Slamet Yuliono

Belajar menuju jati diri yang dewasa...

Selengkapnya
Navigasi Web
Syarat Menjadi Guru Berkarakter di Zaman ‘Now’
https://www.utakatikotak.com/kongkow/detail/11608/Guru-Berkarakter-Sebagai-Pondasi-Kecerdasan-Bangsa

Syarat Menjadi Guru Berkarakter di Zaman ‘Now’

MENJADI Guru berkarakter di era digital - millenia and cyber atau sering diistilahkan Guru Zaman 'Now' perlu memiliki trik, keahlian dan strategi jitu. Karena keberadaannya menjadi jembatan kesuksesan bagi generasi anak bangsa 15 hingga 20 tahun ke depan.

Mustahil menjadi anak bangsa yang terbaik era generasi emas di tahun 2045 mendatang bila guru sebagai panutan utama ternyata diragukan nilai karakternya saat menghadapi anak-anak yang diharapkan juga berkarakter unggul di masanya.

Merealisasikan nilai karakter unggul yang ada pada guru agar mampu melahirkan peserta didik jempolan, setidaknya diperlukan 10 tolok ukur nilai karakter. Ini wajib dan harus ada pada diri guru sebagai bekal menjalankan tugasnya membimbing dan mengarahkan anak binaannya sehingga terlahir peserta didik berkarakter. Pertama, berperilaku jempolan. Guru yang memiliki perilaku unggul dan bersih akan mampu mempersembahkan semua akal dan pikirnya hanya untuk berserah kepada Allah semata, termasuk selalu mendoa kebaikan bagi masa depan anak didiknya.

Kedua, mengaplikasikan perilaku lurus dalam kehidupan keseharian. Guru yang benar dalam mengamalkan syariat ibadahnya adalah guru yang dalam menjalankan seluruh aktivitasnya, termasuk dalam mendidik siswa binaannya semata-mata sebagai sarana mewujudkan nilai ibadah kepada-Nya.

Ketiga, tidak mudah goyah dalam membuat keputusan. Guru yang memiliki kepribadian dan kokoh akhlaknya adalah guru yang selalu menjadikan panutan (Nabi) sebagai suri teladan dalam hidup kesehariannya sehingga dipastikan guru tersebut layak menjadi teladan bagi siswanya.

Keempat, sehat jasmaninya. Dalam mengemban amanat mencerdaskan anak bangsa, kondisi fisik guru harus didukung badan yang sehat dan kuat jasmaninya. Sehingga guru mampu tampil prima, tidak pernah sakit dan selalu tampil energik dalam mendidik anak binaannya.

Kelima, bernalar dan mengedepankan akal sehat. Guru berkarakter adalah guru yang mau belajar dan terus untuk belajar serta mengajarkan referensi keilmuannya hingga tuntas, sehingga menjadi ilmu yang bermanfaat. Tidak mudah goyah oleh ucapan orang lain dan media yang kurang bertanggung jawab. Guru berkarakter selalu menyaring semua informasi untuk dicari kebenaran beritanya sebelum disampaikan kepada anak didik dan lingkungan

Keenam, tahan uji dan godaan. Keunggulan guru yang berkarakter adalah guru yang dapat mengendalikan hawa nafsu dan emosinya, bukan menjadi guru yang memperturuti hawa nafsunya dengan seringnya mengumbar emosi serta marah-marah. Dalam menghadapi anak didik di ‘era millenia’ guru model ini dipastikan mampu berkomunikasi dengan baik.

Ketujuh, menjaga waktunya dengan konsisten. Kemampuan memanfaatkan waktu yang efektif dan efisien adalah tanda sebagai guru yang produktif. Contoh konkrit ini sekaligus bisa dijadikan teladan anak didiknya demi menjaga asa berprestasi.

Kedelapan, teratur dalam semua urusan. Keteraturan dalam segala hal adalah karakter yang juga harus melekat dan dimiliki dalam diri seorang guru. Ini bisa dibuktikan dengan kerapian mengelola administrasi yang dibuat oleh pengajar (guru).

Kesembilan, selalu berusaha untuk hidup mandiri. Guru yang berkarakter adalah guru yang mampu menjalani kehidupan di kesehariannya secara mandiri, bukan menjadi beban bagi orang lain, sehingga guru dapat fokus mendidik peserta didik.

Kesepuluh, ingin bermanfaat bagi orang lain. Untuk menggapai kriteria ini, guru tidak pernah bosan dan berkeluh kesah atas paparan ilmu yang disampaikan kepada peserta didik. Guru harus selalu berharap dan ‘positif thinking’ atas daya terima peserta didik. Apapun hasilnya, guru selalu berharap kepada-Nya dengan tulus.

Akhirnya, semoga Allah membimbing kita (para guru) agar menjaga kepribadian berdasar nilai luhur dan kompleks ini. Dengan bekal yang sedikitnya 10 karakter seperti yang terangkum di atas, diharapan dapat melahirkan peserta didik yang tidak hanya cerdas otaknya, mulia perilakunya, dan sekaligus berkarakter jempolan. Aamiin.

Turen, 14 Maret 2019

*) Slamet Yuliono - Guru SMP Negeri 1 Turen -

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post