Mosy adalah seekor tikus yang sangat rajin mencari makanan. Ia selalu berusaha mengumpulkan beras, jagung, kacang, dan biji-bijian lainnya untuk disimpan di lumbung makanannya. Ia bangga dengan hasil kerjanya dan merasa kaya.

Ketika musim kemarau tiba, banyak tikus yang tidak bisa mencari makanan. Mereka kelaparan dan menderita. Mereka melihat lumbung padi milik Mosy yang besar dan berisi. Mereka pun meminta tolong kepada Mosy untuk berbagi sedikit makanan.

“Tolong, Mosy, kami sangat lapar. Berikanlah kami sedikit makanan dari lumbung padimu,” pinta mereka.

“Tidak! Ini adalah milikku! Aku yang bekerja keras untuk mengumpulkannya. Kalian tidak berhak mendapatkannya. Pergilah dari sini!” jawab Mosy dengan kasar.

Mosy tidak mau berbagi dengan tikus-tikus lain. Ia mengusir mereka dengan galak dan menutup pintu lumbungnya rapat-rapat. Ia merasa aman dan nyaman di dalam lumbungnya.

Suatu hari, ketika Mosy sedang memeriksa keadaan lumbung makanannya, ia tidak sengaja menyentuh sebuah tali yang menggantung di atasnya. Tali itu ternyata terhubung dengan sebuah karung padi yang besar. Karung padi itu langsung jatuh dan menimpa badan Mosy.

Mosy merintih kesakitan dan tidak bisa bergerak. Ia berteriak minta tolong, tetapi tidak ada yang mendengarnya. Tikus-tikus lain sudah menjauh dari lumbungnya karena takut dimarahi. Mosy pun mati di lumbung padi miliknya dengan perut yang penuh tetapi hati yang sepi.