Banyak faktor penyebab guru tidak bisa dan tidak mau menulis, bagi anda sendiri tentu banyak alasan kenapa anda tidak menulis, ya pasti alasannya : tidak ada waktu, tidak punya ide, tidak berminat, tidak mengerti cara menulis, termasuk juga tidak ada yang memaksa, dan tidak ada teman yang memotivasi, menulis itu sulit, apalagi menulis PTK, sehingga banyak kasus naik pangkat karena PTK, ada PTK yang dijahit-jahit, ada PTK yang dibayar-bayar, ada PTK yang selalu salah.

Akibat guru tidak pernah memaksa diri untuk menulis ditemukan ada guru yang terpaksa stagnan pada golongan IV/a sampai bertahun-tahun, ada guru dengan cara curang menggunakan PTK orang lain dan merasa nyaman tanpa punya tulisan.

Memang dilema besar guru tidak mau menulis, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk membimbing guru membuat karya tulis PTK, tapi hasil dari pelatihan PTK hanya muncul satu diantara 30 yang pergi pelatihan, yang lainnya pasrah, biar tidak naik pangkat, kata mereka, toh tidak akan diberhentikan dari tugas, itulah sikap pasrah bagi sebagian orang, jika harus menulis.

Sebenarnya menulis itu enak, karena dengan menulis dapat melepaskan beban jiwa, karena dengan menulis segala ide dan pendapat yang menumpuk dalam fikiran dapat dituangkan dalam tulisan, guru dapat menulis ide-ide yang ringan-ringan saja dulu, baru dilanjutkan pada hal yang lebih rumit. Untuk membuat PTK sebenarnya guru hanya membuat data yang ada di kelas, untuk tahap awal guru dapat mempedomani PTK yang ada tapi bukan berarti menyalin sehingga jadi plagiat.

Menulis memang butuh paksaan, tapi paksaan tersebut harusnya berasal dari diri sendiri, maupun dari fihak lain, diri sendiri seharusnya sudah punya bahwa menulis adalah kebutuhan, seperti halnya bicara, guru perlu menulis, jika tidak menulis apa yang ada dalam fikirannya tidak dapat diungkapkan.

Guru menulis apalagi mampu mengumpulkan idenya dalam sebuah buku, namanya akan tercantum dalam tulisan itu, sebenarnya itulah peninggalan terbaik yang dapat diberikan pada generasi berikutnya.

Tetapi memaksa guru untuk menulis juga diperlukan bantuan dari berbagai fihak, seperti fihak sekolah, pemerintah daerah, jika gerakkan menulis menjadi suatu gerakkan yang meluas terutama dikalangan pendidik, adanya gerakkan satu guru satu tulisan, dilanjutkan dengan satu guru satu buku, guru selalu dimotivasi, dan diberi kesempatan untuk mengembangkan tulisannya, mudah-mudahan dapat memaksa guru untuk menulis.