ANAK DESA VS ANAK KOTA
Anak yang lahir dan dibesarkan di kota tentunya memiliki pengalaman hidup yang berbeda dengan anak yang kesehariannya tinggal di desa. Maka tidak heran jika biasanya anak kota sangat antusias ketika diajak liburan ke desa. Begitu juga dengan sebaliknya anak desa yang ingin menikmati kehidupan anak kota. Dengan harapan mereka akan mendapatkan pengalaman yang lebih menarik dibandingkan dengan kehidupan yang telah dijalaninya. Secara umum, dapat dibuat perbandingan antara kehidupan anak desa dengan anak kota ditinjau dari segi:
1. Kemandirian
Anak desa biasanya lebih mandiri dibandingkan dengan anak kota, meskipun tidak secara keseluruhan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa contoh, seperti anak desa yang terbiasa makan sendiri tanpa disuapin orang tuanya. Sementara anak kota masih sering kita temui makan disuapin orang tuanya meskipun sudah duduk di bangku sekolah. Contoh lain, anak desa biasanya mengurus sendiri perlengkapan sekolahnya dan tugas-tugas yang diberikan gurunya. Hal ini mungkin karena orang tua di desa lebih banyak waktunya di ladang. Sedangkan orang tua di kota biasanya sangat memperhatikan urusan sekolah anaknya. Maka tidak heran jika kita sering temui orang tua yang bahkan lebih sibuk dibandingkan anaknya.
2. Tanggung Jawab
Anak desa, biasanya selain sekolah sudah diberikan tanggung jawab untuk membantu orang tuanya. Misalnya membantu orang tuanya ke ladang setelah pulang sekolah, membantu pekerjaan ibu di rumah (mencuci piring, atau bahkan mencuci kain sendiri). Sedangkan anak yang di kota, biasanya pulang sekolah akan dilanjutkan dengan les tambahan. Jika tidak ada jadwal les tambahan, si anak dapat menonton televisi, bermain atau sekedar istirahat siang.
3. Wawasan
Ditinjau dari segi wawasan, anak kota memiliki wawasan yang lebih luas dibandingkan dengan anak yang di desa. Hal ini tidak terlepas dari informasi di kota lebih mudah didapatkan dari berbagai sumber dibandingkan di desa. Pada umumnya informasi di desa didapatkan dari pendidikan formal, sedangkan kursus atau les tambahan lainnya masih sangat terbatas.
4. Pengembangan Diri
Anak yang tinggal di desa pada umumnya mendapat pengembangan diri hanya melalui kegiatan sekolah. Sehingga tidak heran jika banyak anak desa yang bakatnya tidak tersalurkan. Berbeda dengan anak kota yang dengan mudah mendapatkan fasilitas pengembangan diri. Berbagai jenis kursus dapat ditemukan di kota. Baik pengembangan diri dalam bidang seni lukis, musik,suara, olahraga, bahasa asing dan lain sebagainya sudah tersedia. Sehingga tidak heran juga jika bakat anak kota lebih tersalurkan.
Dari beberapa contoh perbandingan anak desa Vs anak kota yang dipaparkan, ada baiknya dijadikan sebagai pelajaran buat anak. Sehingga bagi anak desa, mengenal kehidupan anak kota dapat memicunya untuk belajar lebih giat agar tidak tertinggal jauh dengan anak kota. Begitu juga dengan anak kota, mengetahui kehidupan anak desa yang telah diberi tugas dan tanggung jawab membantu orang tuanya sejak kecil, tentunya dapat membuatnya lebih bersyukur dan menghargai keberadaannya. Oleh karena itu, ada baiknya memberikan si anak pengalaman langsung dengan mengajaknya berlibur ke desa bagi anak kota dan begitu juga sebaliknya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar