sofiyanti nurulita

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Belajar melalui Jeruk

Belajar melalui Jeruk

Malam telah menunjukkan pukul 20.00 WIB. Dua malaikat kecilku masih enggan memejamkan mata. Tak biasanya mereka belum tidur. Apa mungkin mereka tadi siang tidur cukup lama, sehingga belum kantuk sekarang. Mereka masih asyik bermain walaupun sudah berada di kamar. Sambil mereka bermain, aku ajarkan mereka do'a sebelum tidur. Anak pertamaku perempuan berusia 3,5 tahun yang telah sekolah PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) sudah mulai bisa menghafal do'a sebelum tidur ini, tetapi adiknya (anak keduaku adalah laki-laki) yang masih sebelas bulan belum mengerti. Meskipun demikian, aku yakin anakku yang kecil mendengarnya dan lama-kelamaan dia bisa ikut mengucapkan serta menghafalnya. Sambil menunggu mereka tidur, aku memikirkan dan membayangkan esok mengajarkan tentang penemuan rumus luas bola. Sudah aku minta siswa-siswiku untuk menyiapkan alat dan bahan yang harus mereka bawa diantaranya kertas karton pelangi, satu buah jeruk, lem, gunting, penggaris, jangka, dan spidol. Tak sabar rasanya aku menunggu esok hari. Akhirnya kedua anakku sudah tidur juga, tibalah saatnya aku mencetak rencana pelaksanaan pembelajaran berikut lembar kerja siswa.

Pagi ini tepatnya hari Selasa, pada jam 1-2 aku mengajar kelas 9I. Aku senang mengajar kelas ini karena siswa-siswinya begitu antusias, kompak, dan semangat. Ada dua anak bernama Najmul dan Adi yang sangat istimewa menurutku. Mengapa istimewa, karena dua anak ini terkenal anak 'khusus' yang kurang memperhatikan pelajaran, seringnya kalau tidak tidur ya usil kepada temannya. Butuh waktu lama untuk mengubah mereka berdua. Aku berusaha menggunakan banyak model, strategi, dan metode pembelajaran yang pada akhirnya aku sadar, dari semua usaha yang aku lakukan, ternyata pendekatan personal itu sangat penting. Aku tahu, pada dasarnya mereka berdua pandai, mampu dengan cepat menghitung dan menjawab pertanyaanku. Hanya saja sikap cuek dan semaunya sendiri itu yang membuat mereka kadang-kadang tidak fokus pada pelajaranku. Sekarang mereka alhamdulillah mau mendengarkan, memperhatikan, dan antusias pada pelajaranku.

Langkah kaki ku ayuhkan ke depan kelas 9I, yang kebetulan dekat sekali dengan kantor guru.

" Assalamu'alaikum" salamku saat memasuki kelas

"Wa'alaikumsalam" sahut mereka kompak

"Selamat pagi semua" lanjutku menyapa mereka

"Selamat pagi Bu" ucap mereka dengan semangat

"Bagaimana kabarnya?" tanyaku lagi

"Baik, sehat, luar biasa" jawab mereka

Mengapa jawaban itu, karena memang aku yang meminta setiap menanyakan kabar, mereka menjawab baik, sehat, luar biasa. Jawaban mereka ini dimaksudkan agar keadaan mereka selalu sehat, mereka semangat, hati mereka senang, dan tidak takut dengan pelajaran matematika yang dianggap oleh sebagian orang adalah momok yang menakutkan. Terkadang kalau ada yang kurang enak badan menjawab kurang sehat. Sebagai guru matematika, inilah tantangan terberat bagaimana mengubah pola pikir mereka tentang matematika dan menjadi senang kepada pelajaran matematika ini. Aku berusaha menyunggingkan senyum ramah sehingga mereka tidak takut dulu dengan gurunya.

Pada pembelajaran kali ini adalah menemukan rumus luas bola melalui kulit jeruk. Aku sampaikan tujuan pembelajarannya, apersepsi tentang rumus luas lingkaran, kemudian contoh di kehidupan sehari-hari yang dapat menggunakan rumus luas bola, dan model pembelajaran yang akan aku gunakan pada pagi ini yaitu NHT (Numbered Heads Together). Pada pertemuan kemarin, sudah aku bagi siswa-siswiku menjadi enam kelompok yang heterogen. Karena kelas 9I ini ada 33 siswa, jadi 3 kelompok beranggotakan 6 orang dan 3 kelompok beranggotakan 5 orang.

" Kalian sudah membawa alat dan bahan yang kemarin Ibu minta untuk dibawa?" tanyaku pada mereka

"Sudah Bu, lengkap" jawab mereka

"Bu, jeruknya untuk apa?" celetuk Nada

"Jeruknya boleh dimakan Bu?" sahut Febri

"Ya, nanti jeruknya boleh dimakan tetapi setelah pembelajaran ini. Kita akan memanfaatkan kulit jeruknya untuk menemukan rumus luas bola" jawabku

Aku bagikan lembar kerja dan aku jelaskan bagaimana petunjuk dan langkah kerja yang akan mereka lakukan. Pertama, mereka mengukur jari-jari jeruk dengan penggaris. Kemudian menggambar lingkaran dengan jari-jari jeruk tersebut menggunakan jangka. Setelah itu, mereka mengupas jeruk dan yang digunakan hanya kulit jeruknya. Kulit jeruk ini dipotong kecil-kecil dengan rapi, kemudian ditempelkan pada lingkaran yang telah dibuat. Satu, dua, tiga lingkaran belum memuat semua kulit jeruk. Baru pada lingkaran keempat, semua kulit jeruk itu dapat termuat pada lingkaran. Nah, berarti mereka dapat menemukan rumus luas bola yaitu empat kali luas lingkaran.

