AIR MATA PELAJAR “JANGAN JADIKAN KAMI KORBAN SELANJUTNYA”
Di antara analisis dari pentingnya pendidikan bagi putra dan putri Indonesia, pendidikan adalah unsur yang sangat signifikan dalam rangka membangun dan membawa perubahan kedepan bagi Tanah Air Indonesia, dengan penanaman ilmu dan nilai-nilai aqidah serta nasionalisme kepada putra dan putri Indonesia. Tetapi, pendidikan di Indonesia secara keseluruhan masih belum sempurna atau masih kurang. Indonesia sendiri seperti yang kita tahu, punya banyak problems di bidang ini. Dari mulai kualitas guru di beberapa tempat yang masih kurang, distribusi guru di beberapa daerah yang kurang, keterbatasan akses pendidikan di sejumlah daerah, mutu pendidikannya.
Akhir-akhir ini negara kita disibukkan oleh problem pendidikan. Mulai dari rencana penerapan kurikulum baru. Ganti menteri, ganti kurikulum. Itulah salah satu kebiasaan negeri ini. Di Tanah Air, kita terseret arus mengkotak-kotakkan siswa (kelas regular, kelas anak pintar, dan kelas anak lamban) dan membuat pengkastaan sekolah (sekolah berstandar nasional, sekolah nasional plus, sekolah berstandar internasional, sekolah negeri dan sekolah swasta).
Bagaimana hal ini bisa terjadi? Apakah karena teknik pembelajarannya yang kurang baik dan tepat atau para pendidiknya yang tidak professional dalam mengajar? Atau karena system pendidikannya yang amburadul? Atau karena kebijakan-kebijakan pemerintah yang kurang tepat?
Tetapi, tak bisa dipungkiri, ukuran kemajuan sebuah negara bukanlah diukur dari pendapatan nasional, kemajuan teknologi atau kekuatan militernya. Tapi majunya sebuah negara ditentukan dengan peranan penting sector PENDIDIKAN tanpa adanya pendidikan sebuah negara tidak akan perna mengalami kemajuan dan perubahan yang signifikan. Oleh karena itu pemerintah harus benar-benar merancang system pendidikan yang baik dan terorganisir dengan baik, karena sistem pedidikan yang baik akan menjadikan dan mencetak orang-orang terdidik yang berkualitas dan berkarakter bukan orang-orang pintar. Sehingga negeri ini menjadi negeri yang kuat dan mampu bersaing dengan kemajuan zaman yang semangkin kompleks, maka pendidikan harus mendapatkan perhatian lebih dari pemerintahan.
Disini saya mengutip sebuah hasil penelitian tentang system pendidikan yang dilakukan oleh ilmu dunia Albert Einsten. Seperti yang sudah dijelaskan gambar ilustrsi di atas, dimana hal ini benar-benar terjadi di negeri ini. Sistem di Indonesia hampir sama dengan gambar ilustrasi diatas yang membuat murid secara “terpaksa” mempelajari, menghafal, dan memahami semua mata pelajaran di sekolah-sekolah baik itu tingkat SD/MI, SMP/MTS, DAN SMA/MA/SMK, suka tidak suka mau tidak mau harus meraka pelajari mata pelajaran yang sudah ditentukan, tanpa melihat minat dan bakat murid tersebut sebenarnya di bidang apa.
Kemudian, mengenai Ujian Nasional, saya rasa sebaiknya guru ikut andil dalam penilaian ujian ini, jadi kelulusan gak cuman diliat dari hasil UN saja, selama murid bersekolah tentu guru yang paling paham dengan kemampuan muridnya dan juga dipertimbangkan perilaku dia selama bersekolah.
Beberapa bulan sebelumnya ujian nasional telah dilaksanakan di tingkat di Indonesia. Nah Kemendikbud menambahkan aturan baru yaitu pelaksanaan ujian nasional secara online di beberapa sekolah atau UNBK (Ujian Nasional Besbasis Komputer).
