Sopyan SD Sukamekar 2

Sopyan, memotivasi dirinya untuk terus bahagia. Apapun yang dilakukan harus menghasilkan kebahagiaan itu dan membaginya dengan yang lain. Menjadi kepala sekola...

Selengkapnya
Navigasi Web
Nasib Tragis  Harimau

Nasib Tragis Harimau

Di sebuah hutan yang lebat dan hijau, tinggal lah tiga hewan yang bersahabat, yaitu ular, gajah, dan harimau. Mereka sering bermain bersama dan saling membantu. Suatu hari, mereka mendengar kabar bahwa ada seorang pemburu yang akan datang ke hutan mereka. Mereka pun merasa khawatir dan bingung.

"Bagaimana kita harus bersikap jika pemburu itu datang?" tanya ular.

"Menurut saya, kita sebaiknya menghindar saja. Jangan sampai kita terlihat oleh pemburu itu. Kita bisa bersembunyi di tempat yang aman dan tidak mudah ditemukan," usul ular.

"Tidak, itu tidak cukup. Kita harus membuat pemburu itu takut dan pergi. Kita bisa menunjukkan kekuatan dan keberanian kita," usul gajah.

"Ah, itu juga tidak efektif. Kita harus lebih tegas dan berani. Kita harus membalas dendam atas semua hewan yang telah dibunuh oleh pemburu. Kita harus memakan pemburu itu. Kita harus membuatnya menyesal telah datang ke hutan kita," usul harimau.

Ketiga hewan itu tidak bisa mencapai kata sepakat. Mereka terus berdebat dan beradu pendapat. Mereka tidak menyadari bahwa pemburu itu sudah mendekat ke tempat mereka.

Pemburu itu tampak membawa sepucuk senjata di tangannya. Dia sudah mengintai hewan-hewan di hutan itu sejak lama. Dia mengetahui kebiasaan dan kelemahan mereka.

Saat ular melihat pemburu datang, ia pergi dan masuk ke lubang persembunyian.

Kedatangan pemburu juga diketahui oleh gajah. Dengan kekuatannya, gajah membunyikan belalainya. Pemburu kaget luar biasa. Ia mundur dan menjauh dari Gajah.

Pemburu yang tampak ketakutan, diketahui oleh harimau. Tidak menunggu aba-aba, harimau pun mengejarnya. Tapi, di kejauhan tampak

pemburu itu yang sedang mengarahkan senjatanya ke arahnya. Dia marah dan mengaum keras. Dia melompat ke arah pemburu itu dengan niat untuk menerkamnya.

Namun, pemburu itu lebih cepat. Dia menembak harimau itu di dada. Harimau itu terpental dan jatuh. Dia merintih kesakitan dan melihat cairan merah yang mengucur dari lukanya. Dia sadar bahwa dia sudah kalah. Dia menyesali keputusannya yang terlalu sombong dan nekat. Dia menutup matanya dan menghembuskan nafas terakhirnya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post