sofiyanti nurulita

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Aku Percaya Masih Banyak Anak Baik

Aku Percaya Masih Banyak Anak Baik

Malam ini aku begitu tertantang untuk menulis walaupun ini secara mendadak, aku coba untuk menulis. Misalkan ada yang tidak setuju atau berbeda pendapat tidak apa-apa. Mari kita sama-sama berdiskusi.

Begini awal mula percakapan di grup wa SMP-ku. Ada seorang guru yang berkata, "Anak sekarang yang menonjol karakternya: Disiplin pacaran, Kreatif dlm berbohong (mencontek, dll), Demokratis (yg kebablasan), Rasa Ingin Tahu yg tinggi (akhirnya nyoba-nyoba), Cinta Tanah Air (yg penting bisa nyanyi), Menghargai Prestasi (gila prestasi), Bersahabat dan yang terakhir berani tanggung jawab kalau ketahuan hamil. Just kidding". Setelah itu ada seorang guru senior yang kebetulan Ketua MGMP mapelku di Sekolah menimpali " Walau just kidding...Masih banyak anak yg baik kok...". terjadi perdebatan yang cukup sengit rupanya.

Dengan penuh keberanian aku berkomentar tetapi melalui gambar yang ada tulisannya. Ya, gambar itu seperti gambar yang tertera di profil tulisan ini. Aku ditantang untuk mengembangkan tulisan itu menjadi paragraf. Allah menitipkan kepada kita anak yang sempurna, tetapi justru kita lah yang melabeli mereka dengan sebutan bodoh, nakal, dsb. Anak tersebut justru semakin buruk akhlaknya dengan label seperti itu. Sebagai orang tua dan guru, kita semestinya dan sebisa mungkin jangan melabeli anak dengan kata-kata yang berkonotasi negatif tetapi tetap melabeli mereka dengan kata-kata yang positif. Aku pernah dipesan orang tuaku, kelak jangan pernah memanggil anak dengan sebutan nakal, walaupun memang mungkin anak kita sedang berbuat nakal kepada temannya atau melakukan hal yang membuat kita kesal. Kita menyebut anak tetap dengan anak baik, mungkin saja saat itu anak tersebut kurang mendapat perhatian dari kita sehingga dia mencari perhatian dengan membuat kita kesal.

Pernah suatu ketika saat aku mengajar di Desa Tedunan, Kecamatan Wedung (perbatasan antara Demak dan Jepara), ada seorang murid perempuanku yang sangat nakal. Sama sekali tidak bisa diatur. Dia punya geng yang semaunya sendiri. Pelan-pelan aku coba nasehati dia. Aku ingin memahami karakternya. Seiring berjalannya waktu, dia sudah mulai berubah menjadi lebih baik. Anak-anak zaman sekarang, sudah tidak bisa lagi diperlakukan dengan kekerasan. Mereka kita nasehati dengan kelembutan, dengan penuh kasih sayang hingga kita bisa mengambil hatinya. Kalau kita sudah bisa mengambil hatinya, insyaAllah nasehat yang kita berikan akan diikutinya.

Anak terbentuk sebagaimana orang tua memperlakukannya di rumah. Banyak anak bermasalah akibat 'broken home'. Apabila kita sebagai guru menjumpai anak seperti itu, kita mencoba beralih menjadi orang tuanya, sahabatnya yang ada untuknya, memperhatikan, memotivasi dan memberikan pendidikan agama dan akhlak yang baik selain memberikan ilmu kepadanya.

Semoga tulisan ini menjadi renungan untuk kita sebagai orang tua dan guru yang berusaha sebaik mungkin mendidik, mengajar, memberikan kasih sayang dan ilmu yang bermanfaat untuk mereka sehingga kelak mereka menjadi anak yang dapat mewujudkan cita-citanya dan bermanfaat untuk sesamanya. Aku percaya, masih banyak anak baik. Ingatlah, mungkin satu anak ini yang akan menuntun kita ke surga. Aamiin.

Semarang, 14 Mei 2017

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

makin lancar aja nih....

15 May
Balas

Masih belajar Bu

15 May

Nah gitu donk, mantap. Btw perhatikan beberapa singkatan n huruf kapital. Semangat.

14 May
Balas

Terima kasih Bu. Maaf sejali tadi buru-buru Bu.he

14 May

Maksudnya sekali

14 May
Balas



search

New Post