Sopyan SD Sukamekar 2

Sopyan, memotivasi dirinya untuk terus bahagia. Apapun yang dilakukan harus menghasilkan kebahagiaan itu dan membaginya dengan yang lain. Menjadi kepala sekola...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ular Suci Penghuni Goa

Ular Suci Penghuni Goa

Di sebuah hutan yang lebat, ada sebuah goa besar yang bernama Goa Gajah. Goa ini dinamakan demikian karena ukurannya yang besar dan bentuknya yang mirip dengan gajah. Goa ini dihuni oleh berbagai macam binatang, seperti tikus, kura-kura, burung, ular, kelelawar dan lain-lain. Mereka hidup rukun dan damai di dalam goa.

Salah satu penghuni goa yang paling dihormati adalah seekor ular yang dianggap suci. Ular ini selalu berdoa untuk kesejahteraan warga goa setiap pagi dan sore. Ular ini juga sangat bijaksana dan ramah. Ia selalu membantu binatang lain yang mengalami masalah atau kesulitan.

Suatu hari, seekor kelelawar yang baru pulang dari mencari makan merasa kesakitan. Sekujur tubuhnya seperti terbakar dan gatal. Ia terbang ke dalam goa dengan susah payah. Ia berteriak meminta tolong.

"Ada apa ini? Siapa yang menyakiti kamu?" tanya ular suci yang mendengar teriakan kelelawar.

"Aku tidak tahu, Pak Ular. Aku merasa seperti digigit oleh sesuatu. Tapi aku tidak melihat apa-apa," jawab kelelawar dengan lemah.

Ular suci memeriksa tubuh kelelawar. Ia melihat ada bekas tusukan yang kecil tapi dalam. Ia curiga bahwa itu adalah bekas sengatan kalajengking.

"Apakah kamu melihat kalajengking di sekitar kamu?" tanya ular suci.

"Tidak, Pak Ular. Aku tidak melihat kalajengking sama sekali," jawab kelelawar.

"Tapi bekas tusukan ini mirip dengan sengatan kalajengking. Mungkin dia menyergap kamu dari belakang tanpa kamu sadari," kata ular suci.

"Tapi mengapa dia melakukan itu? Aku tidak pernah berbuat salah padanya," kata kelelawar.

"Kalajengking memang binatang yang jahat dan licik. Dia sering menyakiti binatang lain tanpa alasan. Dia tidak suka melihat binatang lain bahagia," kata ular suci.

"Kalau begitu, dia harus dihukum. Dia tidak pantas tinggal di goa ini," kata kelelawar.

"Tenang, Nak. Aku akan mencari tahu kebenarannya. Tapi sekarang kamu harus beristirahat. Aku akan memberi kamu obat untuk meredakan rasa sakitmu," kata ular suci.

Ular suci memberi kelelawar beberapa daun yang bisa menyembuhkan luka. Ia juga meminta binatang lain untuk menjaga kelelawar. Kemudian ia pergi mencari kalajengking.

Ia menemukan kalajengking di sudut goa yang gelap. Kalajengking sedang tertawa puas melihat kelelawar yang menderita.

"Hei, kalajengking. Apakah kamu yang menyakiti kelelawar?" tanya ular suci.

"Ha, ha, ha. Ya, aku yang melakukannya. Dia pantas mendapatkannya. Dia terlalu sombong dengan sayapnya yang lebar. Dia selalu berterbangan di atas kepala kami. Sekarang dia tidak bisa terbang lagi," kata kalajengking dengan sinis.

"Kamu benar-benar kejam. Kamu tidak punya hati. Kamu telah melanggar aturan goa. Kamu harus dihukum," kata ular suci.

"Apa? Hukum? Siapa yang berani menghukum ku? Kamu? Ha, ha, ha. Kamu hanya seekor ular yang lemah. Kamu tidak bisa melawan aku. Aku punya sengat yang bisa membunuhmu," kata kalajengking dengan sombong.

"Kamu salah, kalajengking. Aku bukan ular biasa. Aku ular suci yang dihormati oleh semua binatang. Aku punya kekuatan yang kamu tidak tahu. Aku bisa membuatmu menyesal atas perbuatanmu," kata ular suci.

"O, ya? Ayo, tunjukkan kekuatanmu itu. Aku tidak takut padamu," kata kalajengking.

Kalajengking melompat ke arah ular suci dengan sengatnya yang tajam. Tapi ular suci sigap menghindar. Ia melilit tubuh kalajengking dengan kuat. Kalajengking meronta-ronta mencoba melepaskan diri. Tapi ia tidak berhasil.

"Berhenti, berhenti. Lepaskan aku. Aku minta maaf. Aku tidak akan mengulangi lagi. Tolong, tolong," pinta kalajengking.

"Tidak, kalajengking. Kamu sudah terlambat. Kamu harus menerima akibat dari perbuatanmu. Kamu tidak boleh tinggal di goa ini lagi. Kamu harus pergi dan tidak kembali lagi," kata ular suci.

Ular suci membawa kalajengking keluar dari goa. Ia melemparkan kalajengking ke semak-semak. Ia memperingatkan kalajengking agar tidak mendekati goa lagi. Jika tidak, ia akan menghancurkan kalajengking.

Kalajengking merasa ketakutan. Ia berlari secepat mungkin menjauhi goa. Ia tidak berani melihat ke belakang. Ia menyesali perbuatannya.

Ular suci kembali ke dalam goa. Ia melihat kelelawar sudah mulai membaik. Ia memberi kabar baik kepada kelelawar.

"Kelelawar, aku sudah mengusir kalajengking dari goa. Dia tidak akan mengganggumu lagi. Kamu bisa tenang sekarang," kata ular suci.

"Terima kasih, Pak Ular. Kamu benar-benar ular suci yang baik hati. Kamu telah menyelamatkan hidupku," kata kelelawar.

"Kamu tidak perlu berterima kasih, Nak. Kamu adalah temanku. Aku senang bisa membantumu," kata ular suci.

"Kamu adalah teman terbaikku, Pak Ular. Aku akan selalu menghormatimu," kata kelelawar.

Ular suci dan kelelawar berpelukan dengan erat. Mereka merasakan kehangatan dan kasih sayang. Mereka hidup secara berdampingan di dalam goa. Mereka juga menjadi contoh bagi binatang lain untuk saling menghargai dan menyayangi.

Sejak saat itu, Goa Gajah menjadi goa yang penuh dengan kedamaian dan kebahagiaan. Tidak ada lagi konflik atau perselisihan di antara penghuninya. Semua binatang hidup rukun dan harmonis. Mereka bersyukur kepada ular suci yang selalu berdoa untuk mereka.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hikmah yang luar biasa

04 Jan
Balas

Terima kasih sudah mampir!

04 Jan



search

New Post