Sopyan SD Sukamekar 2

Sopyan, memotivasi dirinya untuk terus bahagia. Apapun yang dilakukan harus menghasilkan kebahagiaan itu dan membaginya dengan yang lain. Menjadi kepala sekola...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bunglon Lupa Merubah Warna Kulit

Bunglon Lupa Merubah Warna Kulit

Di hutan yang hijau dan rimbun, hiduplah berbagai macam binatang. Mereka merasa bahagia karena tersedia banyak makanan yang lezat dan sehat. Selain itu, hutan juga menyediakan tempat untuk bermain yang luas dan menyenangkan. Hewan-hewan di hutan sering bermain bersama dan saling membantu.

Namun, ada satu binatang yang tidak suka bergaul dengan binatang lain. Dia adalah bunglon, seekor kadal yang bisa merubah warna kulitnya sesuai dengan lingkungan. Bunglon merasa dirinya istimewa dan lebih pintar dari binatang lain. Dia sering memamerkan kemampuannya di depan binatang lain dan mengejek mereka yang tidak bisa melakukannya.

Bunglon juga suka mengganggu binatang lain saat mereka sedang mencari makanan atau beristirahat. Dia dengan gampang merubah warna kulitnya untuk menyamar dan menakut-nakuti binatang lain. Bunglon bahkan sering menertawakan belalang, yang mudah dimangsa oleh burung atau kadal lain karena warna hijaunya yang mencolok.

Binatang lain sudah bosan dan kesal dengan ulah bunglon. Mereka berharap agar bunglon bisa berubah menjadi lebih baik dan ramah. Namun, bunglon tidak peduli dengan harapan mereka. Dia tetap sombong dan nakal.

Suatu hari, bunglon sedang berjalan-jalan di hutan mencari makanan. Dia melihat sebatang pohon yang penuh dengan buah-buah yang manis dan segar. Dia pun mendekati pohon itu dan mulai memetik buah-buahnya. Dia tidak sadar bahwa ada ular yang sedang bersembunyi di balik daun-daun pohon. Ular itu adalah musuh besar bunglon, karena bisa melumpuhkan dan memangsa bunglon dengan mudah.

Ular itu melihat bunglon yang sedang asyik makan buah. Dia pun merayap perlahan-lahan mendekati bunglon. Dia berencana untuk menyerang bunglon saat dia lengah. Ular itu tahu bahwa bunglon bisa merubah warna kulitnya, tapi dia yakin bahwa dia bisa mengenali bunglon dari bentuk dan gerak-geriknya.

Saat ular itu sudah cukup dekat, dia pun melompat dan mencoba menggigit bunglon. Bunglon kaget dan terkejut. Dia lupa untuk mengubah warna kulitnya sesuai dengan pohon. Dia masih berwarna merah, yang sangat mencolok di antara warna hijau pohon. Bunglon pun tidak bisa menghindar dari serangan ular. Ular itu berhasil menggigit bunglon dan melilitnya dengan kuat.

Bunglon merasakan sakit yang luar biasa. Dia menjerit dan minta tolong. Dia berharap ada binatang lain yang bisa menolongnya. Namun, tidak ada yang mau menolongnya. Binatang lain yang mendengar jeritan bunglon hanya menggeleng-gelengkan kepala. Mereka merasa kasihan, tapi juga merasa bahwa bunglon sudah mendapat pelajaran yang pantas.

Ular itu pun membawa bunglon ke sarangnya untuk dimakan. Bunglon menyesali semua perbuatannya yang jahat dan sombong. Dia berharap dia bisa kembali ke masa lalu dan berubah menjadi lebih baik. Namun, sudah terlambat. Bunglon pun menghembuskan nafas terakhirnya di mulut ular.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post