Dilihat dari keadaan dan situasi lapangan saat ini, rencana ini belum tepat dan perlu dipertimbangkan kembali karena permasalahan seperti infrastruktur yang belum merata dan kurangnya pengetahuan dari tenaga ahli di beberapa sekolah. Padahal hal progam UNBK sangat baik. Programnya ok tetapi yang menjadi permasalahnya adalah masih adanya beberapa sekolah yang akan kesulitan karena tidak adanya infrastruktur yang memadai seperti komputer, akses internet, dan listrik.
Lalu bagaimana untuk permasalahan bagi sekolah-sekolah yang berada di plosok seperti di pedalaman papua atau daerah yang tidak terjangkaunya listrik, mari kita renungkan jika ada 250 siswa yang akan mengikuti ujian nasional, maka minimnya atau terbatasnya jumlah pasokan komputer yang dibutuhkan oleh pihak sekolah untuk melaksanaan ujian nasional ini. Tak jarang beberapa sekolah mengambil kebijakan yang terkadang membebankan siswa, siswa yang memiliki leptop diharapkan membawa ke sekolah untuk mengikuti UNBK. Akan tetapi bagaimana bagi beberapa siswa yang perekonomianya rendah, tentunya hal ini hanya menambah beban mereka saja.
Bukankah ketika ujian nasional itu semua fasiltas-fasilitas ujin disediakan oleh pihak sekolah atau pemerintahan setempat demi kenyamanan dan kelancaran ujian nasional. Bukankan tugas siswa hanya untuk belajar dan memahami pelajaran sehingga meraka akan mampu dalam menjawab soal-soal tersebut, dengan adanya kebijakan dari pihak sekolah seperti diatas tentu hal ini hanya membuang waktu belajar siswa saja demi mengikuti UNBK.
Dan apabila UNBK tetap dipaksakan maka salah satunya yaitu dengan menggunakan komputer secara bergiliran. Tetapi hal ini rentan akan timbulnya kecurangan dalam system ujian nasional. Selain itu kurangnya tenaga ahli di bidang computer di sekolah juga menjadi masalah, karena pasti beberapa sekolah akan bingung dalam pelaksanaan karena tidak mengerti bagaimana prosedur pelaksanakannya.
Sudah semestinya jika pemerintah ingin melaksanakan ujian nasional secara online, pemerintah harus menjamin ketersediaan infrastruktur yang mendukung serta tidak terburu-buru dalam melaksanakannya. Pemerintah juga harus melakukan sosialisasi langsung ke sekolah-sekolah yang jauh, sebelum ujian nasional agar tidak menimbulkan masalah seperti yang telah diuraikan diatas.
Oleh karena itu untuk mencapai keberhasilan dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, maka usaha yang harus dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan menjadi penting dalam rangka menjawab tantangan Globalisasi, Kemajuan IPTEK, dan pergerakan tenaga ahli yang sangat pasif.
Lembaga pendidikan dituntut untuk bisa melahirkan keluaran pendidikan yang berkualitas dan bermoral, sehingga mempunyai keahlian dan kompetensi profesoinal yang siap membangun Indonesia lebih baik.
Di era teknologi seperti sekarang, guru tidak satu-satunya sumber informasi dan ilmu pengetahuan. Tapi peran guru sudah berubah menjadi motivator, fasilitator, dan dinamisator. Bahkan dengan ada internet didalamnya yang sangat berguna bagi siswa dalam mencari berbagai informasi tentang pendidikan baik berupa materi belajar.
Dalam keadaan seperti inilah diharapkan guru harus memberikan peran lebih besar dalam meningkatkan SDM yang berkualitas, bermoral, dan pastinya mempunyai skill, karena peran pendidik tidak bisa digantikan oleh siapapun dan apapun di era apapun.
Sehingga untuk melakukan peran tersebut secara efektif dan signifikan maka diperlukan peningkatan langkah dan usaha yang jelas dan tepat. Dan adanya kerjasama yang solid antara pendidik dan KEMENDIKBUD (Kementrian pendidikan dan Budaya) dalam usaha meningkatkan kulaitas SDM.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar