Sopyan SD Sukamekar 2

Sopyan, memotivasi dirinya untuk terus bahagia. Apapun yang dilakukan harus menghasilkan kebahagiaan itu dan membaginya dengan yang lain. Menjadi kepala sekola...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pusy, Dulu Dibuang, Kini Disayang

Pusy, Dulu Dibuang, Kini Disayang

Tik-tik dan Pusy adalah dua ekor hewan yang ditemukan di pinggir jalan. Tik-tik adalah anak ayam yang berbulu kuning, sedangkan Pusy adalah anak kucing yang berbulu abu-abu. Mereka berdua terpisah dari keluarga mereka karena suatu kejadian.

 

Tik-tik yakin bahwa pemiliknya akan segera datang untuk menjemputnya. Dia merasa bahwa dirinya adalah ayam yang berharga dan dicintai. Dia sering membanggakan dirinya sendiri di depan Pusy bahwa kelak seekor ayam akan memberikan banyak telur kepada pemiliknya. Kebalikan dengan Pusy merasa tidak ada yang peduli padanya. Pusy selalu merasa sedih dan kesepian, karena dia tahu bahwa dirinya dibuang oleh pemiliknya yang tidak mau mengurusnya.

 

Suatu hari, seorang peternak lewat di dekat tempat mereka berada. Dia melihat Tik-tik dan langsung mengambilnya. Dia mengira bahwa Tik-tik adalah salah satu ayam miliknya yang hilang. Tik-tik merasa senang dan bangga, karena dia pikir dia akan dibawa pulang. Dia mengejek Pusy dengan berkata, “Nah, lihatlah! Aku akan kembali ke rumahku yang nyaman dan hangat. Aku akan mendapat makanan yang enak dan perawatan yang baik. Sedangkan kamu, siapa yang mau memelihara kamu? Kamu hanya akan hidup menderita di jalanan. Selamat tinggal, Pusy!”

 

Pusy merasa sedih dan marah mendengar kata-kata Tik-tik. Dia merasa bahwa Tik-tik sangat sombong dan tidak peduli padanya. Dia berharap bahwa Tik-tik akan mendapat pelajaran atas sikapnya itu.

 

Ternyata, peternak itu tidak membawa Tik-tik ke rumahnya, melainkan ke kandang ayam di ladangnya. Di sana, Tik-tik bertemu dengan banyak ayam lain yang lebih besar dan lebih kuat darinya. Mereka tidak menyukai Tik-tik, karena dia terlihat berbeda dan asing. Mereka sering membully dan mematuk Tik-tik tanpa alasan. Tik-tik merasa takut dan kesakitan. Dia menyesal telah meninggalkan Pusy, yang selalu menjadi temannya.

 

Sementara itu, Pusy masih berada di pinggir jalan. Dia merasa lapar dan haus, karena tidak ada yang memberinya makanan atau minuman. Dia mencari-cari sisa-sisa makanan di tempat sampah, tetapi tidak menemukan apa-apa. Dia mulai kehilangan harapan untuk hidup.

 

Namun, nasib baik akhirnya datang kepada Pusy. Seorang wanita kaya lewat di dekat tempat Pusy berada dengan mobil mewahnya. Dia melihat Pusy dan langsung jatuh hati padanya. Dia menghentikan mobilnya dan turun untuk menggendong Pusy. Dia berkata, “Wah, kamu lucu sekali! Apa kamu mau ikut denganku? Aku akan memberimu rumah yang indah dan makanan yang lezat. Aku akan menjadikanmu teman kesayanganku.”

 

Pusy merasa senang dan terharu mendengar kata-kata wanita itu. Dia merasa bahwa ada orang yang peduli padanya dan mau mengasihinya. Dia mengiyakan tawaran wanita itu dengan mengeluarkan suara meong.

 

Wanita itu membawa Pusy ke rumahnya yang besar dan mewah. Di sana, Pusy mendapat perlakuan istimewa dari wanita itu dan keluarganya. Mereka memberinya makanan yang bergizi dan enak, seperti ikan segar, susu hangat, dan kue manis. Mereka juga memberinya mainan yang lucu dan menarik, seperti bola bulu, tikus karet, dan kalung lonceng. Mereka sering membelai dan memeluk Pusy dengan penuh kasih sayang.

 

Pusy merasa bahagia dan bersyukur atas kehidupannya yang baru. Dia lupa akan masa lalunya yang suram.

 

Beberapa hari kemudian, wanita itu membawa Pusy ke ladang untuk bermain. Di sana, Pusy melihat Tik-tik yang sedang berada di dalam kandang ayam. Tik-tik juga melihat Pusy yang sedang berada di luar kandang. Mereka berdua terkejut dan heran.

 

Tik-tik tidak percaya melihat perubahan yang dialami oleh Pusy. Dia melihat bahwa Pusy kini badannya berisi dan bersih. Bulunya mengkilap dan halus. Matanya bersinar dan ceria. Dia juga melihat bahwa Pusy memakai kalung lonceng yang berbunyi setiap kali dia bergerak. Dia merasa iri dan penasaran.

 

Pusy juga tidak percaya melihat keadaan yang dialami oleh Tik-tik. Dia melihat bahwa Tik-tik kini badannya kurus dan kotor. Bulunya kusam dan lepek. Matanya sayu dan muram. Dia juga melihat bahwa Tik-tik penuh dengan luka-luka bekas patukan ayam lain. Dia merasa kasihan dan sedih.

 

Tik-tik bertanya kepada Pusy, “Hei, Pusy! Apa yang terjadi padamu? Bagaimana kamu bisa hidup seperti ini? Siapa yang memberimu semua ini?”

 

Pusy menjawab dengan ramah, “Halo, Tik-tik! Aku senang melihatmu lagi. Aku sekarang tinggal bersama wanita baik hati yang menemukanku di pinggir jalan. Dia memberiku segala yang aku butuhkan dan inginkan. Dia menjadikan aku teman kesayangannya.”

 

Tik-tik merasa malu dan menyesal mendengar jawaban Pusy. Dia ingat akan kata-kata ejekannya dulu. Dia sadar bahwa dia telah salah menilai Pusy dan dirinya sendiri.

 

Tik-tik berkata dengan rendah hati, “Aku minta maaf, Pusy… eh, Luna. Aku minta maaf atas sikapku yang sombong dan tidak peduli padamu. Aku pikir aku adalah ayam yang berharga dan dicintai, tetapi ternyata aku salah. Aku sekarang tinggal di kandang ini bersama ayam-ayam yang jahat dan kejam. Mereka selalu menyiksaku tanpa ampun. Aku merasa takut dan kesepian.”

 

Pusy merasa iba dan simpati mendengar pengakuan Tik-tik. Dia ingat akan masa-masa mereka bersama dulu. Dia sadar bahwa Tik-tik adalah temannya yang pertama.

 

Pusy berkata dengan lembut, “Aku mengerti, Tik-tik. Aku tidak marah padamu. Aku masih menganggap mu sebagai temanku. Aku ingin membantumu keluar dari sini. Tapi tidak tahu caranya". 

 

Dalam keadaan masih bingung,  pemilik Pusy datang dan menggendongnya. Pusy dibaa ke dalam mobil menuju rumahnya. Tik-tik diam membisu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cerita yg menarik

22 Sep
Balas



search

New Post