Tapih Adat Banjar

Bagian bawah dari pakaian adat Banjar untuk perempuan adalah tapih atau sarung dengan motif khas perempuan. Baju kurung basisit, baju kubaya basawiwi, atau kubaya basujap, dapat dipadukan dengan beragam tapih yang banyak dipakai oleh perempuan Banjar, Seperti tapih lasam, tapih pegatan, dan tapih air guci.

Tapih batik lasam diproduksi di lasem Jawa tengah. Sementara tapih pegatan ditenun oleh para wanita Bugis di kota Pegatan dengan alat tenun tradisional. Kemudian, tapih sulaman air guci dibuat secara tradisional oleh para wanita Banjar di kota Banjabaru.

Tapih air guci terbuat dari kain beludru dengan berbagai motif. Motif tapih air guci yang paling populer adalah motif daun kangkung, sedangkan bagian atas dan bawah menggunakan motif sulur atau tanaman malayap. Adapula motif pucuk rebung, motif bintang batabur, motif kambang, motif gigi haruan, motif sisik tranggiling,dan motif hiris yang sangat indah.

Motif daun kangkung dan tanaman malayap bermakna kekuatan dalam menghadapi cobaan kehidupan. Sedangkan motif pucuk rebung bermakna sebagai tolak balak, motif kambang sebagai tanda kesuburan, dan motif gigi haruan sebagai lambang ketajaman dan kecerdasan.

Teringat pujangga Arab berkata tentang mensyukuri kebahagiaan dalam hikmahnya:

الشُّكْرُ هُوَ السَّبَبُ إِلَى الزِّيَادَةِ وَالطَّرِيْقُ إِلَى السَّعَادَةِ

Syukur itu menjadi sebab bertambahnya nikmat dan menjadi jalan menuju kebahagiaan.

Wabillahi Taufiq Wal Hidayah