Buaya Perkasa Takut Suara Desis
Ada seekor buaya yang sangat pemberani di sungai. Dia tidak takut dengan hewan apa pun, bahkan singa sekalipun. Dia selalu berenang dengan gagah dan menggertak siapa saja yang menghalangi jalannya. Di sungai tidak ada hewan paling kuat kecuali buaya. Bila melihat buaya, hewan lain akan menyingkir.
Tapi ada satu hal yang membuat buaya merasa takut. Dia takut dengan suara desis yang berasal dari ular. Ketika dia mendekati ular, dia akan mendengar suara desis yang sangat keras dan menakutkan. Suara itu membuat bulu kuduknya merinding dan jantungnya berdebar. Dia tidak tahu mengapa dia takut dengan suara desis, padahal dia bisa saja mengalahkan ular dengan mudah.
Suatu hari, keadaan ini diketahui oleh hewan lain di sungai. Mereka melihat buaya berbalik arah ketika mendengar suara desis dari ular. Mereka merasa heran dan penasaran. Mereka ingin tahu apakah buaya benar-benar takut dengan suara desis atau hanya pura-pura.
Maka mereka pun membuat rencana untuk menguji keberanian buaya. Mereka meminta bantuan dari burung-burung yang bisa menirukan suara apa saja. Mereka menyuruh burung-burung itu untuk mengeluarkan suara desis ketika buaya mendekat.
Keesokan harinya, ketika buaya sedang berenang di sungai, dia mendengar suara desis dari berbagai arah. Dia kaget dan bingung. Dia tidak melihat ada ular di sekitarnya, tapi suara desis terdengar sangat nyata. Dia merasa ketakutan dan ingin segera pergi dari sana.
Tapi kemana pun dia berenang, dia tetap mendengar suara desis. Dia melihat hewan-hewan lain di sungai sedang menatapnya dengan senyum sinis. Dia sadar bahwa mereka sedang mengejeknya dan membuatnya malu.
Dia merasa marah dan malu. Dia ingin membuktikan bahwa dia tidak takut dengan suara desis. Dia ingin menunjukkan bahwa dia masih pemberani dan kuat.
Dia pun mengumpulkan keberaniannya dan berteriak dengan lantang:
“Saya tidak takut dengan suara desis! Saya adalah buaya pemberani! Siapa yang berani menghadapi saya?”
Tapi ketika dia berteriak, dia malah mendengar suara desis yang lebih keras dan lebih banyak dari sebelumnya. Suara itu berasal dari burung-burung yang sedang menirukan suara ular.
Buaya tidak tahan lagi. Dia merasa sangat takut dan lari terbirit-birit dari sungai. Dia mencari tempat yang aman dan tenang untuk bersembunyi.
Hewan-hewan lain di sungai tertawa terbahak-bahak melihat tingkah buaya. Mereka merasa senang telah berhasil mengusir buaya dari sungai.
Mereka berkata:
“Buaya pemberani? Ha ha ha! Ternyata dia hanya buaya pengecut! Dia takut dengan suara desis!”
Sejak hari itu, buaya tidak pernah lagi berenang di sungai. Dia memilih untuk tinggal di rawa-rawa yang jauh dari ular dan hewan lain.
Dia merasa malu dan sedih. Dia menyesali keputusannya untuk berteriak dan menantang hewan lain.
Dia berkata dalam hati:
“Andai saja saya tidak takut dengan suara desis, andai saja saya bisa mengendalikan rasa takut saya, andai saja saya bisa bersikap lebih bijaksana…”
Akhir cerita.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Cerita yg menarik
Terimakasih