Sopyan SD Sukamekar 2

Sopyan, memotivasi dirinya untuk terus bahagia. Menjadi kepala sekolah di SDN Sukamekar 2, Jatisari Kab. Karawang, berharap menjadi pintu kebaikan dan menambah...

Selengkapnya
Navigasi Web
Permintaan Terakhir Tik-tik dan Kus-kus

Permintaan Terakhir Tik-tik dan Kus-kus

Tik-tik dan Kus-kus adalah dua ekor tikus yang tinggal di sebuah hutan. Mereka suka bermain bersama dan mencari makanan di sekitar hutan. Suatu hari, mereka menemukan sebuah lubang yang terlihat menarik. Mereka penasaran dan masuk ke dalam lubang itu. Ternyata, lubang itu adalah perangkap yang dipasang oleh seekor ular yang lapar.

Ular itu menunggu di ujung lubang dan siap menyerang tikus-tikus yang terjebak. Tik-tik dan Kus-kus merasa ketakutan dan ingin segera keluar dari lubang itu. Mereka mencari jalan keluar, tetapi tidak ada yang bisa mereka temukan.

Tik-tik mencari ide untuk keluar dari jebakan itu. Dia berkata kepada Kus-kus, “Ayo, kita coba gigit dindingnya. Mungkin ada pintu rahasia di sini.”

Kus-kus tidak setuju dengan ide Tik-tik. Dia berpikir cara itu hanya menghabiskan waktu mereka. Dia berkata kepada Tik-tik, “Tidak, itu hanya buang-buang waktu.”

Tik-tik mulai menggigit-gigit kunci itu dengan giginya yang tajam. Dia berharap bisa menemukan pintu rahasia. Tetapi, ternyata tidak bisa digigit oleh Tik-tik. Malah, gigi Tik-tik patah karena terlalu keras menggigit dinding itu.

Sementara itu Kus-kus hanya terdiam menyaksikan Tik-tik yang terus berusaha. Kemudian Tik-tik melihat Kus-kus meloncat-loncat untuk mencoba keluar dari lubang jebakan itu. Tetapi, ternyata lubang itu sangat tinggi dan tidak bisa dicapai oleh Kus-kus. Malah, Kus-kus jatuh ke bawah dan terluka karena terlalu keras melompat.

Tik-tik dan Kus-kus pun merasa putus asa. Mereka berpikir bahwa mereka akan segera dimakan oleh ular yang menunggu di ujung lubang.

Tiba-tiba, mereka mendengar suara lembut yang berkata, “Halo, saya peri penolong. Saya datang untuk membantu kalian.” Mereka menoleh dan melihat seorang peri cantik yang bersinar-sinar muncul di depan mereka.

Peri penolong itu berkata lagi, “Saya merasa kasihan melihat kalian terjebak di sini. Saya akan memberikan kalian satu permohonan sebelum kalian dimangsa oleh ular. Apa yang kalian inginkan?”

Tik-tik dan Kus-kus pun merasa senang mendengar tawaran dari peri penolong itu. Tapi Kus-kus tidak yakin bantuan dari peri itu bisa menolongnya. Tik-tik dan Kus-kus masih belum bisa bekerja sama untuk meminta permohonan yang sama. Mereka masih memiliki pikiran yang berbeda tentang apa yang mereka inginkan.

Kus-kus sangat lapar karena sudah lama tidak makan apa-apa di dalam lubang itu. Dia berpikir bahwa dia ingin makan makanan enak sebelum mati dimakan oleh ular. Dia berkata kepada peri penolong, “Saya ingin makan makanan enak sebanyak-banyaknya.”

Tik-tik sangat takut karena sudah lama diancam oleh ular di dalam lubang itu. Dia berpikir bahwa dia ingin diselamatkan dari ular secepatnya. Dia berkata kepada peri penolong, “Saya ingin diselamatkan dari ular ini dan dibawa ke tempat yang aman.”

Peri penolong itu mendengar permohonan dari Tik-tik dan Kus-kus. Dia merasa sedih karena mereka tidak bisa bekerja sama untuk meminta permohonan yang sama. Tetapi, dia tidak bisa menolak permohonan mereka. Dia berkata, “Baiklah, saya akan memberikan apa yang kalian inginkan. Tetapi, ingat, ini adalah permohonan terakhir kalian.”

Peri penolong itu pun mengangkat tongkat ajaibnya dan mengucapkan mantra. Tiba-tiba, muncul banyak makanan enak di sekitar Kus-kus. Ada keju, roti, kue, buah-buahan, dan lain-lain. Kus-kus pun merasa senang dan mulai menyantap makanan enak itu dengan lahap.

Tiba-tiba juga, muncul sebuah tangan raksasa yang mengambil Tik-tik dari lubang itu. Tangan raksasa itu membawa Tik-tik ke tempat yang aman di luar hutan. Tik-tik pun merasa lega dan berterima kasih kepada peri penolong itu.

Setelah memberikan permohonan kepada Tik-tik dan Kus-kus, peri penolong itu pun menghilang dengan cepat. Dia berharap bahwa Tik-tik dan Kus-kus bisa belajar dari pengalaman mereka dan bisa bekerja sama di masa depan.

Tetapi, nasib Tik-tik dan Kus-kus sangat berbeda setelah mendapatkan permohonan mereka.

Kus-kus yang sedang asyik makan makanan enak tidak menyadari bahwa ular yang menunggu di ujung lubang sudah mendekatinya dengan diam-diam. Ular itu melihat Kus-kus yang gemuk dan lezat sebagai santapan empuknya. Ular itu pun menyerang Kus-kus dengan cepat dan menelannya dalam sekali gigit.

Tik-tik yang sudah diselamatkan dari lubang itu merasa bersyukur karena masih hidup. Dia berjanji bahwa dia akan lebih berhati-hati lagi di masa depan dan tidak akan masuk ke lubang yang mencurigakan. Dia juga berjanji bahwa dia akan lebih bekerja sama dengan teman-temannya dan tidak akan berselisih pendapat lagi.

Akhirnya, Kus-kus menemui nasibnya karena terlalu rakus dan tidak mau bekerja sama dengan temannya. Sedangkan Tik-tik bisa selamat karena selalu berusaha untuk selamat dan mau meminta pertolongan serta tidak terlalu rakus.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen cernaknya, Pak. Salam literasi

12 Oct
Balas

Terimakasih, Pak Dede Saroni, M.Pd.

12 Oct

Cerita yg menarik

12 Oct
Balas



search

New Post