Pada model pembelajaran NHT (Numbered Heads Together), aku memberikan nomor ke setiap anggota kelompok. Mereka mengambil nomor secara acak, dan nomor ini mereka hafalkan karena nanti pada saat presentasi, mereka yang aku sebutkan nomornya akan maju mewakili kelompok untuk mempresentasikan hasil karya dari kelompoknya.

Setengah jam berlalu, mereka asyik bekerja sama dengan kelompoknya.

"Sudah selesai?" suaraku mengagetkan mereka

"Kurang sedikit Bu" sahut Widya

"Sudah selesai Bu" jawab Adi

"Bu, punya kelompok saya tidak rapi menyusun kulit jeruknya" timpal Eka dengan wajah agak sedih

"Tidak apa-apa, coba dirapikan sebisanya. Misal memang tidak bias rapi, yang penting kamu dan anggota kelompokmu sudah berusaha. Ibu menghargai usaha kalian, jangan khawatir" jawabku menenangkan hati Eka

Masih ada waktu 20 menit untuk presentasi. Saatnya aku panggil satu nomor secara acak pada setiap kelompok untuk mewakili kelompoknya presentasi. Kelompok pertama yang maju adalah nomor 4, jadi siswa yang mendapat nomor 4 maju. Kebetulan yang mendapat nomor 4 adalah David.

“Assalamu’alaikum wr.wb” suara dia dengan terbata-bata

“Saya dari kelompok 1 akan mempresentasikan hasil diskusi kelompok saya” lanjutnya

“Satu kulit jeruk tadi dipotong kecil-kecil, kemudian ditempelkan pada lingkaran akan termuat penuh pada empat lingkaran”

“Jadi kesimpulannya luas bola adalah empat kali luas lingkaran”

“Sekian presentasi saya, Wassalamu’alaikum wr.wb” suaranya mengakhiri presentasi

“Tepuk tangan untuk David” suaraku menimpalinya

David anak pendiam. Tak banyak yang bisa memahami dia. Aku berusaha menyemangati dia agar percaya diri. Pada awalnya dia malu-malu, suaranya masih pelan tapi lama kelamaan suaranya nyaring, dia percaya diri dan dapat mempresentasikan hasil karya kelompoknya dengan cukup baik. Setelah dia selesai menyampaikan, teman-temannya memberikan tepuk tangan. Rona wajahnya bersinar. Alhamdulillah aku berhasil membuat dia percaya diri. Aku memiliki keyakinan, semua siswa pasti mempunyai kemampuan menyampaikan presentasi, kalau dirinya yakin bisa. Kita sebagai guru harus bisa menumbuhkan kepercayaan diri pada siswa, mereka dapat melakukan apapun kalau mereka yakin dan percaya bahwa mereka mampu. Kelompok kedua yang maju adalah nomor 1. Kebetulan yang mendapat nomor 1 adalah Adi. Ya, anak istimewaku.

“Assalamu’alaikum wr.wb” suara dia dengan cepatnya

“Saya dari kelompok 2 akan mempresentasikan hasil diskusi kelompok saya” lanjutnya

“Jeruk dikupas, kemudian kulitnya dipotong kecil-kecil, kemudian ditempelkan pada lingkaran. Kulit jeruk ini akan termuat penuh pada empat lingkaran”

“Jadi kesimpulannya luas bola adalah empat kali luas lingkaran”

“Sekian presentasi saya, terima kasih. Wassalamu’alaikum wr.wb” suaranya mengakhiri presentasi

“Tepuk tangan untuk Adi” suaraku menimpalinya

Alhamdulillah dia dapat mempresentasikan hasil karya kelompoknya dengan baik. Satu kekurangannya yaitu dia menyampaikan terlalu cepat dan suaranya pelan. Begitu seterusnya hingga kelompok 6. Hasil karya masing-masing kelompok dipajang pada majalah dinding yang berada di belakang kelas. Masih ada waktu 5 menit untuk menarik kesimpulan pembelajaran pagi ini.

“Coba, siapa yang dapat menjelaskan kesimpulan apa yang kita peroleh pada pembelajaran kali ini?” tanyaku pada seluruh siswa

“Saya Bu” jawab Alya

“ Ya, bagaimana menurut pendapatmu, Alya” sahutku

“Kesimpulannya luas bola adalah empat kali luas lingkaran Bu” lanjut Alya

“Bagaimana teman-teman yang lain, setuju dengan Alya atau ada yang punya pendapat lain?”

“Saya Bu” sahut Samodra

“Saya setuju dengan Alya Bu, tetapi saya tambahi. Luas bola adalah 4”

“Baik, ada yang lain?”

“Setuju Bu” jawab mereka kompak

“Baiklah, pendapat Alya dan Samodra memang benar. Kesimpulan yang kita peroleh luas bola adalah empat kali luas lingkaran yaitu 4 ”

“Pertemuan berikutnya, kita akan mempelajari volume bola. Silakan belajar di rumah tentang volume bola ya.”

“Sekian pertemuan hari ini, Wassalamu’alaikum wr.wb” suaraku mengakhiri pelajaran

“Wa’alaikumsalam wr.wb” jawab mereka kompak

Alhamdulillah pembelajaran pagi ini telah selesai. Semoga siswa-siswiku dapat memahami apa yang telah aku ajarkan dan mereka lakukan selama proses pembelajaran. Matematika tidak menakutkan bukan..Semoga aku selalu semangat mencerdaskan anak bangsa...Aamiin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post