SMP Negeri 3 Rongga

Salah satu SMP Negeri di bagian Barat Kabupaten Bandung Barat. Tepatnya di Desa Cicadas Kecamatan Rongga. yang langsung berbatasan dengan wilayah Tenggara Kabup...

Selengkapnya
Navigasi Web
LBMI, Alternatif Pendukung dalam Merdeka Belajar

LBMI, Alternatif Pendukung dalam Merdeka Belajar

Oleh : Kanah, S.Pd

(Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 3 Rongga)

Belajar tidak hanya berlaku bagi peserta didik, namun pendidikpun harus terus belajar dalam memberikan pembelajaran bermakna bagi peserta didik dalam merdeka belajar. Salah satunya dengan penggunaan LBMI sebagai alternatif pendukung pembelajaran di masa pandemi Covid-19 saat ini.

Pandemi Covid-19 yang saat ini melanda begitu berdampak bagi Indonesia. Hampir bisa dikatakan bahwa Indonesia mengalami krisis. Salah satu yang terdampak dari pandemi ini adalah bidang pendidikan. Di mulai dari penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) yang ditiadakan sampai pembelajaran tatap muka yang dihentikan. Itu semua sebagai upaya dalam mencegah penyebaran Covid-19. Hanya saja, semua ini tidak berarti bahwa peserta didik tidak mendapatkan haknya untuk belajar.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengeluarkan Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam massa darurat Penyebaran Covid-19. Melalui pedoman ini diharapkan peserta didik tetap mendapatkan haknya untuk belajar. Materi pembelajaranpun diatur sesuai dengan kurikulum darurat yang diedarkan Kemdikbud dan disesuaikan dengan satuan pendidikan masing-masing. Pembelajaran yang dilakukan tetap memperhatikan kondisi peserta didik. Peserta didik diharapkan memperoleh pembelajaran yang bermakna dan bisa diterapkan dalam kehidupan. Selain itu juga tetap memperhatikan keselamatan dan kesehatan peserta didik.

Adanya kondisi ini mengharuskan peserta didik belajar dari rumah dengan penerapan pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran jarak jauh yang dilakukan satuan pendidikan nyatanya lebih banyak yang menerapkan pembelajaran secara daring (dalam jaringan).

Seperti yang kita pahami, pembelajaran daring membutuhkan akses dan fasilitas perangkat internet. Lalu bagaimana dengan peserta didik dan satuan pendidikan yang jauh dari akses dan fasilitas pembelajaran daring? Satuan-satuan pendidikan yang berada di perbatasan atau daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar)? Bagaimana dengan orang tua yang tidak mampu memfasilitas gawai, laptop atau lainnya? Tentu saja pembelajaran jarak jauh secara daring tidak mungkin dilakukan.

Oleh karenanya, pemerintah melalui Kemdikbud sudah memberikan pedoman penyelenggaraan pendidikan selama pandemi. Di dalamnya dijelaskan bahwa belajar dari rumah bisa dilakukan secara daring, luring, ataupun kombinasi keduanya. Pembelajaran disesuaikan dengan kondisi peserta didik di satuan pendidikan masing-masing. Setiap satuan pendidikan hendaknya melakukan assesmen kognitif awal untuk mengetahui kondisi peserta didik dan orang tuanya terkait persiapan belajar dari rumah.

Berdasarkan hasil assesmen tersebut barulah setiap satuan pendidikan memutuskan pembelajaran jarak jauh yang akan dilakukan dengan menerapkan daring, luring, atau kombinasi. Pembelajaran yang dilakukan tidak lagi mengejar ketercapaian kompetensi, melainkan pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik. Pembelajaran yang mengintegrasikan keahlian dan aktifitas peserta didik, juga melibatkan peran orang tua di rumah. Sehingga permasalahan tidak ada kuota, tidak ada gawai, anak yang bosan dan bahkan tidak mau mengerjakan tugas, juga orang tua yang kewalahan mendampingi putra-putrinya belajar tidak akan muncul.

Materi Bahasa Indonesia yang didominasi teks-teks yang panjang biasanya akan membosankan jika hanya disajikan berupa konten materi saja. Oleh karena itu, perlunya melakukan inovasi pembelajaran dengan menyusun Lembar Belajar Mandiri Interaktif (LBMI). Hal ini dilakukan dengan harapan pembelajaran jarak jauh di tengah pandemi tetap berlangsung secara nyaman, menyenangkan dan bermakna bagi peserta didik.

