Budaya Suku Banjar (hari ke-275)
Budaya Suku Banjar Kalimantan Selatan
Sebagian besar suku Banjar tinggal di kalimantan selatan. Dan sebagian lagi berada di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Orang Banjar dalam koloni besar juga terdapat di Riau, Jambi, Sumatera Utara, dan Malaysia. Orang-orang Banjar di Kalimantan Tengah dan Kalimantan selatan dan timur, suka menempati kawasan dataran rendah dan hilir dari kawasan arus sungai. Masyarakat Banjar ini menempati beberapa daerah aliran sungai DAS bahan, DAS Barito, DAS Martapura, dan DAS Tabanio.
Secara kultural Suku Banjar dipengaruhi oleh suku Melayu, Jawa, dan Dayak. Asal-usul suku Banjar berasal dari campuran beberapa suku, meskipun yang dominan adalah suku Dayak. Suku Banjar terbagi menjadi 3 sub suku, yaitu Banjar Pahuluan, Banjar Batang Banyu, dan Banjar Kuala.
Banjar Pahuluan adalah masyarakat Banjar yang tinggal di daerah lembah cabang sungai Bahan yang berhulu ke pegunungan Meratus. masyarakat ini berasal dari campuran orang Melayu dan orang Dayak Meratus. Mereka menggunakan bahasa Melayik dalam pergaualan sehari-hari.
Banjar Batang Banyu adalah masyarakat Banjar yang mendiami lembah sungai Bahan. masyarakat ini adalah pembauran orang Melayu, orang Keling-Gujarat, orang Dayak Maanyan, orang Dayak Lawangan, orang Dayak Bukit, dan orang Jawa-Hindu Majapahit.
Banjar Kuala adalah masyarakat Banjar yang tinggal di kota Banjarmasin dan Martapura. masyarakat ini merupakan pembauran dari orang Kuin, orang Batang Banyu, orang Dayak Ngaju, orang Melayu, orang Bugis-Makassar, orang Jawa, orang Arab, dan orang Cina Parit yang masuk Islam.
Secara umum kebudayaan masyarakat Banjar berakar dari kultur Dayak Kaharingan yang telah disesuaikan dengan keyakinan baru mereka yaitu Islam. Ciri khas budaya Banjar adalah, mereka sangat terampil mengolah area pasang surut. Karena mereka suka tinggal dekat aliran pasabf surut sungai. mereka juga ahli dalam mengolah lahan pasang surut menjadi kawasan permukiman dan budi daya pertanian. Mereka adalah masyarakat Banjar Kuala dan Batang Banyu.
Orang Banjar pandai dalam mengembangkan transportasi air berupa beragam Jukung sesuai fungsinya. Mereka pandai memanfaatkan kondisi geografis Kalimantan Selatan yang memiliki banyak sungai dengan sebaik mungkin.
Teringat pujangga Arab Mustafa Sadiq Ar-Rafii berkata tentang alam dalam Hikmahnya:
الطَّبِيْعَةُ تَسُرُّ بِالبَسَاطَة
Alam ini membahagiakan dengan kesederhanaan
.
Wabillahi Taufiq Wal Hidayah
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen reportasenya, Pak. Salam literasi
Terima kasih Pak Dede. Salam literasi
Selalu & selalu luar biasa p. Soim
Terima kasih Pak Trianto. Salam literasi
Ulasan budaya nan menawan. Sehat dan suksess selalu Ustadz
Terima kasih Bu Elvina. Salam literasi
Sllu informatif p Soim.
Terima kasih Bu Fransiska. Salam literasi
Keren sekali tayangannya, mantap, sehat dan sukses selalu pak soim
Terima kasih Bu Yelli. Salam sukses
mantap saudaraku sekarang menelisik lagi suku Banjar di Kalimantan Selatan dutunggu lagi budaya apa saja yang ada di suku Banjar sehat selalu pak Soim
Salah satu suku bangsa kita yang kaya dengan kearifan lokalnya adalah suku Banjar. Terima kasih saudaraku Pak Hustanil