Sopyan SD Sukamekar 2

Sopyan, memotivasi dirinya untuk terus bahagia. Apapun yang dilakukan harus menghasilkan kebahagiaan itu dan membaginya dengan yang lain. Menjadi kepala sekola...

Selengkapnya
Navigasi Web
Moni, Monyet yang Serakah

Moni, Monyet yang Serakah

Ada sebuah hutan yang sangat indah dan subur. Di hutan itu, hiduplah berbagai macam binatang, seperti gajah, jerapah, singa, harimau, dan monyet. Di antara semua binatang itu, ada satu monyet yang sangat serakah. Namanya adalah Moni.

Moni suka sekali makan buah-buahan yang ada di hutan. Dia tidak pernah puas dengan apa yang dia dapatkan. Kalau dia makan, mulutnya penuh makanan, kedua tangannya memegang makanan. Demikian pula kakinya kiri dan kanan memegang pula makanan. Dia tidak mau berbagi dengan binatang lain, bahkan dengan teman-temannya yang sesama monyet.

Suatu hari, Moni sedang asyik mencari buah-buahan di hutan. Dia melihat sebuah pohon yang penuh dengan buah-buahan yang manis dan segar. Dia langsung naik ke pohon itu dan mulai memetik buah-buahan sebanyak-banyaknya. Dia mengisi mulutnya dengan buah-buahan, lalu mengambil buah-buahan dengan kedua tangan dan kakinya.

Dia merasa sangat senang dan puas. Dia berpikir, “Ah, ini adalah hari yang paling bahagia dalam hidupku. Aku bisa makan sepuasnya tanpa ada yang mengganggu.”

Tapi, dia tidak tahu bahwa ada bahaya yang mengintainya. Di balik semak-semak, ada seekor harimau yang lapar. Harimau itu melihat Moni yang sedang makan dengan rakus di atas pohon. Harimau itu berpikir, “Wah, ini adalah kesempatan yang baik untukku. Aku bisa menangkap monyet itu dan menjadikannya makan siangku.”

Harimau itu pun bersembunyi di balik semak-semak dan menunggu kesempatan yang tepat untuk menyerang Moni.

Sementara itu, Moni masih asyik makan tanpa sadar akan bahaya yang mengancamnya. Dia tidak mendengar suara harimau yang mendekatinya dari bawah pohon.

Tiba-tiba, harimau itu melompat dari semak-semak dan mencoba menangkap Moni dengan cakarnya yang tajam. Moni kaget dan terkejut. Dia berteriak ketakutan dan berusaha melarikan diri dari harimau itu.

Dia melemparkan buah-buahan yang ada di mulutnya ke arah harimau itu, lalu melompat dari dahan ke dahan untuk mencari tempat yang aman. Tapi, buah-buahan yang ada di tangannya dan kakinya terjatuh dan tidak bisa dimakan lagi.

Moni merasa sangat sedih dan menyesal. Dia memikirkan semua buah-buahan yang dia lepaskan begitu saja karena serakahnya. Dia berpikir, “Andai saja aku tidak serakah, aku bisa menikmati buah-buahan itu dengan tenang dan bahagia. Andai saja aku mau berbagi dengan teman-temanku, aku tidak akan sendirian dan takut seperti ini.”

Akhirnya, Moni berhasil menyelamatkan dirinya dengan memanjat pohon yang tinggi dan jauh dari jangkauan harimau itu. Tapi, dia tidak merasa senang sama sekali. Dia hanya merasa kehilangan dan bersalah.

Dia berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia tidak akan pernah lagi menjadi monyet yang serakah. Dia akan belajar untuk bersyukur dengan apa yang dia miliki dan berbagi dengan binatang lain.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cerita yg menarik

30 Oct
Balas

Kisah yang memberi pesan moral

26 Oct
Balas

Terimakasih

26 Oct



search

New Post