-hari seharusnya adalah: Pertama, melaksanakan ibadah fardu yaitu shalat lima waktu. Kedua, memenuhi keperluan pribadi secara islami, berupa makan, dan minum, berpakaian, tidur, istirahat, qadha hajat, dll.

Setelah melaksanakan dua kewajiban pokok tersebut, selanjutnya seorang muslim hendaklah: (1) menuntut ilmu yang bermanfaat, yaitu ilmu yang dapat menambah makrifatnya kepada Allah SWT; menggiatkannya beribadah; dan menyadarkan akan keaiban diri serta mengurangi keterkaitan dengan dunia dan lebih mencintai akhirat; (2) melakukan zikrullah untuk taqarrub (pendekatan diri) kepada Allah dengan ibadah yang harus dilakukan dalam kesehariannya; (3) melakukan perbuatan-baik (amal-saleh) yang bermanfaat bagi manusia lainnya dan makhluk lain seperti: hewan, tumbuh-tumbuhan dan benda-benda mati; jika tidak mampu berbuat kebaikan, hendaklah ia menahan diri dari perbuatan maksiat; disamping bersedekah dan berinfak; (4) bekerja mencari rezeki yang halal, dimana pekerjaan yang dilakukan tidak bertentangan dengan syariat Islam; dikerjakan dengan niat yang baik untuk ibadah kepada Allah SWT; dikerjakan dengan teliti (itqan); tidak merugikan hak pihak lain, dan tidak melalaikan kewajiban pokok atau ibadah fardu.

Dari rangkaian tulisan di atas, termasuk didalamnya adalah kegiatan tulis menulis. Satu bentuk kegiatan yang seharusnya disusun dan disajikan harus bermanfaat. Bermanfaat khususnya untuk diri sendiri, sebagai bahan renungan dan muhasabah diri menuju tahapan dan langkah ke depan untuk menjadi lebih baik dan bermanfaat.

Dan alangkah beruntungnya seandainya tulisan yang diunggah di WA maupun Grup (termasuk) di gurusiana, ternyata bisa bernilai ibadah bagi penulis karena bermanfaat bagi orang lain. Semoga …

*) SLAMET YULIONO, Pembelajar - Arema - ‘Nyantrik’ di SMP 1 Turen

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisan sangat bergizi bagi hati, luarbiasa, terimakasih ataa pencerahannya pak

16 Sep
Balas

Sama-sama Pak Mulya lama tidak saling sapa. Salam persahabatan kembali.

16 Sep

Saya tetap belajar banyak dengan tulisan-tulisan bapak, baik di grup WA dan gurusiana, kita akan selamanya menjadi sahabat walau terpisah ruang dan waktu pak

16 Sep



search

New Post