Kelas Editor adalah kelas yang berisi para calon editor buku. Mengikuti diklat di Kelas Editor bagi penulis merupakan hal baru, karena baru pertama kali mengikuti diklat tersebut. Materi yang disampaikan pada hari pertama adalah tentang apa itu editor dan syarat seorang editor. Syarat menjadi seorang editor ada 12 item yang harus dikuasai. Menguasai ejaan dan tata bahasa harus sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Atau PUEBI. Menguasai PUEBI merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh calon editor, karena hampir semua pekerjaan editor terhadap naskah bersumber pada pedoman tersebut. Pengetahuan penulis tentang ejaan dan tata bahasa selama ini masih berpedoman pada ejaan yang disempurnakan tahun dulu, tanpa disadari ternyata sudah mengalami banyak perubahan. Perubahan itu yang membuat tercengang, ternyata ejaan dan tata bahasa yang selama ini diyakini benar, sudah berubah.

Hal ini membuat merasa bersalah dan tidak punya nyali sebagai guru selain guru Bahasa Indonesia. Salah satu tugas guru adalah analisis butir soal setelah proses penilaian. Naskah soal yang baik adalah naskah yang menggunakan ejaan dan tata bahasa yang benar. Proses analisis atau telaah soal diantaranya menganalisis soal mengenai struktur bahasanya, yang tidak lain harus sesuai dengan PUEBI. Pekerjaan ini sama dengan yang dilakukan oleh editor buku. Berarti seorang guru meskipun bukan guru Bahasa Indonesia harus menguasai PUEBI. Hal inilah yang menjadi pengalaman yang berkesan dan sangat menyentuh hati, karena baru menyadari kekeliruan diri. Bagaimana dengan guru lain di luar sana yang mungkin masih terjebak pada kondisi yang seperti ini. Baru sadar pentingnya literasi. Semangat tidak ada kata terlambat. Alhamdulillah mendapat ilmu yang berarti di hari pertama.