Sudah setahun saya menjabat sebagai kepala sekolah baru di SDN Sukamekar 2, Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang. Tahun pertama ini penuh dengan tantangan dan pelajaran yang berharga bagi saya. Tulisan ini, dimaksudkan untuk berbagi pengalaman dengan Anda, para pembaca.

Tantangan Sebagai Kepala Sekolah Baru

1. Mendapat Cap Sebagai Kepala Sekolah Miskin

Saat pertama kali ditugaskan di sekolah ini, saya merasa tidak percaya diri. Saya merasa mendapat cap sebagai kepala sekolah miskin, baik dari segi ekonomi maupun pengalaman. Memang cap ini tidak salah, selain berasal dari keluarga sederhana, saya juga belum pernah menjadi kepala sekolah sebelumnya. Saya hanya seorang guru biasa yang mengajar di kelas 6.

Tentu saja ada kekhwatiran tidak bisa memenuhi harapan dan tanggung jawab yang besar. Ada kekhawatiran pula kurang dihargai oleh para guru dan siswa yang sudah lama berada di sekolah ini. Mereka mungkin menganggap saya sebagai orang asing yang datang untuk mengganti kepala sekolah lama yang mengalami rotasi alih tugas.

2. Kondisi Sekolah yang Memprihatinkan

Saya terkejut ketika melihat kondisi sekolah ini. Bangunan sekolah sudah tua dan rusak di beberapa bagian. Atap bocor, dinding retak, jendela pecah, pintu kelas rusak. Pagar sekolah roboh, dan rusak di banyak bagian. Ruang kelas kotor dan berdebu. Fasilitas seperti listrik, air, dan internet sering bermasalah. Tidak memiliki perpustakaan. Ruang guru dan kepala sekolah juga tidak terawat dengan baik.

3. Iklim Sekolah yang Kurang Kondusif

Selain itu, iklim sekolah juga kurang kondusif. Saya melihat banyak siswa yang bermalas-malasan, tidak disiplin, dan tidak bersemangat belajar. Saya juga mendengar banyak keluhan dari para guru tentang beban kerja, gaji, dan kesejahteraan mereka. Saya merasa sedih melihat sekolah ini. Bagaimana agar sekolah ini bisa berkembang dan maju?

Cara Mengatasi Tantangan Pembuatan

Saya tidak mau menyerah begitu saja. Pertama diyakinkan pada diri sendiri bahwa sekolah ini bisa berubah menjadi lebih baik. Saya yakin pula saya bisa membawa kemajuan bagi sekolah ini.

Untuk memulai mengembangkan sekolah, saya mulai membuat program yang sesuai dengan kondisi sekolah. Jangan dilupakan untuk melibatkan semua pihak, baik guru, siswa, orang tua, maupun masyarakat.

Beberapa program yang saya buat antara lain adalah:

1. Program perbaikan infrastruktur sekolah.

Langkah pertama adalah optimalisasi dana bos yang diterima. Selain itu, pengajuan proposal kepada dinas pendidikan untuk mendapatkan bantuan perbaikan sekolah lainnya.

Dari dana bos, saya memperbaiki langit-langit kelas yang roboh, dan membuat ruang perpustakaan.

2. Program peningkatan kualitas pembelajaran.

Saya mendorong para guru untuk meningkatkan kompetensi dan kreativitas mereka dengan mengikuti workshop dan pelatihan lain. Pada penerapan sistem penilaian, prinsip keadilan dan transparan sangat dipegang teguh. Saya juga memberikan bimbingan dan motivasi bagi para siswa untuk belajar lebih giat dan rajin.

Sementara untuk program pengembangan bakat dan minat siswa, maka disediakan Saya berbagai ekstrakurikuler yang menarik dan bermanfaat bagi siswa. Saya menyediakan fasilitas dan sarana yang mendukung kegiatan ekstrakurikuler. Sebagai pembuktian, kemudian sekolah mengirimkan siswa yang berbakat untuk mengikuti kompetisi tingkat kecamatan.

3. Program peningkatan kesejahteraan guru

Saya mengupayakan kenaikan gaji dan tunjangan bagi para guru. Saya juga memberikan insentif dan penghargaan bagi guru yang berprestasi. Bagi mereka, diadakan kegiatan rekreasi dan refreshing untuk menjaga kesehatan dan kebahagiaannya.

4. Program kerjasama dengan orang tua dan masyarakat

Saya membuka komunikasi yang baik dengan orang tua siswa. Usahanya mulai dengan mengundang mereka untuk datang ke sekolah dan melihat langsung proses belajar mengajar. Sebagai kelaziman, laporan perkembangan siswa diberikan secara berkala. Pada banyak kesempatan, saya juga meminta masukan dan saran dari orang tua untuk meningkatkan kualitas sekolah. Saya juga menjalin kerjasama dengan masyarakat sekitar sekolah, yaitu dengan mengajak mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan lingkungan yang diselenggarakan oleh sekolah.

Hasil-hasil dan Harapan

Setelah satu tahun saya menjalankan program-program tersebut, saya melihat perubahan yang signifikan di sekolah ini. Bangunan sekolah menjadi lebih rapi dan nyaman. Pagar sekolah berhasil dibangun permanen hasil partisipasi masyarakat dan komite sekolah. Kursi meja siswa mendapat kiriman baru sebanyak 40 set bantuan dari dinas pendidikan. Pembelajaran menjadi lebih efektif dan menyenangkan. Siswa menjadi lebih aktif dan berprestasi. Mereka bahkan mendapatkan seragam olahraga dan batik sekolah yang baru. Sementara guru-guru tampak menjadi lebih profesional dan sejahtera. Terbukti 1 orang mecapai golongan IV/C, 4 orang diangkat sebagai PPPK, dan 1 orang lulus sebagai Guru Penggerak. Dan 1 orang diangkat sebagai kepala sekolah yang baru. Kini orang tua dan masyarakat menjadi lebih peduli dan mendukung kepada kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah.

Atas segala pencapaian ini saya merasa bangga dan bersyukur atas hasil yang telah dicapai. Apalagi hasil Penilaian Kinerja Kepala Sekolah menunjukkan hasil Amat Baik. Saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan bekerja sama. Pada akhirnya, saya berharap bahwa sekolah ini bisa terus berkembang dan maju. Terkait dengan jabatan kepala sekolah ini, saya berjanji akan terus berusaha untuk menjadi pemimpin yang baik dan bertanggung jawab. Saya percaya bahwa sekolah ini bisa menjadi sekolah yang unggul dan berdaya saing.