Sofyanti

Menulis, menebar manfaat, mencari jalan kedekatan dengan Pemilik jagat. Guru SMPN 2 Katapang Kabupaten Bandung....

Selengkapnya
Navigasi Web
Lagu Untuk Emak

Lagu Untuk Emak

Jadwal harian Emak pekerja padat merayap! Dari bangun tidur hingga hendak kembali tidur. Pagi dan soré porsi terbanyak adalah berjibaku di dapur. Lalu bersiap ke tempat kerja dengan semangat 'diupayakan' selalu membara. Pergi pagi sebelum jam tujuh, pulang soré lewat jam tujuh belas. Bukan rentang waktu yang pendek. Begitu menginjak teras rumah, tugas kantoran usai sudah. Tapi TIDAK demikian dengan tugas-tugas rumah, masih setumpukan. Butuh setumpukan pula semangat dan tenaga untuk menuntaskannya.

Sampai rumah, Emak harus pandai mengemas lelah. Bahkan sekuat tenaga sang penat dibikin minggat. Emak harus menjelajah setiap sudut rumah dengan gagah, memastikan tugas apa yang belum terjamah. Baju besi kantoran akan berganti baju favorit yang adem dan bikin gesit. Pakaian apalagi yang bikin Emak nyaman kalau bukan dasteran. Jangan salah, biar berkostum daster, Emak akan berupaya agar tetap segar. Emak tetap berdandan ala istri solehah, poles-poles bedak tipis ditambah pewangi agar terlihat manis dan seharum princess. Tampilan boleh sederhana, tapi masih bisa membuat Pak Suami terpesona. Alhasil wangi Emak di dapur mengalahkan harum bumbu semur.

Dalam hening tangan Emak bergerak merapikan segala yang berserak. Seperti pohon ditiup angin, badan Emak meliuk ke sana ke mari, menyentuh aneka garapan yang tak cukup diselesaikan dalam setengah jam. Butuh waktu lebih lama jika ingin tuntas semua. Boleh jadi tak selesai sempurna, tapi setidaknya Emak telah berusaha melakukan yang terbaik selagi bisa.

Satu, dua, tiga pekerjaan membuat Emak menyeka keringat berkali-kali. Terkadang untuk menyemangati, Emak memutar lagu-lagu penghibur hati. Kumpulan lagu terpopuler, begitu istilah sang puteri. Tapi saat lagu demi lagu dinikmati.. dahi Emak sedikit berkerut. Kok, syair lagunya seperti sindiran begitu ya. Ehh, Emak mulai baper rupanya. Masa iya lagu Judika berubah jadi 'Emak yang tersakiti'. Hmmm.. tidaklah! Emak kan bekerja untuk bahagia, untuk kesejahteraan keluarga. Jadi, let's be happy!

Tapi tunggu! Kenapa coba pas Emak bekerja agak cepat, Kotak malah bilang kerjakan 'pelan-pelan sja'. Kapan selesainya? Lebih baik dengarkan ST 12 yang mnyemangati "jangan pernah berubah (jadi malas)". Maka Emak tersenyum ketika Fathin berbisik 'aku memilih setia (terus bekerja). Jangan hiraukan keluhan Rossa yang 'tak sanggup lagi'. Jangan pula teriak-teriak pada suami, meniru Judika yang meminta agar "jadi aku sebentar saja". Jika berganti posisi, nanti Emak kehilangan pahala.

Nikmati saja ya Mak. Jika Broery berbisik 'jangan ada dusta diantara kita', setidaknya Emak belajar jujur bahwa bekerja memang capek. Tapi semua akan ada akhirnya, ada masa di mana Emak bisa rebah melepas lelah. Kata d'massive juga 'jangan menyerah'.

Ayo Mak, selalu semangat! Sebab hakikatnya setiap gerak Emak adalah ibadah. Prcayalah! Ujungnya pasti indah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Yes...The power of emak2...

05 Mar
Balas

Hehe.. Bu Rini semangat sekali. Terimakasih, barokalloh..

05 Mar



search

New Post