4 pesan penting untuk anak didik saya
Saya adalah Guru Agama Kristen di SMP Negeri 5 Pakkat kabupaten Humbang Hasundutan Sumatera Utara. Sekolah kami terletak sekitar 40 km dari Pusat Kabupaten lumayan jauh dari keramaian. Sekolah ini berdiri tahun 2005 awalnya sebagai sekolah satu atap.
Mayoritas orangtua adalah petani, khususnya tanaman padi dan pekebun tanaman keras. Secara umum orang tua siswa berpendidikan SMP dan SMA. Kesadaran akan pentingnya pendidikan masih sangat kecil. Atas latar belakang tersebut saya cukup memaklumi jika dukungan atas pendidikan anak masih sangat rendah.
Saya sendiri masuk disekolah ini tahun 2019. Sebagai warga lokal, bukan hal baru bagi saya keadaan disekolah ini. Rumah orangtua(yang juga tempat saya tinggal saat ini) jaraknya sekitar 5 km dari sekolah. Jadi kurang lebih karakter dan pola hidup sama saja dengan kampung tinggal saya.
Soal minat belajar siswa, menurut saya masih sangat jauh dari yang diharapkan. Jika saya membaca berita dan berbagai perkembangan pendidikan di tanah air, rasanya sekolah kami seperti tertinggal 20 tahun. Soal sarana dan prasarana bisa dikatakan tidak terlalu ketinggalan, misalnya soal perkembangan IT, walaupun agak susah, tetapi sekolah sudah memiliki Wifi dan Lab komputer. Jaringan seluler juga sudah lumayan banyak membantu walau hanya ditempat tertentu yang bisa jaringan 4G. Namun menurut saya minat belajar masih sangat rendah.
Hingga saat ini saya selalu menekankan 4 hal kepada siswa : Pertama, Pentingnya kecerdasan spiritual. Seratus persen siswa beragama Kristen maka penekanan utama saya adalah supaya mereka mengikuti kegiatan gereja. Saya membuat buku penghubung guru agama dengan pengurus gereja, supaya bisa saling kontrol termasuk juga penghubung untuk orang tua. Selain itu, kami mengadakan ibadah bersama setiap Minggu, saya mendesain acaranya sementara mungkin, namun hingga saat ini menurut pengamatan saya, masih sangat jauh dari yang diharapkan. Sederhananya yang saya tekankan minimal beribadah setiap Minggu, berdoa setiap hari (sebelum tidur dan setelah bangun) dan sebisa mungkin mengikuti program untuk pemuda di gereja.
Kedua, Kerjakan PR. Saya tidak yakin dan terlalu jauh jika menekankan supaya belajar minimal 2 jam setiap hari di rumah. Maka sangat sederhana saran saya: kerjakan PR. ITU SAJA. Namun saya melihat, yang sungguh-sungguh mengerjakan seperti yang diharapkan hanya 10%, sungguh menghawatirkan.
Ketiga, jangan suka cari sensasi. Memang banyak teori yang mengatakan orang yang cari perhatian secara umum karena kurang perhatian. Namun bagi saya ada hal yang bisa toleransi, dan ada yang berlebihan. Hal yang berlebihan misalnya sengaja membuat gaya rambut yang tidak sesuai aturan, sengaja melipat kaos kaki seperti tidak pakai, membuat onar dan sebagainya. Menurut saya, orang yang cari perhatian seperti demikian, adalah gambaran apa yang mereka pikirkan. Jika itu selalu yang ada di otaknya, akan itu pula yang akan dikerjakanya. Maka saya selalu memberikan penakan agar jangan suka cari sensasi. Bagi seorang siswa membuat sensasi itu tidak ada gunanya, kecuali bagi artis atau selebgram, bahkan publik figur mungkin perlu membuat sensasi untuk menaikkan popularitas, tapi tidak demikian bagi seorang siswa.
Yang terakhir, saya memang agak prihatin melihat rendahnya minat baca mereka maka yang sangat saya tekankan adalah pentingnya banyak membaca. Baca apa saja, bisa cerpen, berita, komik, bahkan novel. Saya melihat mereka sangat malas membaca. Terbukti ada kelas 8 bahkan kelas 9 ada yang masih mengeja. Ini sangat memperihatinkan. Padahal saya selalu tekankan bahwa jika mereka tidak lancar membaca saya bisa pastikan bahwa itu kurang latihan, kurang banyak pengawasan, dan tentunya dari orang tua kurang memberi perhatian.
Memang masih banyak yang perlu saya tekankan, tetapi 4 hal ini saya pikir lumayan darurat, dan harus terus ditekankan. Saya ingat salah satu dosen pernah mengatakan istilah "dipajankan" artinya terus menerus ditekankan, tanpa lelah. Berharap orang tua memberi perhatian lebih banyak untuk anaknya, lebih peduli terhadap pendidikan anaknya.
Ini tulisan pertama saya dan masih perlu banyak belajar. Sekian dan terima kasih.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar