Sopyan SD Sukamekar 2

Sopyan, memotivasi dirinya untuk terus bahagia. Menjadi kepala sekolah di SDN Sukamekar 2, Jatisari Kab. Karawang, berharap menjadi pintu kebaikan dan menambah...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kisah Tiga Kelinci

Kisah Tiga Kelinci

Pada suatu hari, ada tiga ekor kelinci yang bertemu di sebuah padang rumput. Mereka adalah Kinkin, Cici, dan Kinci. Mereka sudah lama tidak berjumpa sejak mereka berpisah untuk mencari kehidupan yang lebih baik.

"Kinkin, apa kabar? Lama sekali kita tidak bertemu. Apa yang kamu lakukan selama ini?" tanya Cici.

"Aku baik-baik saja, Cici. Aku telah menjelajahi banyak tempat dan bertemu banyak binatang. Aku bahkan pernah menyelamatkan harimau yang diterkam buaya. Aku berani sekali, kan?" jawab Kinkin dengan bangga.

"Wow, itu hebat sekali, Kinkin. Aku juga punya cerita yang menarik. Aku telah mengunjungi hutan angker yang penuh dengan hantu. Aku tidak takut sama sekali. Aku malah mengusir hantu-hantu itu dengan kecerdasanku. Aku pintar sekali, kan?" kata Cici dengan sombong.

Sebenarnya cerita Kinkin dan Cici adalah kebohongan. Tujuannya agar yang mendengarkan terpukau dan terkagum-kagum.

"Kalian berdua memang luar biasa. Aku kagum dengan kalian," ujar Kinci dengan kagum.

"Kalau kamu, Kinci? Apa yang kamu lakukan selama ini?" tanya Kinkin.

"Aku? Aku tidak ada apa-apanya dibandingkan kalian. Aku hanya hidup di padang rumput ini. Aku tidak pernah pergi ke mana-mana. Aku tidak punya pengalaman yang membanggakan seperti kalian," jawab Kinci dengan sedih.

"Jangan bersedih, Kinci. Kamu pasti punya hal yang baik yang bisa kamu ceritakan. Kamu kan kelinci yang baik hati dan ramah," kata Cici.

"Tapi itu tidak cukup, Cici. Aku ingin seperti kalian. Aku ingin punya cerita yang menakjubkan dan membuat kalian terpukau," kata Kinci.

Tiba-tiba, mereka mendengar suara gemuruh dari kejauhan. Mereka melihat rombongan kambing yang berlari menuju padang rumput itu. Mereka terlihat lapar dan lelah.

"Siapa mereka?" tanya Kinkin.

"Mereka adalah kambing-kambing yang tinggal di pegunungan. Mereka sering kesulitan mencari makanan karena tanahnya tandus dan kering. Mereka datang ke sini untuk mencari padang rumput yang subur," jelas Kinci.

"Bagaimana kamu tahu itu, Kinci?" tanya Cici.

"Karena aku sering berbicara dengan mereka. Aku memberitahu mereka tentang padang rumput ini. Aku bilang padang rumput ini sangat luas dan hijau. Aku bilang mereka bisa makan sepuasnya di sini. Aku ingin membantu mereka," jawab Kinci.

"Kamu sangat baik, Kinci. Kamu peduli dengan binatang lain," puji Kinkin.

"Ya, kamu benar, Kinkin. Kamu punya hati yang mulia, Kinci," tambah Cici.

Rombongan kambing itu pun sampai di padang rumput itu. Mereka langsung makan rumput dengan lahap. Mereka terlihat senang dan bahagia. Salah satu kambing mendekati Kinci dan berkata,

"Terima kasih banyak, Kinci. Kamu telah memberitahu kami tentang padang rumput ini. Padang rumput ini sangat subur dan lezat. Kami sangat bersyukur kepada kamu. Kamu telah menyelamatkan kami dari kelaparan. Kamu adalah pahlawan kami."

Kinkin dan Cici terkejut mendengar ucapan kambing itu. Mereka merasa malu karena telah berbohong kepada Kinci. Mereka sadar bahwa Kinci lah yang punya pengalaman yang baik dan sebenarnya. Mereka pun meminta maaf kepada Kinci.

"Kinci, kami minta maaf. Kami telah berbohong kepada kamu. Kami tidak pernah menyelamatkan harimau atau mengusir hantu. Kami hanya ingin membuat kamu kagum dengan kami. Kami iri dengan kamu yang bisa hidup tenang dan damai di padang rumput ini," kata Kinkin.

"Kami juga minta maaf, Kinci. Kami tidak tahu bahwa kamu telah melakukan hal yang baik untuk kambing-kambing ini. Kami kagum dengan kamu yang berani dan baik hati. Kamu adalah kelinci yang hebat," kata Cici.

"Kinkin, Cici, aku memaafkan kalian. Aku mengerti perasaan kalian. Aku juga pernah merasa iri dengan kalian. Tapi sekarang aku sadar bahwa kita semua punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kita semua punya cerita yang berbeda. Yang penting adalah kita saling menghargai dan bersahabat," kata Kinci.

"Kamu benar, Kinci. Kamu adalah teman yang baik. Kami beruntung memiliki kamu," kata Kinkin dan Cici bersamaan.

Mereka pun berpelukan dengan erat. Mereka merasa bahagia karena telah bertemu lagi. Mereka berjanji untuk tidak berbohong lagi dan selalu jujur satu sama lain. Mereka juga berjanji untuk menjaga persahabatan mereka. Mereka adalah tiga kelinci yang bahagia.

```

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasannya

09 Feb
Balas

Okay terima kasih

26 Feb

Okay terima kasih

26 Feb



search

New Post