Tahun ini adalah tahun dimana kami sekeluarga telah melaksanakan salat terawih dirumah bersama suami dan ketiga anakku . Semua ini dilakukan untuk mematuhi himbauan dari pemerintah untuk selalu mematuhi protokol kesehatan menghindari penyebaran covid -19 . Bahkan pemerintah telah melarang warganya untuk mudik didaerah asal, semua ini dilakukan pemerintah agar terputusnya penyebaran covid -19. Hari ini adalah satu hari menjelang lebaran, sudah menjadi tradisi didaerah kami untuk saling tukar makanan dan masakan. Assalamualikum Bu Rat .....begitu suara Lek Nah tetangga sebelah terdengar ... waalaikumsalam kujawab dari dalam, kulangkahkan kaki keluar dan menghampiri , kulihat Lek Nah membawa baki ( tempat panganan) yang berisi lontong sayur, gulai kambing dan sambal goreng tahu , Alhamdulillah ,terima kasih Lek Nah... kemudian kuganti tempatnya, selang beberapa menit kemudian Ibunya Septi telah menghantar lontong, opor ayam dan sambel goreng kentang. Alhamdulillah kami mempunyai tetangga yang sangat baik hati , mau saling berbagi tidak memandang ras, kaya ataupun miskin.

Saat menjelang berbuka puasa dan suara azan telah berkumandang ,kami persiapkan teh manis serta makanan ringan untuk keluarga. Takbir mulai bergema Allahu akbar.....Allahu akbar ...Allahu akbar....La ilaha illallahu wallahu akbar ,Allahu akbar wa lillahilhamdu....ku teteskan air mata ,sambil mengikuti lantunan takbir dari rumah. Saya teringat almarhum ibuku dan keluarga Bapakku yang ada di luar kota. sambil berdoa semoga keluarga kami selalu mendapat perlindungan dari Allah swt. Setelah selesai berbuka, kami salat berjamaah mahgrib dan dilanjutkan takbiran bersama keluarga.

Keesokan harinya kami mulai mempersiapkan salat id di masjid bersama keluarga dan tetangga dekat. Setelah salat id selesai kami terus pulang kerumah. Acara sungkem keluarga di mulai, diawali Bu Rat sungkem pada Pak Rat , Bu Rat mengucapkan ", ngaturaken sugeng Riyadi Pak ...mohon maaf lahir dan batin..maaf Bapak...aku belum bisa melayani Bapak dengan baik...maafkan kesalahanku Pak...sambil berliang air mata ... kemudian diikuti oleh ketiga anaknya yang semuanya adalah perempuan. Semua hampir sama walau diantara mereka selisih empat tahunan. Tetangga bilang mereka adalah tiga dara yang sangat cantik -cantik. Anak yang pertama semester akhir ,anak yang kedua kelas dua SMA dan anak yang ketiga kelas satu SMP. Selang beberapa menit kemudian para tetangga dan beberapa anak kecil berkunjung ke rumah untuk silahturahmi dan saling memaafkan. Tak lupa kami persiapkan jajanan di meja dan ampau untuk anak – anak . Terima kasih Bu Rat uang sakunya....

Acara selanjutnya adalah ketempat orang tuaku di Purwodadi...Assalamualaikum Mbah...belum dijawab aku langsung saja masuk kerumah ....ooalah nduk-nduk tak kira ora teka...adimu endi.... ( ooalah saya kira tidak datang....adikmu mana....) semenjak habis sakit Mbah Parmo selalu menanyakan keberadaan anaknya yang ada luar kota. Waktu yang bagus ini kuambil kesempatan untuk berkunjung ke tempatnya Pak Lik juga...Ternyata Pak Lik tahu akan keinginan dalam hatiku... setelah saya menceritakan pendidikan anak –anakku ,tanpa diminta Pak Lik telah mengajak untuk berdoa bersama demi keberhasilan dan kesuksesan anak –anakku, di akhir doa Pak Lik menyarankan bila kamu ingin cita – citamu tercapai maka selalu berzikir asma Allah Bismillahirohmanirrohim sesering mungkin sampai tujuh hari tanpa putus. Inilah berkah lebaran yang kuperoleh tahun ini bisa berbagi dengan sanak saudara ,tetangga dan yang terpenting dapat doa dari saudara –saudara terdekat. Semoga Allah mengabulkan cita-cita dan keinginan kita. Aamiin.