Sofia Marhenis

Mengajar di SMP NEGERI 2 Bukittinggi,SUMATRA BARAT, mari kita berliterasi dan belajar cerdas dari kehidupan ....

Selengkapnya
Navigasi Web
Saatnya Siswa Belajar Dengan HOTS

Saatnya Siswa Belajar Dengan HOTS

HOTS (Higher Order Thinking Skill) merupakan proses berfikir dengan tingkatan kompetensi/kemampuan yang lebih tinggi, tidak sekedar menghafal, mengingat, tetapi lebih diarahkan pada tingkatan berfikir analitis, sintetis dan evaluasi.

Pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah lebih cenderung berpusat pada guru, meskipun dalam berbagai kesempatan selalu diarahkan bahwa pembelajaran di kelas itu selayaknya memberdayakan seluruh kompetensi siswa, baik secara fisik dan mental. Seperti kita ketahui peserta didik memiliki kecerdasan yang berbeda, ada yang tergolong kinestetik, visual ataupun audiotori.

Siswa yang kinestetik tidak akan betah duduk, diam, melihat dan mendengar saja, tapi mereka cenderung banyak gerak, sedangkan anak visual tidak akan betah mendengar ceramah guru , begitu juga anak audiotori tidak mungkin dapat duduk diam saja mengikuti kegiatan pembelajaran yang monoton tanpa aktifitas.

Jadi jangan heran jika pembelajaran yang berpusat pada guru, siswa hanya mampu bertahan paling lama 20 menit pertama, kemudian konsentrasi mereka mulai buyar, tentunya hasil pembelajaran belum tentu efektif. Sementara kemampuan siswa yang seharusnya dikembangkan saat belajar tidak terpenuhi, kemampuan tersebut diantaranya: kemampuan dalam menguasai pengetahuan, kemampuan menguasai ketrampilan dan memiliki sikap yang baik.

Kondisi yang demikian akan berdampak pada pengembangan kompetensi siswa, sehingga kemampuan siswa dalam menjawab soal hanya berupa soal ingatan saja, sedangkan soal yang membutuhkan proses berfikir analitis atau yang dikenal soal berbasis HOTS masih kurang. Kurangnya pembiasaan siswa berfikir secara HOTS dalam pembelajaran, karena sudah menjadi kebiasaan belajar dengan berpusat pada guru, akhirnya kompetensi siswa tidak berkembang dengan baik.

Sudah saatnya kita merefleksi cara mengajar kita, sudahkah pembelajaran memberdayakan seluruh kompetensi yang dimiliki siswa, atau siswa hanya duduk, diam, mencatat, menghafal/mengingat apa yang sudah dipelajari?

Kapan waktunya anak kinestik mengembangkan potensi dirinya, kapan masanya anak audiotori atau anak visual akan mengembangkan potensinya, jika pembelajaran masih terpusat pada guru, kapan waktu siswa mengembangkan kemampuan berfikirnya?

Mari kita kembangkan kemampuan berfikir siswa dengan HOTS( Higher Order Thinking Skill), tapi HOTS tidak identik dengan yang sulit, tapi mengajak siswa berfikir, menganalisis sebab dan akibat, memprediksi dan mengevaluasi, tidak hanya menerima fakta dan konsep saja.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Top bu guru Sofia. Berpikir tingkat tinggi. Seneng loh jadi muridnya.

14 Jun
Balas

ya Pak Yudha, belajar HOTS terima kasih.

15 Jun



search

New Post