Slamet Yuliono

Belajar menuju jati diri yang dewasa...

Selengkapnya
Navigasi Web
- Membangun Jati Diri (2) -
https://www.google.com/search?q=pengembangan+diri+untuk+guru&source=lnms&tbm …

- Membangun Jati Diri (2) -

Gurusiana Wahana Tepat Mewadahi Pengembangan Diri

Oleh: Slamet Yuliono *)

Pembelajar di SMP Negeri 1 Turen - Malang

GURU yang kini keberadaannya diakui sebagai salah satu profesi di masyarakat punya peran melaksanakan proses pendidikan secara profesional. Seperti halnya profesi lain di masyarakat, guru adalah profesi yang kompetitif. Sama dengan profesi dokter, apoteker, maupun profesi yang lain dengan tuntutan harus selalu meng-‘update’ diri. Agar siap berkompetisi membangun bangsa menjadi lebih berwibawa di masyarakat dunia.

Melangkah pasti untuk siap bersaing dan berkompetisi tidak ada kata lain kecuali mereka harus bertindak cepat, berpikir jernih, melangkah pasti. Pergunakan waktu seefisien mungkin demi memenangkan kompetisi. Tinggalkan ‘zona’ nyaman yang akan meninabobokkan pikiran kreatif dalam diri.

Sosok profesional itu menurut Tanri Abeng adalah seseorang yang mampu menguasai ilmu pengetahuannya secara mendalam, melakukan kreativitas dan inovasi atas bidang yang digelutinya, serta harus selalu berpikir positif denngan menjunjung tinggi etika dan integritas profesi (http://dilihatya.com/2348/pengertian-profesional-menurut-para-ahli). Barang siapa yang tidak dapat berkompetisi dengan orang lain yang lebih profesional atau profesi lain, pelan namun pasti tidak akan bisa bertahan lama.

Termasuk profesi guru, jika tidak kompetitif dan tidak profesional, maka akan berakibat mati atau hilangnya profesi tersebut dari masyarakat. Padahal, untuk mencapai masyarakat yang terbuka dan maju, masyarakat yang melek teknologi, serta masyarakat yang profesional, tetap dibutuhkan peran guru, yang profesional pula.

Guru dituntut untuk selalu up to date pada perkembangan jaman, khususnya dalam menyikapi kemajuan informasi dan teknologi. Sehingga dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan para siswa didiknya. Jika mereka tidak menguasainya, bagaimana guru dapat membimbing para siswa untuk meningkatkan pengetahuannya.

Guru sebagai pelaku proses pendidikan harus terus-menerus mengubah diri, melakukan upaya-upaya pengembangan diri agar pengetahuan yang dikuasai guru tidak setengah-setengah, melainkan kuat dan tuntas, agar tidak tertinggal, sesuai dengan karakteristik seorang yang profesional.

Di samping itu, karena profesi guru juga merupakan suatu profesi untuk membantu dan membimbing perkembangan manusia, dalam hal ini siswa-siswanya, maka hubungan antar manusia menjadi penting untuk diperhatikan dalam rangka pengembangan profesionalisme guru. Pengembangan diri guru sebagai profesional pendidikan juga harus dapat membantu guru memiliki kepribadian yang matang dan terus berkembang.

Oleh karena itu, dengan penguasaan ilmu dan teknologi secara tuntas, serta didukung oleh kepribadian yang prima, diharapkan guru akan terampil membangkitkan minat peserta didik kepada ilmu pengetahuan dan teknologi, dan akhirnya para peserta didik akan siap menghadapi kemajuan jaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta berkompetisi.

Berangkat dari hal tersebut, maka pengembangan profesi guru secara berkesinambungan haruslah dilakukan, baik secara formal maupun non formal. Berbagai strategi pengembangan perlu dikembangkan secara komprehensif, sehingga guru benar-benar menjadi tenaga profesional yang dapat memenuhi berbagai tantangan.

Guru perlu didorong, diberi kesempatan dan difasilitasi secara optimal untuk melakukan berbagai kegiatan pengembangan, seperti: (1). Ikut serta dalam pelatihan berbasis kompetensi; (2) Berpartisipasi akti dalam kursus atau program pelatihan, termasuk di dalamnya pendidikan lanjutan. Seperti workshop, seminar, dan konferensi; (3) Membaca dan menulis jurnal atau makalah ilmiah lainnya; (4) Melakukan penelitian, khususnya penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas yang merupakan studi sistematik yang dilakukan guru dalam rangka merefleksikan dan meningkatkan praktik pembelajaran secara terus menerus; (5) Magang, terutama untuk guru junior dalam rangka menjadi guru profesional secara pertahap dengan cara melalui proses magang di kelas tertentu dengan bimbingan guru yang ahli di bidang studi tertentu; (6) Berdiskusi atau bertukar pikiran dengan profesional lain di luar sekolah, dan salah satunya dengan berinteraksi dengan rekan-rekan guru di komunitas Gurusiana, maupun komunitas guru menulis lainnya secara online dan offline; (11) Bekerjasama dengan profesional lain di dalam sekolah.

Jika guru mengambil manfaat secara penuh dari berbagai strategi pengembangan diri tersebut, maka guru akan mendapatkan beragam informasi, yang akan sangat berguna dalam membantu guru untuk memelihara secara efektif program pengembangan profesionalisme guru.

Bagaimana menurut pendapat Anda?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Betul sekali Pak, karenanya kita itu pembelajar. Maka belajar tak khan pernah berhenti. Sukses selalu dan barakallah

18 Jan
Balas

Ya Bunda salam sehat selalu ....

18 Jan



search

New Post