Sofiawati

Tagur 39

@@@

Saat baru menyelesaikan tugas di sekolah ada telpon masuk dari teman akrab yang biasa tinggal di Jakarta namanya Netta. Netta teman sejak kecil mulai dari SD hingga Perguruan Tinggi. Saat - saat suka duka bersama mereka telah kami jalani bersama hingga beliau sukses hidup bersama suami di Jakarta.

Beliau mengajak makan siang, tetapi aku sampaikan tidak bisa karena tugas negara, tetapi aku bersedia jika tugas sudah selesai. Akhirnya kita makan siang itu di jam 14.30 wib di sebuah rumah makan terkenal dengan kepala ikannya yang enak luar biasa.

Berbincang-bincang karena sudah lama tak bertemu tentu sangat banyak sekali yang ingin di bicarakan, mulai dari keluarga, anak, menantu hingga teman-teman alumni semuanya. Suasana penuh kebahagiaan, tawa canda yang diselingi dengan guyon yang membuat kita semua terpingkal-pingkal.

Ada telpon masuk dari seorang sahabat yang habis operasi kanker, beliau meminta maaf kepada kami semua , jika selama ini ada salah. Pikiranku kemana-mana apakah sahabatku ini baik-baik saja , kenapa kepada semua kita dia meminta maaf, pikirku.

Akhirnya sehabis makan aku minta semua teman yang hadir disana untuk membesuk Teti yang sedang sakit. Suasana ketika melihat Teti terharu karena badannya kurus, tidak bisa berjalan dan menangis saat kami datang. Akupun ikut terharu melihat apa yang dirasakan Teti. Saat ini Teti baru saja kehilangan suami seorang polisi , sejak itu kesehatannya drop terus menurun.

Kami berusaha menghibur Teti, menyemangati dengan berbagai canda sehingga Teti ikut tersenyum. Kami bahagia telah bisa membuat Teti tersenyum. Ya Allah kami tahu banyak beban yang dipikul oleh Teti saat ini sejak ditinggalkan oleh suami, hingga penyakit yang dialami.

Semangat terus Teti, semoga Allah memberikan kesembuhan pada dirimu, hingga bisa beraktifitas mengajar kembali sebagai guru TK. Dia melepas kami dengan airmata yang tersembunyi dibalik matanya, kami sayang Teti semua.

Pariaman, 30 Mei 2023