Pagi itu biasa saja, seperti hari-hari sebelumnya. Tak ada yang spesial buat Nadia. Mungkin bagi sebagian besar orang, hari itu adalah hari istimewa. Hari dimana orang tersayang dan terdekat, teman, sahabat, dan saudara banyak yang mengucapkan, memberi perhatian dan kejutan. Memang tahun lalu itu semua masih berlaku bagi Nadia, tapi perlahan tahun ini coba untuk ditinggalkan. Agak belum terbiasa memang, tetapi itulah yang seharusnya. Bukankah manusia harus terus belajar memperbaiki diri, belajar tentang bagaimana yang benar menurut aqidah.

Pelajaran begitu berharga seiring berjalannya waktu, tak terasa umur Nadia sudah semakin berkurang. Nadia setelah ini harus semakin dewasa menghadapi masalah, lebih bisa mengatur waktu untuk anak-anak dan keluarga, harus menjadi pribadi yang lebih baik lagi, tak lupa hamba yang lebih istiqomah lagi, lebih banyak belajar ilmu agama, dan kualitas ibadahnya lebih meningkat lagi. Entah esok masih ada atau tidak, yang pasti sebisa mungkin melakukan hal terbaik dan bermanfaat untuk orang lain. Hanya kebaikan yang akan dikenang orang lain ketika kita sudah tiada.

Lebih dari semua itu, hanya doa yang Nadia inginkan. Nadia percaya orang-orang terkasih selalu mendoakan. Karena dengan kekuatan doa itu, menjadi perisai untuk kehidupan Nadia. Terima kasih untuk setiap untaian doa yang telah terucap. Hanya Allah yang dapat membalasnya. Terima kasih pula untuk semua kisah yang telah terukir. Semoga kita bisa selalu bersama hingga kelak di kehidupan berikutnya. Aamiin.

Semarang, 12 Mei 2017