Sopyan SD Sukamekar 2

Sopyan, memotivasi dirinya untuk terus bahagia. Menjadi kepala sekolah di SDN Sukamekar 2, Jatisari Kab. Karawang, berharap menjadi pintu kebaikan dan menambah...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kesetiakawanan Menghadapi Bencana
https://cakrufi.files.wordpress.com/2012/02/content-berita-1518.jpg

Kesetiakawanan Menghadapi Bencana

Naskah Lomba Pidato Bahasa Indonesia

Tingkat Sekolah Dasar

Judul : Kesetiakawanan Menghadapi Bencana

Peserta : .................................................

Asal : SDN Jatisari I, Kecamatan Jatisari

Properti : - Bingkisan Korban Bencana Alam

- Meja tempat bingkisan

Pembantu : 1 orang

Assalaamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Hallo teman-teman apa kabar?

Semoga semua kalian sehat dan selamat yah! Saat ini, saya juga dalam keadaan sehat, sehingga bisa berdiri di sini. Alhamdulillah...

Teman-teman, saya mau bertanya.

Mengapa saya membuka pidato ini dengan mendoakan agar sehat dan selamat?

Nah saat ini saya juga membawa sebuah bingkisan.

Mengapa saya membawa bingkisan ini?

Ada yang tahu tidak alasannya?

Baiklah saya akan sampaikan alasannya.

Teman-teman, saat ini di negeri kita sedang musim hujan. Setiap hari hujan. Tiada hari tanpa hujan. Di satu sisi, hujan itu membawa berkah bagi para petani, tetapi di sisi lain bisa mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan. Di beberapa daerah di mana, turunnya hujan itu sangat deras, bahkan disertai petir dan badai. Akibatnya, ada saudara-saudara kita yang tertimpa bencana, yaitu banjir, dan tanah longsor. Misalnya di Telukjambe terjadi banjir, dan di Cianjur terjadi tanah longsor.

Selain akibat hujan ada bencana lain yang terjadi di Jawa Barat yaitu gempa bumi seperti yang melanda Sukabumi, dan Lebak Banten.

Bukan itu saja, jika teman-teman menonton berita di televisi. Saat ini sedang terjadi letusan Gunung Sinabung di Sumatera Utara. Letusan Gunung Sinabung sudah terjadi sejak tiga tahun yang lalu dan terus menerus mengalami erupsi. Penduduk tidak bebas beraktivitas, karena debu dari letusan gunung itu telah mengganggu dan menghalanginya.

Teman-teman tahu tidak akibat dari terjadinya bencana alam itu?

Ya, akibatnya adalah rumah penduduk rusak, tanaman dan ternak mereka mati. Mereka tidak punya lagi sumber penghidupan. Bahkan teman-teman kita ada yang tidak bersekolah lagi karena buku, baju, atau sekolah mereka telah hancur. Mereka hidup bukan di tempat tinggalnya karena harus mengungsi di tempat yang lebih aman. Para pengungsi ini hidup sangat menderita. Mereka makan dari hasil sumbangan para dermawan. Pengambilan makanan dilakukan secara antri. Mereka tidur di tenda dan tikar seadanya. Untuk mandi dan mencuci juga sulit, kaarena sarana air bersih dan kamar mandi tidak memadai.

Penderitaan hidup sebagai pengungsi seperti yang dialami juga oleh seorang teman saya dari Sukabumi, namanya Sarah.

Saya cerita sedikit. Saat gempa terjadi, rumah Sarah roboh. Ayah, ibu dan saudaranya meninggal karena tertimpa reruntuhan rumah. Beruntung Sarah mendapat pertolongan sehingga ia selamat. Kini dia sebatang kara. Tidak punya saudara dan orang tua. Teman-teman, di luar sana masih banyak sarah-sarah yang lain. Dan mereka perlu mendapat pertolongan dan bantuan dari para dermawan. Ya, termasuk dari kita sebagai saudaranya. Bagaimana kalian mau tidak membantu mereka?

Baiklah teman-teman, melalui pidato ini saya ingin mengajak kepada semuanya. Marilah kita turut membantu para korban bencana alam sesuai dengan kemampuan masing-masing. Apapun yang kalian berikan pasti berguna bagi mereka. Bila punya buku lebih, sumbangkanlah buku tersebut. Atau bila punya baju, makanan, bahkan uang juga pasti berguna. Pemberian sumbangan ini merupakah wujud kesetiakawanan kita kepada saudara-saudara kita yang tertimpa bencana.

Teman-teman, pada kesempatan ini saya juga telah menyiapkan bingkisan untuk disumbangkan. Kebetulan seorang teman yang terkena musibah telah hadir di tengah kita. Dia adalah Sarah yang telah saya ceritakan tadi.

Sarah, tolong naik ke atas panggung! (Seorang anak bernama Sarah naik!)

“Sarah, ini bingkisan dari saya. Isinya ada buku, baju. Ini amplopnya. Jangan dilihat nilainya, ya! Tapi mudah-mudahan ini bisa menunjukkan rasa kesetiakawanan saya kepada kamu. Kamu yang sabar, yah!” (bingkisan diberikan, kemudian bersalaman, dan berpelukan).

“Terima kasih, semoga Allah SWT membalas atas kebaikan kamu!” (kata Sarah)

“Amin” (Sarah turun panggung lagi).

Teman-teman, itu tadi Sarah teman saya. Teman kita juga. Kita doakan, semoga Sarah dan korban bencana alam di seluruh tanah air tetap diberikan kesabaran ketabahan dan pertolongan dari Alloh SWT.

Sebagai kata penutup. Marilah kita bersama-sama berdoa kepada Allah yang Mahapengasih, Mayapenyayang. (Kedua tangan diangkat).

“Ya Allah, selamatkanlah kawan-kawan kami yang ada di Telukjambe dari bencana banjir. Selamatkan pula teman-teman kami yang ada di Cianjur, dan Sukabumi dari bencana longsor dan gempa bumi. Ya, Allah, sudahilah letusan gunung Sinabung yang ada di Sumatera Utara, agar mereka bisa bisa dengan aman sejahtera. Ya, Allah. jauhkan kami dari mara bahaya dan bencana alam. Hanya kepada Engkaulah kami memohon, wahai dzat yang Mahaperkasa, Mahapengasih, Mahapenyayang.

Amin ya robbal aalamin. Alhamdulillahirobil aalamiin.

(Sekedar contoh, ditunggu kritik dan sarannya).

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post