Sopyan SD Sukamekar 2

Sopyan, memotivasi dirinya untuk terus bahagia. Menjadi kepala sekolah di SDN Sukamekar 2, Jatisari Kab. Karawang, berharap menjadi pintu kebaikan dan menambah...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sang Elang Mengajarkan Terbang
Elang, pemangsa yang mengajar terbang anaknya dengan sabar

Sang Elang Mengajarkan Terbang

Di sebuah tebing yang curam, terdapat keluarga elang, yaitu satu induk dan 5 ekor anaknya yang baru menetas. Setelah dua minggu menetas itu, bulu-bulunya tumbuh subur di sekujur tubuhnya. Induk elang memperkirakan kini saatnya untuk mengajarkan mereka terbang.

"Anak-anak, sekarang bulu-bulu kalian sudah tumbuh subur. Saatnya untuk belajar terbang" kata induk elang.

"Asyik!" kata anak-anak elang kegirangan.

"Ibu mulai dari cikal. Sini naik ke punggung ibu!" ajak induk elang. Si cikal pun naik ke punggung induknya. Induk Elang kemudian membawa anaknya membumbung tinggi. Di ketinggian yang sangat tinggi si cikal dijatuhkan. Si cikal mengepakkan sayapnya. Tetapi karena baru pertama kali, kepakannya itu tidak berhasil membawanya terbang. Si cikal meluncur deras ke daratan. Beruntung sang induk kemudian menyelamatkannya. Kemudian membawanya kembali ke sarang.

Kegiatan serupa dilakukan terhadap anak-anak elang yang lain. Pada saat induk elang mengajarkan terbang kepada anaknya yang keempat, si bungsu tidak sabar. Ia merasa tidak membutuhkan bantuan ibunya.

"Tebing ini kan sudah tinggi. Tidak usah ibu membawaku ke angkasa. Aku akan terbang sendiri. Buluku kan yang paling lebat" katanya sambil membuka sayapnya. Dengan berani si bungsu terjun dari sarangnya. Tetapi apa dikata, ternyata dia gagal terbang. Tubuhnya membentur tebing, jatuh, dan tidak berdaya. Si bungsu tewas sia-sia.

Ketika sang induk pulang dari mengajarkan terbang anaknya yang keempat, si bungsu sudah tidak ada di tempat. Kemudian dicarinya, ternyata si bungsu ditemukan sudah mati. Dengan hati sedih, sang elang kembali ke sarangnya.

Ketika tiba di sarang, induk elang memberitakan kematian si bungsu. Semua ikut bersedih. Pada kesempatan itu sang ibu berpesan, "Anak-anak, ibu sayang pada Kalian. Ibu akan membantu semampunya. Biarpun cape, dan sulit. Semua akan ditanggung. Hanya satu pesan ibu, Kalian harus punya kesabaran dan mau belajar terus. Ibu yakin, dua tiga hari ke depan, Kalian sudah bisa terbang seperti ibu!"

Benar sekali apa yang dikatakan induk elang. Selang tiga hari, setelah mereka terus belajar, mereka pun sudah mampu terbang bebas. Kini seluruh anak-anak elang itu mampu pergi ke tempat yang diinginkan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Teruskan pak, jadikan buku kumpulan cerpen, 15 cerpen bisa jadi buku Kumcer dan bisa bernilai 4 untuk angka kredit pak

01 Aug
Balas

oh, ya. terima kasih Pak Guru...

01 Aug

Sombong dan takabur selain tidak baik juga akan membahayakan diri sendiri. Mantafffff...pak guru. Lanjuuut. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah.

01 Aug
Balas

Betul Bunda, itu pelajaran penting. Terima kasih...

01 Aug



search

New Post