Soni Sukendar

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Literasi Energi yang Terlupakan

Saat ini sering terdengar kata literasi. Apalagi dalam kegiatan yang sedang saya ikuti sekarang yaitu “Bimtek Literasi PPPPTK IPA”, sudah jelas membahas literasi. Sebetulnya kegiatan bimtek ini, melatih peserta supaya dapat menulis buku populer. Program ini merupakan tindak lanjut dari “Gerakan Literasi Sekolah” yang dicanangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ada 6 komponen literasi yang ingin dicapai kementerian yaitu literasi dini, literasi dasar, literasi perpustakaan, literasi media, literasi teknologi, dan literasi visual. Keenam literasi tersebut memang penting dimiliki oleh siswa untuk mempersiapkan mereka menghadapi tantangan masa depan.

Namun tahukah Anda? Sebetulnya ada literasi yang menurut saya belum begitu ditekankan dalam gerakan literasi sekolah. Apakah gerangan literasi yang saya maksud? “Literasi Energi”. Ya literasi energi ini sudah menjadi isu yang cukup hangat di berbagai negara. Sebut saja negara Amerika Serikat, banyak penelitian dalam bidang pendidikan yang mengembangkan instrumen untuk mengetahui seberapa literate siswa dalam level sekolah tertentu tentang energi. Bahkan Kelompok pakar pendidikan IPA di Eropa yang tergabung dalam The European Commission of The Expert Group on Science Education mengeluarkan sebuah buku laporan. Salah satu hal penting yang dibahas dalam laporan tersebut adalah menggagas betapa pentingnya kontribusi pendidikan IPA untuk membentuk warga masyarakat yang bertanggungjawab. Masyarakat yang bertanggungjawab tersebut dapat dicirikan dari seberapa peduli mereka terhadap isu energi dan seberapa tepat sikap dan tindakan nyata mereka dalam memecahkan masalah energi.

Kalau kita kembali melihat negeri tercinta ini, sudah menjadi fakta bahwa negara kita merupakan penghasil sumber energi dan sekaligus pengguna energi yang cukup besar. Menurut BPPT, masalah yang dihadapi Indonesia dalam sektor energi adalah cadangan energi fosil yang semakin berkurang, masih terbatasnya akses energi bagi masyarakat, dan pengembangan energi alternatif yang terkendala faktor penguasaan teknologi dan rendahnya pembiayaan. Nah loh coba bayangkan serem kan? Apa jadinya Indonesia jika mengalami krisis energi?

Mari kita dukung program Literasi Energi bagi Siswa dalam Pembelajaran Fisika.

Penulis adalah peserta Bimtek Literasi PPPPTK IPA.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post