Ketika hidup ini harus memilih, kita harus siap dengan pilihan itu. Semua pilihan pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Tergantung bagaimana kita bisa 'memanage' itu semua dengan baik. Saat manusia lemah pada hatinya, tidak seharusnya berlama-lama larut didalamnya, karena hidup harus terus berjalan. Sakit, kecewa, marah, menyesal, merasa bersalah,,ya bagaimanapun itu semua telah terjadi. Penyesalan selalu datang terlambat, tapi selama nafas masih ada, kita masih diberi kesempatan Allah untuk memperbaiki diri. Memulai semua dari awal dan tidak boleh menengok masa lalu. Masa depan indah untuk kita jelang. Kita tidak boleh berputus asa dari rahmat dan ampunan Allah.

Kita harus percaya, skenario Allah pasti yang terbaik buat kita. Dengan berjalannya waktu, semua akan kembali normal seperti sediakala. Kehidupan akan jauh lebih baik. Tak ada hati yang tersakiti lagi, dendam dan air mata. Hanya maaf yang bisa kita sampaikan untuk orang-orang tersayang.

Pelajaran begitu berharga yang telah kita lalui ini semoga menjadi cambuk untuk tidak peduli lagi dengan 'hati'. Jauh di atas itu semua ada logika yang harus kita kedepankan. Andai esok tidak kita jumpai lagi, semoga Allah telah berkenan mengampuni kita saat ini. Aamiin.

ALLAHUMMA ANTA RABBI LAA ILAAHA ILLA ANTA KHALAQTANI WA ANA ‘ABDUKA WA ANA ‘ALA ‘AHDIKA WA WA’DIKA MASTATHA’TU A’UUDZU BIKA MIN SYARRI MAA SHANA’TU. ABUU`U LAKA BINI’MATIKA ‘ALAYYA WA ABUU`U BIDZANBI FAGHFIRLI. FA INNAHU LAA YAGHFIRU ADZ-DZUNUUBA ILLA ANTA

Artinya : Ya Allah! Engkau adalah Rabbku, tidak ada Rabb yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau].” (HR. Bukhari no. 6306)