Sopyan SD Sukamekar 2

Sopyan, memotivasi dirinya untuk terus bahagia. Apapun yang dilakukan harus menghasilkan kebahagiaan itu dan membaginya dengan yang lain. Menjadi kepala sekola...

Selengkapnya
Navigasi Web
Linci Kelinci Kecil yang Menakutkan

Linci Kelinci Kecil yang Menakutkan

Di sebuah kandang hidup keluarga kelinci. Ada empat ekor anak kelinci yang lucu dan menggemaskan. Mereka bernama Linci, Lona, Lani, dan Lumi. Mereka sangat menyayangi induk mereka yang selalu menjaga dan memberi mereka makanan.

 

Setiap hari, induk kelinci mencari makanan untuk dihidangkan kepada anak-anaknya. Dia selalu mencari sayuran segar dan lezat di kebun-kebun sekitar. Dia juga selalu berhati-hati agar tidak ketahuan oleh manusia atau hewan buas.

 

Suatu hari, induk kelinci hendak pergi agak jauh mencari sayuran segar. Dia mendengar ada kebun wortel yang baru dipanen di seberang sungai. Dia ingin sekali membawa wortel-wortel itu untuk anak-anaknya.

 

Namun sebelum pergi, dia menitipkan pesan kepada anak-anaknya. "Anak-anak, ibu akan pergi sebentar mencari makanan. Kalian harus tetap di dalam kandang dan jangan membuka pintu untuk siapa pun. Siapkanlah pisau tajam agar ketika saat sayuran datang bisa langsung digunakan memotong-motong. Jangan lupa berdoa dan bersyukur ya. Ibu akan segera kembali."

 

Demikianlah, induk kelinci segera pergi. Anak-anaknya mengucapkan selamat tinggal dan berjanji akan menuruti pesannya. Mereka kemudian bermain-main di dalam kandang sambil menunggu ibunya pulang.

 

Tidak berapa lama, tiba-tiba datang serigala yang menyamar menjadi induk kelinci. Dia mengetuk pintu kandang dengan keras. "Anak-anak, ibu sudah pulang. Buka pintunya, ibu membawa banyak sayuran untuk kalian."

 

Anak-anak kelinci mendengar suara itu dan merasa curiga. Mereka merasa suara itu tidak seperti suara ibu mereka. Mereka juga merasa aneh, kok ibu bisa pulang begitu cepat?

 

Mereka pun berbisik-bisik satu sama lain. "Itu bukan ibu kita. Itu pasti serigala jahat yang ingin memakan kita. Kita harus berpura-pura tidak ada di sini."

 

Mereka pun diam-diam bersembunyi di balik jerami dan tidak menjawab apa-apa. Serigala yang mengetuk pintu semakin kesal. Dia mengira anak-anak kelinci tidak mendengarnya. Dia pun mengetuk pintu lebih keras lagi. "Hei, anak-anak, apa kalian tidak mendengar ibu memanggil? Cepat buka pintunya, ibu tidak sabar ingin memeluk kalian."

 

Anak-anak kelinci masih tidak menjawab. Mereka berharap serigala itu akan pergi. Namun serigala itu tidak mau menyerah. Dia mulai mengancam. "Anak-anak, jika kalian tidak segera membuka pintu, ibu akan marah. Kalian tidak mau membuat ibu marah, kan? Kalian tahu apa yang akan terjadi jika ibu marah, kan?"

 

Anak-anak kelinci mulai ketakutan. Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan. Mereka ingat pesan ibu mereka untuk tidak membuka pintu untuk siapa pun. Tapi mereka juga takut jika serigala itu benar-benar marah dan merusak pintu kandang.

 

Di antara mereka, Linci adalah yang paling berani. Dia punya ide untuk mengusir serigala itu. Dia ingat ibunya menyuruh mereka menyiapkan pisau tajam. Dia pun mengambil pisau tajam yang ada di sudut kandang. Dia berjalan mendekati pintu sambil berkata keras, "Siap, saya akan memotong-motong segera!"

 

Serigala mengintip dan melihat Linci membawa pisau tajam. Ia juga mendengar suara Linci, mau memotong-motong. Serigala sangat ketakutan. Dia pikir anak-anak kelinci mau memotong-motong dia. Dia lupa bahwa dia sedang menyamar menjadi induk kelinci. Dia pun lari sekencang-kencangnya menjauh dari kandang.

 

Anak-anak kelinci melihat serigala itu lari terbirit-birit. Mereka pun bersorak gembira. Mereka memuji Linci yang berani dan cerdik. Mereka mengucapkan terima kasih kepada Linci yang telah menyelamatkan mereka dari ancaman serigala jahat.

 

Tak lama kemudian, induk kelinci benar-benar pulang. Dia membawa banyak wortel yang segar dan lezat. Dia pun heran melihat anak-anaknya begitu riang dan ceria. Dia bertanya apa yang terjadi.

 

Anak-anak kelinci pun menceritakan semua yang terjadi. Induk kelinci sangat kaget dan lega. Dia memeluk anak-anaknya dengan erat. Dia berterima kasih kepada Tuhan yang telah melindungi anak-anaknya. Dia juga bangga kepada Linci yang telah berani menghadapi serigala.

 

Dia pun memberi pujian dan hadiah kepada Linci. Dia memberi Linci wortel yang paling besar dan manis. Linci pun senang sekali. Dia berbagi wortel itu dengan saudara-saudaranya. Mereka pun makan bersama dengan lahap dan bahagia.

 

Akhirnya, mereka pun hidup bahagia selamanya di kandang mereka. Serigala jahat tidak pernah berani mengganggu mereka lagi. Linci pun dikenal sebagai Linci Kelinci Kecil yang Menakutkan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wah ending yang bahagia pak. Salam literasi pak

15 Feb
Balas

Iya, terima kasih.

15 Feb

Jangan lupa mampir ke beranda saya pak dan mohon umpan balik yang membangun untuk tulisan saya terima kasih

15 Feb
Balas



search

New Post