Lembar Belajar Mandiri Interaktif (LBMI) merupakan lembar belajar yang mengusung kemandirian peserta didik dalam mencari, menemukan, dan memahami materi pembelajaran dengan berbagai aktivitas yang mengakomodir berbagai kondisi belajar peserta didik. Baik peserta didik yang memiliki keterbatasan dalam mengakses materi belajar maupun yang mampu mengakses berbagai materi belajar dengan mudah. Hal ini sesuai dengan konsep merdeka belajar yang digagas Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim merupakan upaya pemerintah mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) masa depan bangsa yang berkarakter unggul melalui pendidikan.

LBMI disusun berdasarkan pada kurikulum dalam kondisi khusus dengan memperhatikan ketercapaian kompetensi siswa. LBMI dirancang dengan mengakomodir kebutuhan belajar peserta didik pada situasi pandemi covid 19 saat ini. LBMI yang disusun terdiri atas beberapa unsur yang didesain untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemandirian peserta didik. Unsur-unsur tersebut adalah,

Pertama, peta kompetensi dasar yang digunakan bersumber dari kurikulum yang sudah disederhanakan dan disesuaikan dengan kondisi khusus satuan Pendidikan. Kurikulum tersebut dikenal dengan kurikulum darurat Covid-19.

Kedua, tujuan belajar pun disesuaikan dengan kondisi peserta didik agar tidak terbebani dengan capaian belajar. Hal itupun tentunya berdampak pada materi belajar yang disusun secara ringkas sesuai dengan esensi belajar sehingga mudah dipahami peserta didik.

Ketiga, melibatkan orang tua dalam pembelajaran selama pandemi ini dirasa sangat penting. Sebagai mitra guru, peran orang tua peserta didik adalah membimbing, mengarahkan dan mengawasi peserta didik dalam belajar dari rumah. Sehingga tidak hanya menitik beratkan pada peran guru saja. Terjalinnya komunikasi di antara keduanya mampu mngatasi hambatan ataupun tantangan yang muncul selama pembelajaran.

Keempat, materi belajar yang disusun dengan memperhatikan kondisi peserta didik. Hal ini disusun dengan mengintegrasikan materi yang tidak hanya ada pada lembar belajar saja namun juga mengakomodir peserta didik yang memiliki gawai. Hal ini tentunya menumbuhkan kemandirian peserta didk untuk mau mengakses melalui gawainya.

Kelima, tugas/latihan mandiri yang berfungsi untuk mengukur pemahaman peserta didik terhadap materi. Aktivitas ini disusun dengan pola yang menarik dan kontekstual berupa teka-teki, menjodohkan, isian singkat, dan proyek penelitian sederhana. Tidak hanya itu, peserta didik bisa mencoba mengakses laman portal rumah belajar yang disediakan Kemendikbud untuk berlatih.

Unsur yang terakhir yaitu keenam, berupa refleksi terhadap aktivitas pembelajaran dan emosional kemandirian peserta didik. Refleksi yang dilakukan peserta didik bertujuan untuk mengetahui sejauh mana motivasi belajar mereka. Selain itu juga hal ini digunakan sebagai bahan evaluasi oleh pendidik dalam menyajikan aktivitas pembelajaran berbasis lembar kerja mandiri ini kedepannya. Kemudian melalui refleksi emosional, pendidik dapat mengetahui dan memahami sejauhmana kekawatiran dan hambatan yang dihadapi oleh peserta didik.

Penggunaan LBMI dalam pembelajaran di masa pandemi Covid-19 saat ini membantu menumbuhkan dan melatih kemandirian peserta didik. Tidak hanya itu, secara tidak langsung memotivasi peserta didik untuk lebih bertanggung jawab terhadap diri sendiri dalam memperoleh pembelajaran yang bermakna. Tentu saja membangun kolaborasi antara orang tua dan pendidik dalam mengatasi hambatan dalam pembelajaran selama pandemi Covid-19.

LBMI ini pun membantu orang tua dalam melaksanakan perannya dalam aktivitas pembelajaran peserta didik. Selain itu, peserta didik dapat menuntaskan aktivitas pembelajaran sesuai dengan kesepakatan waktu yang ditentukan. Sehingga peserta didikpun mampu melengkapi tugas atau latihan mandiri pada LBMI dengan baik. Hal ini terlihat dari refleksi belajar yang menyatakan bahwa peserta didik mampu memahami materi belajar dengan perasaan senang, nyaman dan bermakna.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Artikel yang keren dan menginspirasi. Sangat menarik. Salam sukses selalu buat Bapak.

13 Dec
Balas

Terima kasih banyak ibu

21 Dec
Balas



search

New Post