Mandek dan buntu. Begitu terkadang jalan pikiran itu. Apa harus dibiarkan? Tentu saja tidak. Tidak boleh kalah pada aliran darah yang berhenti. Harus dipaksa mengalir lagi, dengan cara apapun. Banyak aktifitas yang bisa dikerjakan. Lirik saja ke sebelah anda duduk, atau anda berdiri. Mungkin di sana ada yang bisa dikerjakan. Sekalipun hanya merapikan buku yang berantakan di atas meja. Itu sudah cukup menggerakkan alam pikiran.

Gadget tidak selamanya menjadi teman baik. Kurang menantang jika hanya menonton video yang kebetulan lewat di beranda. Atau bolak balik membaca pesan masuk. Atau pula nongkrong bersama youtub dengan tayangan yang itu itu saja. Coba hal baru, yang unik, yang bisa membawa keluar dari rurinitas gadget.

Saya mulai menulis catatan ini saat terasa beku, duduk dalam sebuah penantian. Menunggu giliran untuk menyegarkan kembali urat-urat yang kendor, pijat tradisional. Ya, untuk latihan tanpa henti, menerjemahkan yang kubisa ke dalam sebuah tulisan. Hanya biar darah di otak ini mengalir kembali. Memaksa kosa kata keluar dari persembunyiannya.