Kata-kata seperti judul di atas pernah terdengar dari ocehan dan seloroh beberapa orang, benarkah demikian? apakah membaca hanya diperuntukkan bagi anak sekolah? Banyak kita tidak memahami fungsi membaca bagi tubuh, membaca tidak hanya sekedar mencari ilmu pengetahuan dan untuk memahami ilmu tertentu.

Kita secara tidak sadar merasakan bahwa sebenarnya membaca dapat menjadi terapi jiwa, coba buktikan jika anda sedang diliputi rasa gundah atau sering disebut galau, banyak faktor yang menyebabkan galau, ambil koran atau buku silakan baca agak lima belas menit, maka jiwa yang galau akan kembali fresh.

Ungkapan yang menyatakan bahwa membaca dapat membuka jendela dunia adalah benar, karena dengan membaca dapat menambah wawasan dan memperbaharui pola fikir, membaca dapat mengembangkankan diri meningkatkan kemampuan berkomunikasi, memunculkan berbagai ide dan imajinasi, dapat melatih otak, dan mencegah terjadinya penyakit lupa/pikun atau Alzzheimer, serta meningkatkan konsentrasi.

Banyak Ahli berpendapat bahwa dengan membaca dapat merangsang saraf-saraf di otak untuk berkembang, sehingga simpul-simpul saraf tersebut dapat diperbaharui, kondisi seperti inilah yang dapat menjauhkan orang dari penyakit pikun.

Jadi meskipun tidak menjadi anak sekolah, membaca adalah kebutuhan, selain menambah pengetahuan tapi membaca perlu untuk kesehatan otak dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi bagi orang-orang yang mengalami gangguan komunikasi karena kekuranagn kosa kata.

Tidak perlu jadi anak sekolahan tapi membaca diperlukan oleh sertiap orang, tua atau muda, usia tidak menjadi halangan untuk membaca. Mari kita membaca, dengan membaca kita mampu berliterasi, literasi pengetahuan, literasi kehidupan, literasi tekhnologi dan literasi media.