TULISAN ini mencoba mendalami isi artikel reportase yang diunggah di blok Gurusiana oleh Pak Guru AS (Ahmad Saikhu) berjudul Hantu itu Bernama Masuk Angin (17 Jan 2019). Akhir kisah: “….. Bu Bidan menyarankan istri saya untuk melakukan kerokan di punggung saya, bisa jadi rasa nyeri di dada akibat masuk angin. Saya pun pulang ke rumah bersama istri dan segera saya minum obatnya, setelah itu istri saya dengan setia dan penuh kasih sayang melakukan kerokan di punggung saya, dan sedikit demi sedikit rasa sakit di dada berkurang, dan akhirnya hilang selesai dengan sendirinya, Alhamdulillah.

Menurut dr. Pauline (https://doktersehat.com/seputar-masuk-angin-dan-kerokan/) masuk angin bisa jadi karena hipoglikemia (kadar gula darah rendah). Kadar gula darah di bawah normal bisa dipicu akibat telat makan. Jika tidak makan pada waktunya, gula darah akan drop. Lalu keluar keringat dingin, kurang konsentrasi, sakit kepala, dan gejala lainnya yang dapat membuat kurang enak badan.

Hubungan masuk angin dan kerokan

Selanjutnya, dr. Pauline menerangkan bahwa pada prinsipnya kerokan adalah memasukkan zat ke dalam tubuh lewat pori-pori. Ketika kerokan, pinggiran logam mata uang menggores permukaan kulit kita. Goresan yang berulang membuat pori-pori melebar. Tindakan ini membuat panas tubuh (demam) lebih gampang keluar sehingga suhu tubuh yang semula meninggi berangsur melorot.

Selain itu ketika kerokan berlangsung, pinggiran uang logam menekan permukaan kulit. Tindakan ini memberikan penekanan seperti terjadi pemijatan. Ini memberi efek pemanjangan pada otot-otot yang memendek karena peradangan. Gerakan ini memberi efek positif. Rasa pegal dan nyeri berangsur sirna seiring dengan tubuh yang diistirahatkan.

Luar biasa, inilah cara penyembuhan terhadap masuk angin yang mudah, murah, dan handal. Mudah karena peralatan yang diperlukan gampang di dapat yang hanya dengan balsem atau minyak kayu putih dan uang koin ditambah tisu atau handuk. Murah karena harganya sangat terjangkau oleh kantong. Handal karena bila itu betul-betul disebabkan masuk angin dijamin: …. bablas angine …….. dan sembuhlah si pasien.

Dibalik semua persyaratan yang mudah, handal, dan murah meriah itu ternyata masih belum seberapa dibanding dengan kesetiaan sang istri yang mau mendampingi dan menyiapkan segala keperluan untuk kerokan. Selanjutnya membantu ‘ngeroki’ dengan sabar, telaten, ikhlas, dan doa. Karena mau ‘ngeroki’ sendiri tidak bisa. Hehehe ……

Malang, 20 Januari 2019

Slamet Yuliono - Membelajar di SMP Negeri 1 Turen -