PEMUDA ACEH TONGGAK DALAM PEMBANGUNAN
Di antara analisis dari pentingnya pembangunan Provinsi Aceh ini, pemuda adalah unsur yang sangat signifikan, dalam rangka membangun kembali Tanah Nanggroe Aceh dengan penanaman nilai nasionalisme yang sejati kepada pemuda. Pemuda dirasa sebagai generasi penerus yang akan menahkodai perjalanan panjang Provinsi Aceh ini. Pemuda dengan nasionalisme sejatinya diharapkan akan mampu membawa Aceh ini kepada pelabuhan yang menjadikan Aceh ini besar dan kaya. Dan sejarah telah membuktikan bahwa pemuda adalah ikon perubahan suatu daerah, negara atau bangsa. Pemudalah yang selama ini telah mewarnai laju sejarah dan dinamika perjuangan Aceh. Melalui pemuda Nanggroe Aceh Darussalam ini mampu lahir, bangkit, berdiri dan berjalan menjadi Provinsi yang berdaulat, dengan berbagai dinamikanya.
Sejarah telah menorehkan tintanya, bahwa dalam setiap momen penting perubahan bangsa atau Provinsi Aceh ini, senantiasa melibatkan kaum muda sebagai lokomotif penggeraknya. Peran pemuda dalam perubahan sosial Aceh bukan hanya sebuah isapan jempol. Jika perubahan penting Provinsi Aceh ini dapat dikategorikan menjadi beberapa tahap, maka pada semua tahapan, peran pemuda selalu mengambil andil sebagai katalisator perubahan tersebut.
Pemuda merupakan salah satu pilar penting dalam membangun Tanah Aceh menjadikan provinsi yang maju, aman, damai, dan terdepan. Mendengar kata pemuda saja, hal pertama yang terlintas di benak kita adalah tentang semangat, energic, dan idealisme. Memang sederetan kata itulah yang kurang lebih menggambarkan betapa hebatnya kobaran api pemuda dalam melakukan perubahan yang diusung oleh pemuda. Pemuda merupakan tokoh “pertengahan” antara anak-anak dan orang tua. Dengan peranannya yang cukup strategis tersebut, seorang pemuda mampu menyuarakan perbaikan secara lebih kuat dan tegas demi menjadikan Tanah Nanggroe yang gemilang. Sesungguhnya sosok pemuda tak diragukan lagi keshahihannya.
“Beri aku sepuluh pemuda maka akanku guncangkan dunia”, itulah perkataan founding father Presiden Pertama Indonesia yang menegaskan betapa pentingnya peran pemuda dalam kemajuan dan pembangunan daerah/provinsi, bangsa dan negara. Baik buruknya suatu negara atau provinsi dilihat dari kualitas pemudanya, karena generasi muda adalah penerus dan sekaligus pewaris Provinsi Aceh. Generasi muda harus mempunyai karakter yang kuat untuk membangun Tanah Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), kreatif, inovatif, memiliki kepribadian tinggi, memiliki spiritual yang kuat, semangat nasionalisme, berjiwa saing, mampu memahami pengetahuan dan teknologi untuk bersaing secara global. Pemuda selalu mempunyai peran yang sangat strategis di setiap peristiwa penting yang terjadi di Tanah Aceh. Ketika memperebutkan kemerdekaan dari tangan penjajahan belanda dan jepang kala itu, pemuda Aceh dan para pejuang Aceh lah dengan gigih untuk merebut Tanah Nanggro ini dari penjajahan.
Pemuda menjadi tulang punggung bagi setiap pergerakan pembangungan di Aceh, pemuda akan selalu menjadi People make history (orang yang membuat sejarah) di setiap waktunya. Pemuda memang mempunyai posisi strategis dan istimewa.
Pemuda sangat berpengaruh penting pada pembangunan di Tanah Aceh. Mengapa harus pemuda ? Pemuda adalah harapan Aceh, ia adalah agen-agen perubahan dalam pembangunan di Provinsi Aceh. Tapi lebih dari itu, pemuda bagaikan motor gerakan sebuah identitas yang ingin selalu membuat perubahan demi terwujudnya cita-cita Nanggroe. Umur dan watak adalah dua unsur penting dalam identitas pemuda sekaligus pembedaan dengan golongan lainnya. Jika dilihat dari usia ataupun fisiknya, pemuda mempunyai kekuatan yang lebih besar dan semangat yang membara-membara seperti kobaran api yang tak pernah padam, bila dibandingkan dengan anak-anak dan lansia. Pemuda mempunyai banyak potensi besar untuk membangun Aceh dengan politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang sangat berkualitas. Pemuda itu tidak akan pernah menyerah ketika apa yang dilakukannya dinilai gagal. Justru pemuda akan semakin termotivasi untuk terus berkarya melakukan hal yang baik, apalagi untuk Aceh.
