Setiap hari anak-anak dan remaja melakukakan aktifitas seperti biasa di hari yang tak begitu cerah dengan angin yang dingin membuat bulu roma menggigil kedinginan, mereka pergi dari rumah dengan penuh harab untuk memperoleh setetes ilmu demi kesuksesan di masa depan.

Tapi pada hari itu ada yang berbeda dengan diriku, ku dipertemukan dengan bidadari yang turun dari sugar. Ini adalah pertemua pertama ku dengan seorang wanita yang membuat hatiku berbunga-bunga sesosok wanita sholeh yang sempurna yang dipertemukan dengan ku kala itu ia bernama Aliena. Aliena berbeda dengan wanita kebanyakan yang ku jumpai selama ini, Aliena begitu indah, cantik merona seperti buah nona dengan bola matanya bagaikan sinar senja yang meluluhkan setiap lelaki yang memandangnya. Senyuman manisnya bagaikan mawar merah segar di pagi hari, dan dengan gaun muslimahnya yang elok nan-indah bagaikan bidadari yang turun dari kayangan untuk meluluhkan setiap lelaki di bumi. Wajahnya yang putih, mulus, dan lembut membaur menjadi satu dengan kerundung islami dan memancarkan aura suci bagaikan bayi yang lahir tanpa berlumuran dosa.

Gemercik air hujan membasahi perkarangan sekolah, tak terlalu deras memang. Namun angin sepoi cukup membuat beberapa siswa berpikir dua kali untuk pergi keluar. Sering kali kilat menyambar yang siap mengobrak-abrik sang langit.

Hari itu sepi sekali, tak banyak siswa datang ke sekolah, hanya rintihan hujan yang terdengar oleh telinga mungil ini. Mungkin sebagian siswa berpikir sekedar duduk manis ditemani secangkir kopi hangat yang menghagatkan badan sambil menyaksikan televisi dirasa paling tepat untuk mengisi kekosongan ini.

Tetapi, tidak bagiku duduk termenung dengan tenang di hadapan jendala sekolah, memikirkan bidadari yang cantik dan menawan.

“Oooohhhhhh begitu cantik dan menawannya ku tak bisa berhenti memikirkan Aliena wanita idaman semua lelaki”

“Apakah ini yang dikatakan dengan cinta ?”

Tak lama kemudian, Aliena beranjak dari kelasnya menuju ke kantin sekolah yang berada di pojok sekolah dengan mengenakan jaket bulu untuk meghangatkan badannya. Kini, Aliena bergerak maju ke hadapanku hanya lewat mulai ragu dan nampak gugup hatiku, jantung berdetak kencang, mata memusat perhatian kepada Aliena selama 15 menit. Lamanya ku memandang. Entah apa yang kurasakan ketika ku bertemu dengan Aliena ?

Suasana diriku yang gugup berkeringat deras, terpancar gejolak hatiku yang muncul dari raut wajahku, ku terheran-heran dengannya tak menyangka ia berhenti sejenak tuk manyapa diriku.

“Sedang apa bang ?”

Sedang duduk santai saja kok………

“Teman-temannya pada kemana ko sepi ?”

Teman-temannya lagi makan siang di kantin Alienaaa………..

Terjadilah perbincangan antara Aliena dengan Diriku ketika itu, sekitar 1 menit kami berbincang di tempat ku duduk di dekat jendela kelasku. Betapa happy dan senangnya hatiku bisa berdialok dengan bidadari surga, yaaa…….. walaupun sekitar 1 menit saja ku berdialok dengan Aliena. Aliena pun kembali beranjak menuju ke kantin dan Aliena melontarkan senyuman manis dengan seribu seyuman manisnya yang melelehkan setiap lelaki kepada ku.

Hatiku merasa nyaman, tentram, damai dan pastinya berbunga-bunga hatiku ketika ku bertemu dengan Aliena. Sungguh senang hatiku di hari bersejarah di hidup ku.