Berusaha Menjadi Pembelajar (Guru) yang Baik

Oleh: Slamet Yuliono *)

Pembelajar di SMP Negeri 1 Turen - Malang

TULISAN ini terinspirasi kajian ilmiah yang dilakukan sosok pembelajar sejati dari UM (IKIP Malang-dulu) Prof. Dr. T. Raka Joni. Analisis dan hasil pemikirannya menjadi rujukan utama dunia pendidikan (guru) di Indonesia hingga saat ini. Ada banyak persoalan pembelajaran yang mampu beliau temukan dan dijadikan referensi utama guru dalam menyelesaikan keruwetan di lapangan.

Salah satu sumbangsih pemikiran beliau yang perlu dicermati diantaranya adalah pendidikan harus dilihat sebagai sebuah tujuan dan sekaligus sebagai proses. Pendidikan dilakukan untuk mencapai sesuatu, akan tetapi juga menunjukkan sesuatu proses yang terjadi sepanjang hayat untuk mewujudkan apa yang dikehendaki. Sedangkan dari pelaksanaannya, keterwujudan tujuan sepenuhnya tergantung kepada prosesnya” the medium is the massage”. Hal ini penting untuk dikemukakan karena pendidikan bukan semata-semata sebagai sarana sosialisasi, apalagi sekedar penyampaian informasi yang terlepas yang hampa makna. Sebaliknya pendidikan adalah perwujudan pembentukan diri secara utuh. Artinya pengembangan segenap aspek potensi dalam rangka pemenuhan semua komitmen manusia baik secara individu atau sebagai warga masyarakat.

Pemikiran dan harapan di atas dapat terpenuhi jika didukung oleh guru (pembelajar) sebagai sosok pemegang otoritas di kelas yang bisa dijadikan panutan dalam membentuk karakter peserta didik (pebelajar) yang mumpuni. Mumpuni dalam banyak faktor, diantaranya: sikap dan perilaku pembelajar yang bisa dijadikan teladan baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat.

Kita sepakat bahwa setiap guru (ingin) menjadi guru yang baik, guru yang menjadi teladan bagi siswa. Kenapa harus menjadi guru yang baik? dan bagaimana cara mewujudkannya. Pekerjaan (profesi) mengajar seringkali menguntungkan dan memuaskan bagi orang yang mencitai pekerjaan mengajar. Namun banyak pula diantara guru-guru tersebut tidak menganggap dirinya sebagai guru yang baik, sehingga terkesan asal mengajar tanpa kesan mendalam.

Catatan berikut bisa dijadikan landasan brilian bagi mereka yang terlibat dalam pekerjaan mengajar. Penulis percaya jika seorang guru memiliki karakteristik dan kualitas yang terpapar berikut, dia bisa menjadi guru yang sangat baik dengan basis pada peserta didiknya (learner). Pertama, Friendliness and Congeniality. Bersikap ramah dan menyenangkan dengan siswanya. Ini adalah nilai tambah jika para siswanya dapat berbagi masalah dengan dirinya, tanpa merasa takut atau ragu. Siswa selalu memikirkan guru mereka sebagai kawan berbincang dalam suka dan duka. Dengan adanya kedekatan emosional semacam ini, guru yang ramah akan menjadi idola dan mereka yang agak sombong dan kasar tersingkir.

Kedua, A Good Personality. Seorang guru yang baik memiliki kepribadian yang sangat baik; Tidak ada pemikiran negative tentang hal itu. Siswa akan selalu tertarik pada guru dengan kepribadian baik yang mengarah pada komunikasi, pemahaman, dan hasil yang baik. Setiap orang bisa memiliki kepribadian yang baik, layak, menyenangkan, dan rapi. Termasuk berpakaian sopan, baik, harum, sedikit lembut, dan baik hati.

Ketiga, Deep Knowledge dan Great Education. Karakteristik penting lainnya dari seorang guru yang baik adalah pengetahuan dan pendidikannya sendiri. Ada pepatah bahwa 'seorang guru hanya sebaik pengetahuannya.' Bagaimanapun, dia sedang melakukan pekerjaan guru, yaitu mengajar. Jika dia sendiri tidak memiliki pengetahuan tentang topik tertentu yang dia ajarkan, dia tidak akan pernah membuat nama baik untuk dirinya sendiri.

Keempat, A Good Communicator. Salah satu karakteristik penting dari seorang guru yang baik adalah kemampuan komunikasinya. Dia harus menjadi pembicara yang baik. Karakteristik ini akan memberi manfaat dalam beberapa cara. Contoh: Jika kemampuan berkomunikasinya bagus, dia bisa menyampaikan ceramahnya dengan terampilan dan hasil yang lebih baik. Jika dia adalah seorang pembicara yang baik, kekuatan kelasnya meningkat secara otomatis. Orang suka mendengar seseorang yang bisa dia ceritakan dengan baik.

Kelima, A Good Listener. Selain sebagai komunikator yang baik, guru yang baik juga harus memiliki karakteristik menjadi pendengar yang lebih baik. Seperti pepatah: ‘Jika berbicara adalah perak, maka mendengarkan adalah emas’. Ingat, pendengar yang baik akan selalu memiliki banyak teman dan penggemar. Karena orang tidak mau mendengar setiap saat, mereka membutuhkan orang yang bisa mendengarkan mereka juga. Dan ketika seorang guru yang baik mengembangkan kualitas ini dalam dirinya, dia mulai menjadi guru yang hebat

Keenam, A Good Sense of Humor. Guru yang baik juga harus memiliki kualitas, karakteristik, dan memiliki selera humor yang baik. Ini adalah fakta logis bahwa seseorang pada umumnya mengajarkan generasi berikutnya. Karena mereka lebih muda, mereka juga diharapkan lebih banyak bersenang-senang di kelas. Jadi, guru yang baik adalah orang yang bisa mengikuti selera humornya, dan dengan kemampuan dan kepribadian komunikasi yang kuat, diharapkan bisa menjaga disiplin kelas.

Dan yang ketujuh, Kindness. Salah satu ciri paling urgen yang harus dimiliki oleh guru adalah kualitasnya. Ia harus menjadi orang yang lembut, baik hati, sopan, dan baik hati. Siswa harus mencintainya, dan saat mereka mencintainya, mereka mengidolakannya.

Akhirnya, mereka (siswa) akan selalu menghormati, akan mengerjakan pekerjaan rumah, akan mematuhi perintah yang disampaikan, dan dampak selanjutnya membawa hasil yang lebih baik. Semoga!