Cerita Seru Temu Nasional Guru Penulis

Perhelatan Temu Nasional Guru Penulis ( TNGP), yang diadakan tanggal 12-13 november 2022 memang telah usai, namun banyak cerita seru yang masih terukir indah di hati.

Baru saja aku melihat postingan CEO mediaguru, Bapak Muhamad Ihsan bahwa akan diadakan TNGP, hatiku bersorak girang. Acara yang sejak tahun 2020 ku nantikan akhirnya datang juga.

Hatiku senang tiada terkira, karena Uni Hasnah Mila, Bu Mursydah dan Pak Irwanto juga menyatakan ikut. Penulis Pariaman lainya tidak bisa ikut dengan berbagai alasan.

Pak Irwanto mengatakan bahwa kami berangkat bareng dari BIM bergabung dengan penulis Sumbar lainya, termasuk editor Noebaper Uki Lestari dan Yesi Arisanti.

Hari yang dinantikan telah tiba. Sesuai janji kami berkumpul di BIM Jum’at tanggal 11 November 2022 pukul 9 pagi.

Masyaallah, ini adalah awal kebahagiaanku mengikuti TNGP. Uki Lestari, Editor yang ku pikir akan membuatku canggung, ternyata sangat ramah dan baik. Kami cipika-cipiki, berpelukan bagaikan kakak adik yang telah lama tak bersua. Begitu juga dengan Yesi Arisanti.

Hanya dalam hitungan detik, TNGP telah membuat penulis yang tergabung di Mediguru menjadi akrab. Suasana keberangkatan menuju TNGP terasa seru dan mengasikkan.

Sampai di bandara Sukarno Hatta, waktu menujukan pukul setengah satu siang. Evi, adik Pak Irwanto telah menunggu dan mengurus keberangkatan kami dengan kereta api menuju stasiun Manggarai.

Tak terasa waktu berjalan sangat cepat. Dari Manggarai kami dibawa dengan mobilnya oleh Evi, langsung menuju Senayan Park. Hari sudah gelap, rembulan dan bintang bertaburan menghiasi malam. Sungguh indah Kota Jakarta dilihat dari lantai paling atas Senayan Park.

Kami check in ke hotel setelah puas menikmati malam di Senayan Park. Aku sekamar dengan Uni Ismayeti, penulis asal Bukittinggi.

Sebelumnya aku tak kenal dengan Uni Ismayeti, tapi ketika disatukan di satu ranjang hotel, aku merasa seperti tidur dengan adikku. Cerita kami tak pernah usai, walau malam semakin larut. Entah kapan kami tertidur, hingga aku terbangun ketika alarm hp berdering nyaring.

Buru-buru salat subuh dan bersiap menuju JCC tempat hari pertama diadakan TNGP. Hal berkesan yang kurasakan di JCC selain acara yang disusun panitia adalah, bertemu dengan sahabat semasa menimba ilmu di SPG 1 Padang. Kami telah lebih dari 30 tahun tak bertemu. Sungguh pertemuan yang sangat mengharukan.

Kebahagianku semakin sempurna ketika bersemu muka dengan sahabat penulis yang selama ini saling supor di gurusiana dan kelas menulis Mediaguru.

Ketika isoma, aku bertemu langsung dengan Pemred Mediguru, Mas Eko Prasetyo. Tak pernah bermimpi atau membayangkan, menikmati langsung kekonyolan beliau yang menggelitik. Aku berusaha menahan tawa agar tak terpingkal-pingkal.

Mas Eko ternyata selain lucu juga baik dan ramah. Tapi aku tak berani minta poto berdua dengan beliau meski hati ingin. Aku cukup puas bisa poto bareng dengan beliau walau rame-rame dengan penulis lainnya.

Selesai isoma, acara dilanjutkan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Setelah itu ke Monas dan kota Tua.

Hari ke dua TNGP diadakan di Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Kami penulis Pariaman memakai baju adat minang, baju kuruang basiba. Kami percaya diri saja walau tampil berbeda dengan penulis lainnya yang memakai baju kaos TNGP.

Sampai di Kemendikbud aku bertemu dengan penulis hebat dari Bondowoso, Bu Khatijah. Sebelumnya kami dekat di gurusiana karena skss. Setelah berpelukan, cipika cipiki kami poto bareng. Bu khatijah juga melakukan hal yang sama dengan Uni Hasnah Mila dan Bu Musyidah.

Selesai berpoto, Bu Khatijah menanyakan keberadaan Uni Hasnah Mila padaku. Perutku sakit menahan tawa. Bu Khatijah tak menyadari wanita yang perpelukan penuh haru dan poto bareng dengannya tadi adalah Uni Hasnah Mila yang beliau cari. Begitu juga dengan Bu Susi Purwanti penulis hebat yang suka gendre horor.

Jika ingat hal itu, sampai saat ini aku senyum sendiri. Empat hari bergabung dengan guru penulis Mediaguru membuat hariku sangat bahagia. Semoga aku bisa mengulang kembali keseruan TNGP tahun 2023. Aamiin Yra.

Profil Pengarang

Solvia Jamal, Ibu tiga anak ini lahir sebagai anak ketiga dari tujuh bersaudara di Pariaman, Sumatera Barat dari pasangan suami istri H. Jamaluddin MBA dan Almarhumah Sainur. Perempuan yang menikah dengan Salmi Tanjung SE ini, mulai hobi menulis ketika duduk di bangku SPG. Awalnya menulis hanya untuk menuangkan perasaan, tapi seiring berjalannya waktu, ia mulai menulis dengan memainkan imajinasi. Buku yang pernah diterbitkannya adalah, (1) Menata Serpihan Hati, buku fiksi berupa novel. (2). Mengayuh Biduk Bahtera Cinta, buku kumpulan cerpen. (3) Santet Kiriman Tetangga, buku fiksi berupa Novel. Dan puluhan buku antologi. Penulis tamatan IKIP Padang ini adalah jebolan kelas menulis Media Guru Indonesia. Ia dapat dihubungi melalui,

No HP 081363418919

Email : [email protected]