Dimana saja, di negara mana saja perubahan dan pembangunan tak pernah luput dari peran pemuda. Karena pemudalah yang paling bersemangat dan ambisius memperjuangkan perubahan menuju lebih baik. Pemuda sangat berpotensi dalam pembangunan Tanah Rencong menjadi lebih baik karena pemuda sebagai agent of change (agen perubahan). Peran pemuda sangat penting sebagai aktor perubahan secara horizontal, komitmen kebangsaan pemuda yang tercetuskan lewat sumpah pemuda harus tetap menjadi spirit gerakan kepemudaan, di manapun dan kapanpun mereka berjuang. Dalam konteks menjaga komitmen kesatuan Provinsi Aceh yang diimplementasikan dalam kehidupan sosial-kemasyarakatan di Provinsi Aceh.
Peranan pemuda dalam kegiatan sosial sangat dibutuhkan untuk mengisi pembangunan dengan menciptakan kewirausahaan dalam pembangunan dan meningkatkan pengetahuan tentang ilmu dan teknologi serta mengembangkan jiwa, daya pikir, inovasi, kreativitas dan kewirausahaan pemuda dalam rangka mempersiapkan pemimpin masa depan berkualitas. Pemuda Aceh harus berani melakukan otokritik, sekaligus membenahi diri, meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, dan siap berkiprah di tengah-tengah masyarakat, mewarnai di berbagai lini kehidupan Aceh. Pembangunan di Aceh ini, membutuhkan peran kalangan pemuda secara nyata, sehingga tentu sesungguhnya tugas dan peran pemuda tidaklah ringan. Pemuda Aceh diharapkan mampu mengambil setiap peluang yang ada dan memanfaatkannya secara baik, demi kemajuan Tanah Nanggroe.
Dalam mengahadapi tantangan sekarang ini perlu adanya meningkatkan rasa kekompakan, persatuan dan kesatuan serta rasa cinta Tanah Aceh di kalangan pemuda untuk mempersiapkan diri pemuda agar mampu berkompetisi dalam menghadapi era-globalisasi dan dampak kemajuan pesat di bidang teknologi. Karena hal tersebut telah menjadi tuntutan bagi para pemuda Provinsi Aceh, apabila pemuda aceh terus berupaya meningkatkan peranannya di bidang sosial, ekonomi, dan kultural. Sejalan dengan ini, sebagai bagian dari sumber daya manusia (SDM) Provinsi Aceh, dituntut untuk meningkatkan kualitas dan kompetensinya menghadapi globalisasi. Ini pula yang harusnya menjadi bagian dari semangat nasionalisme baru kita.
Peran pemuda Aceh ini bukan hanya duduk di depan meja dan dengarkan dosen berbicara, akan tetapi pemuda juga mempunyai berbagai perannya dalam melaksanakan perubahan untuk Provinsi Aceh, peran tersebut adalah sebagai generasi penerus yang melanjutkan dan menyampaikan nilai-nilai kebaikan pada suatu kaum, sebagai generasi pengganti yang menggantikan kaum yang sudah rusak moral dan perilakunya, dan juga sebagai generasi pembaharu yang memperbaiki dan memperbaharui kerusakan dan penyimpangan negatif yang ada pada suatu kaum.
Peran ini senantiasa harus terus terjaga dan terpartri didalam dada pemuda Aceh baik yang ada didalam negeri maupun yang sedang belajar diluar negeri. Apabila peran ini bisa dijadikan sebagai sebuah pegangan bagi seluruh pemuda Aceh, “ruh perubahan” itu tetap akan bisa terus bersemayam dalam diri seluruh pemuda Aceh.
Peranan pemuda tidaklah dibatasi pada kewajiban akademis dan lingkungannya saja, melainkan juga vital pada berbagai fungsi lain di lapangan. Pemuda dituntut untuk secara kritis mampu terlibat lebih aktif dalam upaya pembangunan Aceh, melalui proses belajar dan pengembangan ilmu pengetahuan yang diiringi pula dengan kerja nyata di lingkungan. Dan pengabdian pemuda di bidang pembangunan masyarakat ini dapat dimulai sejak dini melalui berbagai bentuk aplikasi karya dan bakti nyata. Secara prinsip, peranan pemuda senantiasa mengisi ruang kosong dalam masyarakata, yakni berperan secara alamiah dalam kepeloporan dan kepemimpinan dalam menggerakan potensi dan sumber daya yang ada pada masyarakat. Kepeloporan dan kepemimpinan tidak hanya dimaknai dalam keterlibatan pemuda dalam lingkaran kekuasaan pemerintahan, akan tetapi sejatinya kepemimpinan menghasilkan jiwa kepeloporan dalam melakukan perubahan masyarakat menuju yang lebih baik, meski tidak berada kekuasaan yang strategis, sehingga kepeloporan itu dapat mengilhami masyarakat untuk termotivasi menjalani hidup dengan baik.
