Sopyan SD Sukamekar 2

Sopyan, memotivasi dirinya untuk terus bahagia. Apapun yang dilakukan harus menghasilkan kebahagiaan itu dan membaginya dengan yang lain. Menjadi kepala sekola...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kutilang Bersuara Emas

Kutilang Bersuara Emas

Kutilang adalah seekor burung yang memiliki suara emas. Suaranya begitu merdu dan indah, sehingga semua makhluk di hutan kagum padanya. Kutilang sangat bangga dengan suaranya, dan sering menyanyi dengan keras untuk menunjukkan kehebatannya. Dia tidak peduli dengan burung-burung lain yang ingin belajar dari dia, karena dia merasa dia adalah yang terbaik.

 

Suatu hari, Kutilang merasa tidak enak badan. Tenggorokannya sakit dan gatal, dan dia tidak bisa mengeluarkan suara sama sekali. Dia mencoba minum air, makan buah-buahan, dan beristirahat, tetapi tidak ada yang membantu. Dia merasa sangat sedih dan kesepian, karena dia tidak bisa menyanyi lagi.

 

Kutilang pergi mencari obat untuk menyembuhkan suaranya. Dia bertemu dengan seorang peri yang tinggal di sebuah bunga. Peri itu berkata, “Aku tahu apa yang terjadi padamu. Kamu telah kehilangan suaramu karena kamu terlalu sombong dan egois. Kamu tidak mau berbagi suaramu dengan burung-burung lain, padahal suaramu adalah anugerah dari Tuhan.”

 

“Bagaimana aku bisa sembuh?” tanya Kutilang dengan harap.

 

“Ada satu cara untuk menyembuhkan suaramu,” kata peri itu. “Kamu harus melatih burung-burung lain agar bisa bersuara emas seperti kamu. Kamu harus mengajari mereka cara bernyanyi dengan baik, dan memberi mereka semangat dan dukungan. Jika kamu berhasil melatih setidaknya sepuluh burung, maka suaramu akan kembali.”

 

Kutilang menyanggupi permintaan peri itu, meskipun dia merasa ragu. Dia berpikir, “Bagaimana mungkin aku bisa melatih burung-burung lain? Mereka pasti tidak akan mau mendengarkan aku. Lagipula, aku tidak mau ada burung lain yang bisa bersaing dengan aku.”

 

Namun, Kutilang tidak punya pilihan lain. Dia mulai mencari burung-burung yang mau belajar dari dia. Awalnya, dia mendapat banyak penolakan dan ejekan dari burung-burung lain. Mereka menganggap Kutilang sebagai burung sombong yang tidak peduli dengan siapa pun selain dirinya sendiri.

 

Tetapi, Kutilang tidak menyerah. Dia terus mencoba meyakinkan burung-burung lain bahwa dia ingin membantu mereka. Dia menunjukkan sikap ramah dan sabar, dan berjanji akan mengajar mereka dengan baik.

 

Akhirnya, Kutilang menemukan beberapa burung yang bersedia menjadi muridnya. Mereka adalah burung-burung yang memiliki suara biasa-biasa saja, tetapi memiliki keinginan kuat untuk belajar bernyanyi. Mereka adalah Cucakrowo, Ciblek, Cucakjenggot, Kenari, Murai Batu, Kacer, Cendet, Lovebird, dan Pleci.

 

Kutilang mulai melatih mereka dengan tekun dan telaten. Dia mengajari mereka cara bernapas yang benar, cara mengatur nada dan irama, cara mengekspresikan perasaan melalui lagu, dan cara menyanyi dengan harmonis bersama-sama.

 

Kutilang juga memberi mereka pujian dan kritik yang konstruktif. Dia menghargai usaha dan kemajuan mereka, dan memberi mereka saran untuk memperbaiki kesalahan mereka.

 

Kutilang merasa senang melihat murid-muridnya berkembang menjadi penyanyi yang hebat. Dia juga merasa lega karena suaranya mulai membaik sedikit demi sedikit.

 

Setelah beberapa bulan berlatih bersama-sama, Kutilang dan murid-muridnya siap untuk tampil di depan semua makhluk di hutan. Mereka menyanyikan lagu-lagu indah yang membuat semua orang terpesona.

 

Kutilang merasa sangat bahagia karena dia bisa menyanyi lagi dengan suara emasnya. Tetapi, dia juga merasa bangga karena dia telah membantu burung-burung lain untuk memiliki suara emas juga.

 

Dia sadar bahwa suaranya bukanlah miliknya sendiri, tetapi milik semua orang yang mau mendengarkan dan menikmatinya. Dia juga sadar bahwa dia tidak perlu merasa sombong dan egois, karena dia tidak sendirian. Dia memiliki teman-teman yang bisa menyanyi bersamanya, dan membuat hidupnya lebih berwarna.

 

Kutilang mengucapkan terima kasih kepada peri yang telah memberinya pelajaran berharga. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada murid-muridnya yang telah menjadi sahabatnya.

 

Kutilang dan murid-muridnya terus menyanyi dengan suara emas mereka, dan membawa kebahagiaan bagi semua makhluk di hutan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post