Jumat (18/6/2021) seperti biasa, aku mengatur waktuku untuk bisa melaksanakan Salat Jumat di Masjid Darul Mubta'diin Lingkungan Randegan Kota Mojokerto. Ini kulakukan karena rumahku jauh dari madrasah tempat kerjaku sehingga tidak memungkinkan aku melaksanakan salat Jumat di masjid kampungku. Perjalanannya terlalu jauh.

Aku sering mendengar taushiyah dari banyak nara sumber bahwa hari Jumat adalah hari yang paling utama dibanding hari-hari lain. Di hari itulah Rasulullah meminta umatnya untuk memperbanyak amalan, termasuk bersedekah.

Hal ini termaktub dari hadist riwayat Abi Syaibah, "Sedekah itu dilipat gandakan pahalanya pada hari Jumat (yakni bila sedekah itu pada hari Jumat, maka pahala berlipat ganda dari hari-hari lain".

Apalagi sedekah merupakan amalan yang sering disebut-sebut di dalam Al Quran dan Hadist.

"Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pahalanya) kepada mereka dan bagi mereka pahala yang banyak". (QS. Al-Hadid: 18).

Dalam kitabnya Zadul Ma’ad, Ibnul Qoyim menganjurkan setiap muslim untuk memberikan sedekah sebelum Salat Jumat dan memberikannya tanpa diketahui orang lain.

Dan hari ini aku menyaksikan dengan mata kepalaku sendiri, Takmir Masjid Darul Mubta'diin tengah membagikan kue kepada para jamaah usai melaksanakan Salat Jumat. Karena penasaran aku pun bertanya kepada salah seorang takmir.

"Sinten donature, Mas?" (Ind:siapa donaturnya mas)

"Pak No," jawabnya dengan singkat. Sontak hatiku terenyuh. "Ya Alloh, betapa mulyanya hati Pak No yang sudah bersedekah segini banyaknya," gumamku dalam hati.

Hatiku ikut berbunga-bunga menyaksikan panorama ini. Wisata manapun yang pernah kukunjungi rasanya tidak bisa mengalahkan keindahan yang kulihat saat ini. Sekian banyak anak kecil tersenyum saat menerima kue sedekah dari Pak No. Andaikata di dunia ini ada berjuta-juta orang berhati mulya seperti Pak No, saya pastikan dunia akan tampak lebih indah dan menyenangkan, karena calon-calon penghuni surga seperti Pak No.