Pemuda adalah pelaku perubahan pembangunan Aceh. Berbicara masalah pemuda tidak akan ada habisnya, perubahan besar pembangunan yang terjadi pada Aceh ini tidak terlepas dari peran para pemuda cerdas, kritis dan kreatif.
Pemuda haruslah menjadi pribadi yang kreatif dan inovatif. Pemuda diharapkan mampu melakukan perkembangan dan perubahan melalui karya-karya nyata yang dimilikinya. Seorang pemuda tidaklah seharusnya menjadi individu yang non-produktif, sudah saatnya mereka berani menciptakan karya-karya kreatif demi perkembangan dan kemajuan Aceh. Karya yang dimaksud tidak hanya sebuah karya yang keluar bagai katak yang meloncat. Teringat langsung loncat begitu saja tanpa ada pertimbangan dan ingatan akan hal lainnya. Karya yang muncul haruslah sebuah karya yang sesuai dengan kondisi dan regulasi yang ada sehingga menjadi sesuatu yang realistis tidak semata-mata menjadi materialisasi dari angan yang melambung tinggi. Karya yang lahir dari keinginan tertinggi, berangkat dari kesadaran, ditopang dengan pengetahuan dan pengalaman yang cukup sehingga bisa menjadi karya yang sempurna karena telah melalui proses yang cerdas dan dinamis. Oleh karena itu, pemuda haruslah menjadi pengontrol dari segala kebijakan yang ada di daerah, dan tidak boleh terlewat sedikitpun. Kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat wajib untuk dilawan.
Pemuda diharapkan untuk selalu aktif dalam melakukan pembentukan wadah atau komunitas yang berorientasi pada perkembangan pembangunan. Misalnya dengan bergabung dalam kelompok remaja masjid, atau membuat kolompok atau organisasi yang sejalan dan seirama dengan harapan dan keinginan Pemerintah Aceh untuk melakukan perkembangan.
Berbagai hal menyangkut pembangunan yang dilakukan melalui gerakan perubahan, selalu dikaitkan dengan adanya campur tangan peranan pemuda. Lagi-lagi sejarah telah membuktikan itu. Peranannya menyeluruh, tak hanya menjadi seperti mata air, tapi juga hulu, hilir sampai muara. Bahkan pemuda sebagai air atau sumber energi perubahan dalam membangun Aceh. Para pemuda sebagai pewaris, penerus cita-cita perjuangan pahlawan Aceh dan sebagai sumber insani bagi pembangunan Aceh, dapat dianalogikan seperti mata rantai yang tergerai panjang, posisi pemuda dalam masyarakat menempati mata rantai yang paling sentral dalam artian bahwa pemuda berperan sebagai pelestari nilai budaya, perjuangan, pelopor dan perintis pembaruan melalui karsa, karya dan dedikasi. Selain itu pemuda juga mempunyai peran dalam menggerakkan pembangunan sekaligus menjadi pelaku aktif dalam proses pembangunan Aceh serta berperan dalam memperkokoh Persatuan dan Kesatuan di Aceh.
Pemuda sebagai ujung tombak yang menjelma menjadi sebuah amunisi dari maju mundurnya Provinsi Aceh, harus senantiasa siap untuk selalu berkiprah dan memberikan sumbangangnya untuk kemajuan Nanggroe Aceh Darussalam . Sebagaimana yang telah diharapkan oleh proklamator tanah negeri ini. Dengan harapan mudah-mudahan pemuda pemudi dan generasi penerus harapan Aceh, dapat menjelma menjadi Soekarno-Soekarno masa depan, yang senantiasa menjadi motor pergerakkan kemajuan Tanah Rencong.
Dari fakta-fakta yang dijelaskan sebelumnya, telah terbukti bahwa pemuda merupakan pilar penting sebagai agent of change (agen perubahan) dalam membangun Aceh menjadi daerah atau provinsi yang aman, maju dan berkualitas. Perubahan menjadi indikator suatu keberhasilan terhadap sebuah gerakan pemuda. Perubahan menjadi sebuah kata yang memiliki daya magis yang sangat kuat sehingga membuat gentar orang yang mendengarnya. Kekuatannya begitu besar hingga dapat menggerakkan kinerja seseorang menjadi lebih produktif. Keinginan akan suatu perubahan melahir sosok pribadi yang berjiwa optimis. Optimis bahwa hari depan pasti lebih baik. Salah satu pilar kekuatan Aceh dalam melanjutkan cita-cita Tanah Rencong dan arah implementasi pembangunan Provinsi Aceh adalah ikut sertanya peran pemuda dalam mengisi pembangunan tersebut. Pemudalah yang patut diharapkan dan diimpikan sebagai salah satu strata yang ada di dalam masyarakat untuk membawa Aceh ini menuju ke arah yang lebih baik, sampai pada “Aceh Madani Selamanya”.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar