Nyanyian Kamboja di Atas Pusara (2)
Tantangan menulis gurusiana hari ke-163
#tantangangurusiana
`
Ibu kesulitan bernapas. Dadanya naik turun dan mulut ibu terbuka untuk mengambil napas. Kedua bola mata ibu membulat seperti menahan rasa yang amat sakit saat bernapas.
Kania menjerit kuat memanggil ibu, ketika netranya tidak lagi melihat ibu bergerak. Napas ibu berhenti dengan mulut dan mata terbuka.
"Ibuuuu.....ibuuu... jangan tinggalkan aku bu.... ayo bangun bu..." Ratap Kania pilu. Dipeluknya tubuh ibu yang amat dicintainya sambil mengguncang- guncang tubuh rentanya.
"Pergi sana! Kamu pembunuh!" Ucap Rani sambil menarik Kania agar menjauhi ibu.
Ayah memeriksa denyut nadi ibu yang ternyata memang tidak berdenyut lagi. Kemudian ayah membaca salawat nabi dan kalimat Syahadat lalu mengusap wajah ibu dengan telapak tangannya, hingga mulut dan mata ibu tertutup.
"Innalilahi wa inalillahi raajiun." ucap ayah dengan suara bergetar. Setelah itu ayah melipat kedua tangan ibu serta meletakkannya diantara dada dan perut ibu.
Pesta pernikahan yang seharusnya dihiasi rasa bahagia, berubah dengan suasana berkabung. Ibu Kania telah pergi untuk selamanya karena ibu memang memiliki riwayat jantung lemah.
Sikap ayah, Rani dan keluarga besar yang menyalahkan Kania atas berpulangnya ibu ke Rahmatullah, membuat Kania makin terpuruk dalam kesedihan. Ia tidak sanggup menyaksikan ketika jasad ibu di makamkan.
Kania meratapi nasibnya yang bertubi-tubi dirundung malang. Ibu tempat ia berkeluh kesah telah pergi selamanya. Tiada lagi yang mengasihinya. Semua membencinya.
Waktu terus berjalan, hingga seminggu telah dilalui. Namun kesedihan Kania tak kunjung terobati. Air mata janda kembang itu menganak sungai walau seminggu waktu telah berlalu. Ia turut menyalahkan dirinya atas kepergian ibu.
"Aku memang bodoh, aku telah membunuh ibu." Bisik hati Kania. Perempuan cantik itu terisak-isak menangis meratapi kebodohannya.
"Aku memang bodoh....bodoh..!"
Setelah berkali- kali mencaci dirinya bodoh, lalu Kania tertawa terbahak-bahak. Ia menertawakan dirinya yang bodoh. Mau saja terbujuk oleh rayuan laki-laki hidung belang. Pria yang mengaku bujang, ternyata telah beristri.
"Hahaha... hahaha..."
Ayah dan Rani adiknya, kaget mendengar tawa Kania yang begitu keras. Mereka serentak berlari menghampiri Kania yang lagi duduk di atas ranjang kamarnya, dengan posisi lutut ditekuk. Kedua tangannya melingkar memengang kakinya.
Melihat ayahnya dan Rani datang, tawa Kania berhenti. Kedua bola matanya yang indah, menatap tajam ke arah ayah dan Rani yang juga menatapnya cemas.
Kesedihan kembali merayapi kalbunya. Rasa bersalah kian menggerogoti jiawanya yang rapuh. Perempuan cantik itu kembali menangis. Meratapi dirinya yang bodoh serta ketakutan atas kemarahan ayah dan Rani yang terus menyalahkan dirinya.
Perempuan berhidung bangir itu, berdiri lalu mundur ke sudut kamar dengan raut wajah ketakutan. Ia takut dimarahi ayah dan Rani.
`
BERSAMBUNG
`
Kota Tabuik, 2392020
Cerbung Karya : Solvia Jamal
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terus aja keren. Bener-bener cerpenist handal. Gimana nasib Kania selanjutnya ya?? Sukses bu Via, dah bikin penasaran.
Terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu juga buat bu Dakwati... aamiin yra
Terus aja keren. Bener-bener cerpenist handal. Gimana nasib Kania selanjutnya ya?? Sukses bu Via, dah bikin penasaran.
Keren abis dah...Salam.liteasi
Terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu
Duh, kasihan Kania pdhal mati sdh mjd takdir. Keren bunda. Lanjut
Siipp... terima kasih apresiasinya bun... moga sukses selalu
Kereeen cerbungnya, Bunda. Sukses selalu. Salam literasi
Terima kasih apresiasinya pak... salam literasi kembali...moga sukses selalu juga buat pak Dede Saroni... aamiin yra
Judulnya cantik dan menarik. Keren ceritamya, Bun.
Terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu
Cerita yg benar2 asyik untuk dinikmati. Mengundang rasa penasaran akan kisah selanjutnya... Olah kalimat yg nikmat disantap, Bunda... Hehe, nemu kata2 yg mungkin salah ketik ya... (kesudut = ke sudut .... di marahi = dimarahi ... di tekuk = ditekuk .... di makamkan = dimakamkan). Untuk "di" yg bukan kata depan/ tdk menunjukkan tempat maka penulisannya dirangkai ya Bund... Salam, smg semaaaakin sukses...
Hehehe iya bun... padahal Udah di cek... masih aja ada yang salah ketik... terima kasih krisanya bun...moga sukses selalu juga buat bu Dwi Sutrisniwati... aamiin yra
Duhhh kasihannya Kania
terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu.
Kasihan Kania. Terganggu jiwanya karena selalu menyalahkan diri sendiri. Semoga mendapat solusi terbaik, Buncan. Salam sukses selalu.
Terima kasih apresiasinya bun... salam sukses kembali
Kisah melelehkan air mata.. oh Kania.
Terima kasih apresiasinya bun... moga sukses selalu
Keren bu...tapi kasihan Kania jd stres....next
Iya bun... terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu
Wiiiihhhh.....kasihan banget Kania...keren Bu ceritanya. Sukses selalu untuk ibu cantik
Terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu juga buat bu Aisyah Jamela... aamiin yra
Kania yang sabar ya jangan tetlalu menyalahkan diri sendiri. Semua sudah ada jalannya sendiri2. Sukses cerpennya ibu Solvia
Terima kasih apresiasinya pak...moga sukses selalu juga buat pak Herru .. aamiin yra
Wanita berhidung bangir, berdiri dan mundur ke pojok ruangan dengan ekspresi ketakutan di wajahnya. Ia takut dimarahi oleh ayahnya dan Rani..Keren Bun sukses selalu ya Bun
Terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu juga buat bu inah enceu... aamiin yra
Kasihan Kania. Keren buk ceritanya menarik. Sukses buk
Terima kasih apresiasinya bun....moga sukses selalu juga buat bu Yessy Hasni... aamiin yra
Kasihan Kania. Begitu tertekan. Mantap Bu Solvia, lanjut saya tunggu.
Siiipp... terima kasih apresiasinya pak Ir...moga sukses selalu
Fikiran Kania jadi terganggu sehingga membuat dirinya seperti itu .
Iya bun... terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu
Benarkah Kania pelakunya, apa yang menyebabkannya berbuat seperti itu. Keren ceritanya say... ditunggu lanjutannya.
Nggak say... ibunya meninggal karena serangan jantung ... terima kasih apresiasinya say.... moga sukses selalu
luar biasa keren ceritanya Bucan Solvia, ditunggu sambungannya....
Siiipp... terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu
Lanjut bu Solvia. Keren sekali ceritanya. Jadi penasaran. Sukses selalu dan ditunggu kelanjutannya
Siipp.. terima kasih apresiasinya pak...moga sukses selalu juga buat pak Suhargo... aamiin yra
Keren ceritanya bun....kasian kania....salam sukses selalu
Terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu juga buat bu Rahmyzar... aamiin yra
Jadi stres... Kasihan Kania. Lanjut, Bu Via. Makin keren ceritanya. Salam sukses selalu.
Siipp... terima kasih apresiasinya bun.. salam sukses kembali..
makin keren ibu cantik.. Kasihan Kania sudah dibohongi, diaalahkan ayahnya dan Rani dan ditinggal meninggal oleh ibu tercinta.. Semoga Kania tidak terganggu psikis nya.... Sukses ibu... Salam santun.
Iya bun..Terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu
Woow...keren cerpennya bunda. Luar biasa. Di tunggu sambungannya. Salam sukses selalu.
Siipp... terima kasih apresiasinya bun... salam sukses kembali
Selalu keren ceritanya, bucan. Sukses selalu
Terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu juga buat bu Hendrawati.. aamiin yra
Duuh kasihan Kania. Makin seru ceritanya. Salam literasi. Sukses selalu.
Terima kasih apresiasinya bun... salam literasi kembali...moga sukses selalu juga buat bu Nurrohmah Puji Mastuti... aamiin yra
Kasihan Kania sedih yang mendalam membuatnya begjtu ..Gak sabar kelanjutannya bunSehat selalu ya
Terima kasih apresiasinya bun...moga sehat dan sukses selalu juga buat bu Ida Purwanti... aamiin yra
Kasian Kania...hehehe..ibu emang jago mengaduk" rasa pembaca...Semoga Kania sehat dan ceria lagi Bu...Keren ceritanya sukses bu
Terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu juga buat bu Erida Yanti... aamiin yra
jika air matamu tak terbendung maka berdoalah kania mantap bun
Siipp... terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu
Keren. Makin seru. Tapi kenapa kanian ketakutan ya ? Ditunggu kelanjutan ceritanya ya bu
Terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu
Judul cerpen yang zuper duper. Isinya mantap.
Terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu
Kasihan Kania stres berat... keren ceritanya bu
Iya pak... terima kasih apresiasinya pak...moga sukses selalu
Wowww cerbung yg keren..... Lanjut bun.... Sukses terus... Semangat
Siipp... terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu juga buat bu Cucu Hermawaty Rosyda... aamiin yra
Karena disalahkan Kania jadi depresi...cerita yang bagus, dengan kata-kata yang indah. Dan apik. Keren say...lanjut
Siipp... terima kasih apresiasinya say...moga sukses selalu
Terima kasih admin dan adminah...moga sukses selalu
Menarik. Ditunggu kelanjutannya
Siipp... terima kasih apresiasinya bun... moga sukses selalu
Keren bun...jadi penasaran bgmn kelanjutannya
Terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu
Kasihan Kania....semuanya menyalahkan dia..keren Bu via penasaran lanjutannya.
Terima kasih apresiasinya pak Suhaimi...moga sukses selalu
Menarik ceritanya bunda, ditunggu lanjutannya Bunda cantik
Siiipp... terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu
Kania tertekan batinnya...mantulll...bikin penasaran...salam sukdes
Iya bun... terima kasih apresiasinya bun... salam sukses kembali
Keren Diajengku, ceritanya...Kasihan Kania, menjadi tertekan jiwanya.Karena tuduhan adiknya, telah membunuh ibunya.
Iya bun... terima kasih apresiasinya bun say...moga sukses selalu
Kenapa perempuan itu ketakutsn Ya
Terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu
Bagus bunda, terimakasih kunjungannya
Iya sama-sama bun... terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu
Kasihan Kania, dipojokkan oleh orang-oranh disekitarnya... Keren Bu. Lanjutkan
Iya pak... siiipp... terima kasih apresiasinya pak ..moga sukses selalu
Ditunggu lanjutan, bagaimana nasib Kania..salam sukses
Siipp... terima kasih apresiasinya bun... salam sukses kembali
Sidah jatuh ketimpa tangga lagi. Kania, harus tetap semangat ya, semoga duka berganti suka. Salam literasi Bunda, sukses senantiasa ya.
Iya bun... terima kasih apresiasinya bun... salam literasi kembali....moga sukses selalu juga buat bu Juniar... aamiin yra
Dimarahin terus, takutnya gila nanti si Kania.
Iya bun... terima kasih apresiasinya bun... moga sukses selalu
Bikin penasaran, sungguh cerpenis bunda cantik, sukses selalu ya
Terima kasih apresiasinya bun... moga sukses selalu juga buat bu Henny Nurhasanah... aamiin yra
Selalu menarik untuk dinikmati pembaca...keren bunda sayang.semangat selalu menyajikan cerita indah ini.sukses selalu
terima kasih apresiasinya bucan moga sukses selalu juga buat bucanku yenti sustina...aamiin yra
Pria yang mengaku bujang ternyata sudah beristri..wah..memang lelaki ada juga yang gitu ya hehe..mantab ceritanya bu..saya tunggu episode berikutnya..bua skenario keren bu Sovia..sukses selalu
Hehehe...iya pak... terima kasih apresiasinya pak...moga sukses selalu juga buat pak Sukadi Andro... aamiin yra
Keren cerita nya bucan bukin penasaran terus...sukses sll bucan..
Terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu juga buat bu Ratna Sarri Dewi... aamiin yra
Ikut larut dalam aliran cerita bunda, mengalir... Enek dibaca. Sukses bun
Terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu juga buat bu Desdel Melia... aamiin yra
Cerita.menarik tak sabar menanti kelanjutannya..salam.literasi bun
Terima kasih apresiasinya bun... salam literasi kembali... moga sukses selalu